Terkait dengan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama, Presiden Jokowi merasakan adanya keanehan, dimana menurutnya ada pergesaran isu yang dialihkan kepadanya. Padahal menurutnya kasus dugaan penistaan agama ini murni urusan Ahok dan tidak memiliki hubungan dengan pemerintah pusat.

Menanggapi hal tersebut Jokowi mengatakan "Ini urusan DKI, lah kok digesernya ke presiden, ke saya. Ini ada apa. Saya sih senyam senyum saja," ujarnya dalam Rapimnas Partai Amanat Nasional (PAN) yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/11).

Pergesaran tersebut mungkin tidak dapat disalahkan jika dilihat dari perspektif umat Islam yang merasa aspirasinya tidak begitu diperhatikan. Paling tidak hal tersebut dapat dilihat saat digelarnya aksi damai 4 November yang lalu dimana Jokowi tidak menemui perwakilan demonstran yang berkeinginan menemuinya dan justru pergi meninggalkan istana untuk urusan yang lain, padahal masalah penistaan agama ini adalah masalah urgen yang dapat berdampak luas bagi stabilitas Negara.

Meskipun demikian, Jokowi menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu padu menjaga kebhinnekaan dan kemajemukan bangsa.

Menjaga kebhinekaan dan kemajemukan memang kewajiban setiap warga Negara Indonesia namun demikian dengan alasan tersebut bukan berarti membiarkan penista agama yang secara jelas berpotensi menodai kebhinekaan sendiri.

"Sistem ketatanegaraan kita sangat menghargai itu. Jadi tugas kita bersama untuk merawat dan menjaga kebhinnekaan," tutupnya.

4 November yang lalau jutaan masyarakat menggelar aksi damai menuntut agar proses hukum terhadap Ahok yang diduga telah menistakan agama segera dilakukan. Dengan lambannya proses yang dirasakan oleh masyarakat akhirnya berkembang anggapan bahwa Jokowi melindungi Ahok dari jerat hukum. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan perginya Jokowi saat aksi 4 November digelar, padahal peserta aksi melalui perwakilannya ingin menyampaikan secara langsung kepada Jokowi. Dan tentu kepercayaan masyarakat juga akan semakin berkurang jika janji pemerintah untuk menyelesaikan kasus dugaan penistaan agama dalam dua minggu tidak terbukti.

Beberapa saat yang lalu (11/11) Ahok justru terkesan mengadu domba antara Jokowi dan demonstran. Ahok menyebut bahwa aksi 4 November yang lalu dapat berlanjut kepada aksi yang lebih besar , bahkan menurutnya dapat mengakibatkan upaya melengserkan Jokowi dari kursi presiden.

"Akan ada demo terus, presiden bisa diturunkan. Ini bisa jadi tidak terkendali. Orang akan datangi Jakarta terus menerus, berhari-hari, makin kacau," beber Ahok pada Jumat lalu (11/11).

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama