Kadang kita sulit untuk bisa mengerti terhadap cara-cara hidup aneh yang dilakukan oleh masyarakat suku pedalaman. Di mata kita kebiasaan yang mereka lakukan merupakan sesuatu yang tidak lazim untuk dilakukan, namun bagi mereka hal tersebut justru hal yang biasa bahkan sesuatu yang harus mereka lakukan dan bahkan justru merupakan sebuah kebanggaan.
Salah satu kebiasaan aneh yang dilakukan oleh sebuah kelompok suku pedalaman adalah kebiasaan yang dilakukan oleh perempuan Suku Mursi dan Surma di Ethiopia. Perempuan suku mursi dianggap cantik oleh para laki-laki mereka jika mereka memodifikasi bibir mereka dengan menggunakan cakram yang terbuat dari tembikar atau kayu dan dipasang pada bibir bagian bawah mereka. Dengan cakram yang dipasang pada bibir, maka mereka akan terlihat seperti sedang menggigit piring, mungkin bagi kita akan menilai dimana letak kecantikannya dengan bibir "ndomble" seperti itu? Wajah perempuan suku Mursi ini jadi terlihat aneh.
Para perempuan Suku Mursi melakukan ini sejak seorang gadis menginjak usia 15 atau 16 tahun. Sejak mereka menginjak usia ini secara bertahap mereka akan memasang cakram di bibir bagian bawah mereka, mulai dari cakram berukuran kecil dan semakn ditambah ukurannya.
Wanita yang telah melakukan modifikasi bibir ini dianggap sebagai wanita cantik oleh para pria suku Mursi. Cara ekstrim untuk dianggap cantik ini ternyata sudah dilakukan oleh perempuan suku Mursi sejak ratusan tahun silam. Cara ini juga dilakukan sebagai simbol kedewasaan bagi perempuan Mursi dan perempuan yang telah melakukan cara ini berarti sudah siap dinikahkan. Bagi wanita yang tidak melakukan tradisi ini, dianggap sebagai pemalas dan akan dikucilkan. Uniknya lagi semakin besar cakram yang dikenakan maka jumlah mas kawin yang akan diterima oleh perempuan suku mursi ini akan semakin besar juga.
Ukuran cakram yang dikenakan oleh perempuan dari suku Mursi ini bervariasi mulai dari diameter 10cm hingga 20cm. Cakram ini dikenakan sejak wanita berusia 15 hingga 17 tahun, orang tua dari gadis suku Mursi akan membuat lubang terlebih dulu di bagian bawah bibir sang gadis.
Kebiasaan seperti ini ternyata bukan hanya dilakukan oleh suku perempuan suku Mursi, suku Suya dan Kayapo di Brazil juga melakukan hal yang sama, bahkan konon di kedua suku ini bukan hanya perempuan yang mengenakan hiasan aneh seperti ini melainkan juga laki-lakinya.
Salah satu kebiasaan aneh yang dilakukan oleh sebuah kelompok suku pedalaman adalah kebiasaan yang dilakukan oleh perempuan Suku Mursi dan Surma di Ethiopia. Perempuan suku mursi dianggap cantik oleh para laki-laki mereka jika mereka memodifikasi bibir mereka dengan menggunakan cakram yang terbuat dari tembikar atau kayu dan dipasang pada bibir bagian bawah mereka. Dengan cakram yang dipasang pada bibir, maka mereka akan terlihat seperti sedang menggigit piring, mungkin bagi kita akan menilai dimana letak kecantikannya dengan bibir "ndomble" seperti itu? Wajah perempuan suku Mursi ini jadi terlihat aneh.
Para perempuan Suku Mursi melakukan ini sejak seorang gadis menginjak usia 15 atau 16 tahun. Sejak mereka menginjak usia ini secara bertahap mereka akan memasang cakram di bibir bagian bawah mereka, mulai dari cakram berukuran kecil dan semakn ditambah ukurannya.
Wanita yang telah melakukan modifikasi bibir ini dianggap sebagai wanita cantik oleh para pria suku Mursi. Cara ekstrim untuk dianggap cantik ini ternyata sudah dilakukan oleh perempuan suku Mursi sejak ratusan tahun silam. Cara ini juga dilakukan sebagai simbol kedewasaan bagi perempuan Mursi dan perempuan yang telah melakukan cara ini berarti sudah siap dinikahkan. Bagi wanita yang tidak melakukan tradisi ini, dianggap sebagai pemalas dan akan dikucilkan. Uniknya lagi semakin besar cakram yang dikenakan maka jumlah mas kawin yang akan diterima oleh perempuan suku mursi ini akan semakin besar juga.
Ukuran cakram yang dikenakan oleh perempuan dari suku Mursi ini bervariasi mulai dari diameter 10cm hingga 20cm. Cakram ini dikenakan sejak wanita berusia 15 hingga 17 tahun, orang tua dari gadis suku Mursi akan membuat lubang terlebih dulu di bagian bawah bibir sang gadis.
Kebiasaan seperti ini ternyata bukan hanya dilakukan oleh suku perempuan suku Mursi, suku Suya dan Kayapo di Brazil juga melakukan hal yang sama, bahkan konon di kedua suku ini bukan hanya perempuan yang mengenakan hiasan aneh seperti ini melainkan juga laki-lakinya.
Posting Komentar