UniverScience- Mungkin anda pernah melihat seseorang dengan tubuh sangat kerempeng, kurus kering bahkan hingga seperti kerangka hidup. Kurang lebih begitulah tampilan fisik orang yang menderita penyakit Anorexia Nervosa. Kadang sebelumnya penderita Anorexia Nervoza seseorang memiliki tubuh yang padat dan berisi bahkan rata-rata cantik, namun setelah dia menderita penyakit ini semuanya akan berubah 180 derajat. Daging yang dulunya membungkus tubuhnya yang kemudian membentuk tubuh menjadi sexy sekarang hanya tinggal kulit yang menempel pada tulang, wajah yang dulunya cantik sekarang jadi keriput menyembunyikan umur jauh dari sebenarnya.Penyakit ini biasanya disebabkan oleh keinginan seseorang untuk menjaga berat badannya yang terlalu berlebihan dengan cara makan dengan jumlah yang sangat sedikit dan berolah raga berlebihan, yang kemudian menyebabkan berkurangnya asupan gizi karena kurang makan dan terkurasnya energi karena terlalu banyak berolah raga.
Penyebab Anorexia Nervosa
Penyebab utama dari penyakit ini adalah sebenarnya faktor psikis seseorang, dimana orang tersebut merasa malu jika mempunyai tubuh yang gendut. Faktor ini kadang disebabkan oleh lingkungan sosial seseorang baik orang tuanya, teman, atau siapa saja yang selalu memandang bahwa orang dengan berat badan berlebih adalah sebuah aib yang akan menyebabkan hilangnya kecantikan. Fikiran tersebut begitu terkesan mendalam dalam fikirannya sehingga seseorang mencoba untuk mencegah kegemukan melakukan upaya yang sangat ekstrim, seperti yang telah disebutkan di atas.
Anggapan awal, penyakit ini hanya disebabkan oleh faktor psikologis seseorang, namun ternyata pada perkembangan selanjutnya para ilmuwan menemukan penyebab biologis juga. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli menemukan bahwa ada perbedaan jumlah protein BDNF (Brain Derived Neurotropic Factor) yang terdapat pada otak perempuan sehat dengan otak perempuam yang menderita anoreksia.
Gejala Anorexia Nervosa
Karena penyakit ini sangat terkait dengan psikis seseorang maka biasanya penderita selalu berfikir tentang bagaimana agar dirinya tidak menjadi gemuk. Selalu berfikir untuk tidak mempertahankan berat badan normal lebih sering menjadi gejala awal yang dialami oleh penderita aneroxia nervosa, dan mempunyai pola fikir cenderung untuk selalu menjadi lebih kurus dari kondisi badan yang dialami saat ini. Kemudian diikuti oleh munculnya ketakutan yang berlebihan jika berat badannyanya naik walaupun pada kenyataannya berat badannya terus turun. Hal tersebut kemudian biasanya akan diikuti dengan berhentinya siklus menstruasi selama tiga bulan berturut-turut walaupun tidak hamil.
Penderita juga akan mempunyai kecenderungan untuk melakukan olah raga secara berlebihan, kebiasaan makan yang aneh juga menjadi salah satu gejala anorexxia nervosa seperti misalnya selalu menyisakan porsi makanan yang dimakannya, memotong makanannya menjadi bagian-bagian kecil, lambat dalam menguncah makanan dan selalu menghindari makan berasama keluarga. Lebih parahnya lagi penderita akan merasa bahwa kulit dan daging yang menempel pada tubuhnya adalah tumpukan lemak yang harus dimusnahkan, sehingga ada perasaan tidak nyaman saat duduk dan berbaring karena tubuhnya terlalu kurus. Selanjutnya dengan pola fikir seperti itu penderita akan mengalami insomia, lebih suka menyendiri dan menghindari pergaulan dari teman-teman dan keluarganya.
Tidak ada asap jika tidak ada api, efek lanjutanpun akan terus belangsung sebagai akibat pola fikir yang salah karena secara alami tubuh akan memberikan respon negatif sebagai akibat menurunnya asupan gizi terhadap penderita. Respon negatif tersebut biasanya akan ditandai dengan menurunnya tekanan darah penderita secara drastis, terganggunya siklus menstruasi bagi wanita dengan berhentinya menstruasi bagi wanita dewasa dan jika terjadi pada anaka-anak akan menyebabkan dirinya tidak mendapatkan menstruasi, nafas menjadi lemah. Efek ini kemudian diikuti dengan menghilangnya kelenjar tiroid yang mengatur pertumbuhan badan.
Gejala lain yang kemudian muncul sebagai proses alami adalah sakit kepala yang berkelanjutan, kedinginan, sembelit dan terjadi pembengkakan pada persendian. Karena hampir tidak ada lemak ditubuhnya maka akan menyebabkan temperatur tubuh menjadi menurun sehingga menyebabkan tubuh penderita sering menggigil walaupun temperatur udara panas. Kondisi tersebut kemudian akan diperparah dengan tumbuh lanugo atau rambut di seluruh tubuh termasuk wajah. Selain itu, ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh juga dapat berakibat terjadinya serangan jantung, sebagai proses alami yang terjadi di dalam tubuh.
Pengobatan Anorexia Nervosa
Seperti telah dikemukakan diatas, bahwa anorexia nervosa sangat terkait dengan faktopsikis seseorang maka pengobatan awal yang paling tepat adalah harus dilakukan terapi psikologis, dengan cara meluruskan pola fikir menyimpang yang dialaminya. Penanganan dini sangat diperlukan, karena jika terlambat ditangani akan menyebabkan sulitnya penyembuhan.
Dukungan sosial terhadap penderita juga sangat diperlukan seperti dukungan keluarga dan orang-orang terdekatnya. Biasanya proses penyembuhan akan berlangsung setahun atau lebih tergantung respon tubuh yang telah mengalami berbagai macam efek yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Penanganan secara medis juga sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi tubuh yang sama sekali terganggu saat pasien mengalami anorexia.
Gemuk bukanlah masalah sepanjang kita mampu menikmatinya, bahkan tidak jarang seseorang terlihat lebih cantik dan sexy saat dirinya menjadi lebih padat dan berisi, tentu saja bukan gendut yang berlebihan atau over obesitas, karena berat badan yang berlebihan juga akan menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti gangguan jantung, hipertensi dan beberapa penyakit lainnya.
Intinya pola hidup akan sangat mempengaruhi kesehatan kita, so, jalani pola hidup sehat untuk hidup yang lebih baik. (RR/rw/14)
Penyebab Anorexia Nervosa
Penyebab utama dari penyakit ini adalah sebenarnya faktor psikis seseorang, dimana orang tersebut merasa malu jika mempunyai tubuh yang gendut. Faktor ini kadang disebabkan oleh lingkungan sosial seseorang baik orang tuanya, teman, atau siapa saja yang selalu memandang bahwa orang dengan berat badan berlebih adalah sebuah aib yang akan menyebabkan hilangnya kecantikan. Fikiran tersebut begitu terkesan mendalam dalam fikirannya sehingga seseorang mencoba untuk mencegah kegemukan melakukan upaya yang sangat ekstrim, seperti yang telah disebutkan di atas.
Anggapan awal, penyakit ini hanya disebabkan oleh faktor psikologis seseorang, namun ternyata pada perkembangan selanjutnya para ilmuwan menemukan penyebab biologis juga. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli menemukan bahwa ada perbedaan jumlah protein BDNF (Brain Derived Neurotropic Factor) yang terdapat pada otak perempuan sehat dengan otak perempuam yang menderita anoreksia.
Penderita Anorexia Norvosa (Sumber gambar: dogguie.net) |
Gejala Anorexia Nervosa
Karena penyakit ini sangat terkait dengan psikis seseorang maka biasanya penderita selalu berfikir tentang bagaimana agar dirinya tidak menjadi gemuk. Selalu berfikir untuk tidak mempertahankan berat badan normal lebih sering menjadi gejala awal yang dialami oleh penderita aneroxia nervosa, dan mempunyai pola fikir cenderung untuk selalu menjadi lebih kurus dari kondisi badan yang dialami saat ini. Kemudian diikuti oleh munculnya ketakutan yang berlebihan jika berat badannyanya naik walaupun pada kenyataannya berat badannya terus turun. Hal tersebut kemudian biasanya akan diikuti dengan berhentinya siklus menstruasi selama tiga bulan berturut-turut walaupun tidak hamil.
Penderita juga akan mempunyai kecenderungan untuk melakukan olah raga secara berlebihan, kebiasaan makan yang aneh juga menjadi salah satu gejala anorexxia nervosa seperti misalnya selalu menyisakan porsi makanan yang dimakannya, memotong makanannya menjadi bagian-bagian kecil, lambat dalam menguncah makanan dan selalu menghindari makan berasama keluarga. Lebih parahnya lagi penderita akan merasa bahwa kulit dan daging yang menempel pada tubuhnya adalah tumpukan lemak yang harus dimusnahkan, sehingga ada perasaan tidak nyaman saat duduk dan berbaring karena tubuhnya terlalu kurus. Selanjutnya dengan pola fikir seperti itu penderita akan mengalami insomia, lebih suka menyendiri dan menghindari pergaulan dari teman-teman dan keluarganya.
Tidak ada asap jika tidak ada api, efek lanjutanpun akan terus belangsung sebagai akibat pola fikir yang salah karena secara alami tubuh akan memberikan respon negatif sebagai akibat menurunnya asupan gizi terhadap penderita. Respon negatif tersebut biasanya akan ditandai dengan menurunnya tekanan darah penderita secara drastis, terganggunya siklus menstruasi bagi wanita dengan berhentinya menstruasi bagi wanita dewasa dan jika terjadi pada anaka-anak akan menyebabkan dirinya tidak mendapatkan menstruasi, nafas menjadi lemah. Efek ini kemudian diikuti dengan menghilangnya kelenjar tiroid yang mengatur pertumbuhan badan.
Gejala lain yang kemudian muncul sebagai proses alami adalah sakit kepala yang berkelanjutan, kedinginan, sembelit dan terjadi pembengkakan pada persendian. Karena hampir tidak ada lemak ditubuhnya maka akan menyebabkan temperatur tubuh menjadi menurun sehingga menyebabkan tubuh penderita sering menggigil walaupun temperatur udara panas. Kondisi tersebut kemudian akan diperparah dengan tumbuh lanugo atau rambut di seluruh tubuh termasuk wajah. Selain itu, ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh juga dapat berakibat terjadinya serangan jantung, sebagai proses alami yang terjadi di dalam tubuh.
Penderita Anorexia Nervosa, sebelum dan setelah menderita anorexia Nervosa (Credit: Dogguie.net)
Pengobatan Anorexia Nervosa
Seperti telah dikemukakan diatas, bahwa anorexia nervosa sangat terkait dengan faktopsikis seseorang maka pengobatan awal yang paling tepat adalah harus dilakukan terapi psikologis, dengan cara meluruskan pola fikir menyimpang yang dialaminya. Penanganan dini sangat diperlukan, karena jika terlambat ditangani akan menyebabkan sulitnya penyembuhan.
Dukungan sosial terhadap penderita juga sangat diperlukan seperti dukungan keluarga dan orang-orang terdekatnya. Biasanya proses penyembuhan akan berlangsung setahun atau lebih tergantung respon tubuh yang telah mengalami berbagai macam efek yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Penanganan secara medis juga sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi tubuh yang sama sekali terganggu saat pasien mengalami anorexia.
Gemuk bukanlah masalah sepanjang kita mampu menikmatinya, bahkan tidak jarang seseorang terlihat lebih cantik dan sexy saat dirinya menjadi lebih padat dan berisi, tentu saja bukan gendut yang berlebihan atau over obesitas, karena berat badan yang berlebihan juga akan menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti gangguan jantung, hipertensi dan beberapa penyakit lainnya.
Intinya pola hidup akan sangat mempengaruhi kesehatan kita, so, jalani pola hidup sehat untuk hidup yang lebih baik. (RR/rw/14)
Posting Komentar