Hydrochlorothiazide adalah obat dengan bahan aktif bahan kimia, bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh akan menjadi racun bagi tubuh jika digunakan tidak sesuai dengan aturan penggunaan (dosis). Penggunaan obat yang dilakukan secara berlebihan akan mengakibatkan overdosis dan jika digunakan dibawah standar penggunaan akan mengakibatkan tubuh mengalami resistensi terhadap obat. Hydrochlorothiazide juga dapat mengakibatkan overdosis jika digunakan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan resep yang ditentukan.


Apa yang harus dilakukan jika mengalami overdosis Hydrochlorothiazide


Dapatkan bantuan medis darurat jika ketika Anda menggunakan obat ini mengalami
tanda-tanda reaksi alergi terhadap seperti misalnya: gatal-gatal; sulit bernafas; pembengkakan yang terjadi pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Berhentilah menggunakan hydrochlorothiazide dan hubungi dokter dengan segera jika Anda memiliki efek samping serius seperti:

  • Sakit mata, masalah penglihatan;

  • Mulut kering, haus, mual, muntah;

  • Merasa lemah, mengantuk, gelisah, atau pusing;

  • Jantung berdetak cepat atau tidak teratur;

  • Nyeri otot atau kelemahan;

  • Mati rasa atau perasaan geli;

  • Ruam kulit  memerah dan mengelupas,atau

  • Mual, nyeri perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, tinja berwarna seperti tanah liat, sakit kuning
    (menguningnya kulit atau mata).


Efek samping yang kurang serius dari hydrochlorothiazide mungkin juga termasuk:

  • Diare;

  • Nyeri perut ringan;

  • Sembelit; atau

  • Penglihatan kabur.


Daftar efek samping diatas bukanlah daftar lengkap efek samping yang dapat terjadi dalam penggunaan Hydrochlorothiazide, efek samping lain bias saja dapat terjadi. Beritahukan kepada dokter yang merawat  Anda tentang efek samping yang tidak biasa atau kondisi yang membuat Anda tidak nyaman.

Informasi dosis hydrochlorothiazide.


Berlaku untuk kekuatan obat sebagai berikut:
25 mg; 50 mg; 100 mg; 50 mg / 5 mL; 12,5 mg

Informasi ini  bukan merupakan pengganti saran medis. SELALU berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk setiap penggunaan obat. Gunakanlah obat ini sesuai dengan resep yang telah ditentukan oleh Dokter, jangan mengurangi atau menambah dosis yang ditentukan tanpa terlebih dahulu mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada Dokter. Juga jangan menggunakan obat ini dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa nasehat Dokter. Berikut ini dosis Hydrochlorothiazide

Dosis Hydrochlorothiazide Dewasa untuk obat Edema:






25 sampai 100 mg diberikan secara oral dalam dosis tunggal atau dibagi.

Dosis Hydrochlorothiazide Dewasa biasa untuk obat Hipertensi:






Dosis awal: 25 mg secara oral sekali sehari.
Dosis pemeliharaan: Dapat ditingkatkan hingga 50 mg secara oral dalam dosis tunggal atau 2 dosis terbagi.

Dosis Hydrochlorothiazide dewasa biasa untuk obat Nefrokalsinosis:






Dosis Awal: 25 mg secara oral sekali sehari
Dosis pemeliharaan: Dapat ditingkatkan hingga 50 mg dua kali sehari

Dosis Hydrochlorothiazide dewasa biasa untuk obat Osteoporosis:






Awal: 25 mg per oral sekali sehari
Dosis pemeliharaan: Dapat ditingkatkan hingga 50 mg per hari

Dosis Hydrochlorothiazide dewasa untuk obat Diabetes insipidus:






Dosis awal: 50 diberikan secara oral sekali sehari
Dosis pemeliharaan: Dapat dapat ditingkatkan hingga 100 mg per hari

Apa ada obat lain yang dapat mempengaruhi hydrochlorothiazide?






Beritahukan kepada dokter jika secara teratur Anda menggunakan obat-obatan lain yang menyebabkan  pusing (seperti obat flu, obat penghilang rasa sakit, relaxers otot, dan obat-obatan untuk kejang, depresi atau kecemasan). Obat-obatan tersebut dapat menambah efek samping yang disebabkan oleh hydrochlorothiazide.

Beritahukan kepada dokter tentang semua obat-obatan lain yang Anda gunakan, ketika Anda akan atau telah menggunakan obat ini terutama:

  • Lithium (Eskalith, Lithobid);

  • Digoxin (Lanoxin);

  • Cholestyramine (Prevalite, Questran) atau colestipol (Colestid);

  • Steroid (prednison dan lain-lain);

  • Obat tekanan darah lainnya;


NSAID (obat non-steroid anti-inflammatory) seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin), naproxen (Aleve, Naprosyn, Naprelan, Treximet), celecoxib (Celebrex), diklofenak (Arthrotec, Cambia, Cataflam, Voltaren, Flector patch, Pennsaid, Solareze), indometasin (Indocin), meloxicam (Mobic), dan lain-lain; atau Insulin atau obat diabetes oral.

Baca juga: Hydrochlorothiazide Obat Sirosis Hati, Gangguan Ginjal Dan Hipertensi

Daftar ini bukanlah merupakan daftar  lengkap, obat lain dapat berinteraksi dengan hidroklorotiazid. Beritahukan dokter tentang semua obat yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat  over-the-counter, vitamin, dan produk herbal. Jangan memulai pengobatan baru tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada dokter.

-Disclaimer Medis-

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama