Takalar adalah merupakan Kabupaten paling dekat dengan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan letaknya berada di sebelah Selatan Makassar. Takalar mempunyai wilayah laut cukup luas hampir 15.000 hektare meliputi 4 Kecamatan yakni Mangarabombang, Mappakasunggu, Sanrobone dan Galesong Utara. Dari  hampir 15.000 hektare tersebut baru sekitar 5000 hektare di fungsikan sebagai lahan budidaya rumput laut. Kabupaten Takalar sendiri merupakan salah satu sentra rumput laut di Sulawesi Selatan.Pembahasan kali ini, akan disampaikan tentang rumput laut Eucheuma Cottonii asal Takalar dan hal-hal yang terkait dengannya, baik cara budidayanya maupun spesifikasi rumput laut Eucheuma Cottonii yang ditanam di wilayah laut Takalar.

Budi daya Rumput Laut Di Takalar
Rumput laut di Takalar
dibudidayakan dengan system penanaman Long Line yang ditanam di wilayah
laut di empat Kecamatan. Petani rumput laut menanam secara mandiri
dengan modal sendiri ataupun bekerja sama dengan investor, baik investor
local maupun luar daerah.

Beberapa perusahaan Agar-agar dan Carrageenan
juga telah menjalin kerja sama dengan penduduk setempat untuk
pembudidayaan rumput laut di daerah ini, salah satu perusahaan yang
telah menjalin kerja sama dengan Petani rumput laut di Takalar adalah
Agarindo Bogatama, sebuah produsen agar-agar terbesar di Indonesia.
Selain itu  para Petani juga bekerja sama dengan pengumpul local untuk
kegiatan budidaya mereka.









Karakteristik Rumput Laut E. Cottonii Asal Takalar
Rumput Laut E. Cottonii kering asal Takalar

Pola kerja sama yang dilakukan antara petani dan pengumpul biasanya
dengan menggunakan “system pembiayaan” dimana pengumpul local melakukan
pembiayaan proses produksi mulai dari pembelian tali pancang dan
pengikat bibit hingga kebutuhan rumah tangga Petani. Cara pengembalian
modal dilakukan dengan memotong hasil panen secara bertahap hingga
lunas. Meskipun rentan dengan system ijon pola seperti ini telah
berlangsung sejak lama.













Karakteristik Rumput Laut E. Cottonii Asal Takalar
Petani rumput laut Takalar sedang memanen rumput laut

Lokasi Budidaya
Warga pesisir Takalar telah sejak lama menggeluti Pertanian rumput laut, khususnya warga dari empat Kecamatan yakni Mangarabombang, Mappakasunggu, Sanrobone dan Galesong Utara. Rumput laut yang dihasilkan dari empat kecamatan ini adalah Eucheuma Cottonii, Gracilaria, Eucheuma Spinossum, Sargaassum dan Ulva Lactufa.









Karakteristik Rumput Laut E. Cottonii Asal Takalar
Penjemuran rumput laut dengan para-para di Kecamatan Sanrobone, Takalar










Karakteristik Rumput Laut E. Cottonii Asal Takalar
Rumput laut E. Cottonii basah dari Takalar

Pantai Takalar mempunyai karakter pasir hitam dengan kandungan Fe tinggi, kondisi ini  menyebabkan rumput laut Takalar terkontaminasi  logam berat,  yang akan menyebabkan produksi Carrageenan dengan bahan baku rumput laut Takalar tidak berwarna putih bersih dan harus di campur rumput laut dari luar Takalar yang mempunyai kandungan logam berat rendah.  Kondisi tersebut kadang dikeluhkan oleh industry Carrageenan dalam Negeri, karena harus menambahkan campuran rumput laut dari wilayah Takalar dalam jumlah besar.

Karakteristik rumput Laut E. Cottonii asal Takalar
Dari tingkat Petani, rumput laut asal Takalar masih mempunyai kadar air yang belum sesuai dengan standar industry Carrageenan dengan kadar air rata-rata masih berada diatas 38%. Untuk dapat dijual sebagai komoditas local maupun Export masih harus dilakukan proses ulang baik berupa penjemuran maupun pembersihan ulang.  Karena  pasir wilayah perairan Takalar berwarna hitam dengan kandungan logam berat yang tinggi menyebabkan rumput laut asal Takalar juga mengandung logam berat yang cukup tinggi. Secara umum karakteristik rumput laut asal Takalar dapat dilihat dalam table dibawah ini.

4 Komentar

  1. Warna rumput laut menjadi coklat disebabkan oleh apa pak? Trims

    BalasHapus
  2. Warna rumput laut menjadi coklat disebabkan oleh apa pak? Trims

    BalasHapus
  3. Mungkin yang bapak maksudkan warna gelap yaa...? Biasanya disebabkan kesalahan dalam proses penjemuran, penjemuran awal yang terlalu tipis akan menyebabkan rumput laut terbakar dan menyebabkan warna menjadi gelap

    BalasHapus
  4. Mungkin yang bapak maksudkan warna gelap yaa...? Biasanya disebabkan kesalahan dalam proses penjemuran, penjemuran awal yang terlalu tipis akan menyebabkan rumput laut terbakar dan menyebabkan warna menjadi gelap

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama