Penyebab kanker payudara belum sepenuhnya dipahami secara pasti, sehingga sulit untuk mengatakan mengapa seorang wanita dapat terkena kanker payudara. Namun drmikian, ada faktor-faktor risiko yang diketahui menjadi penyebab kanker payudara. Beberapa penyebab kanker payudara diantaranya terjadi secara alami dan sulit untuk dihindari atau diubah, tetapi ada beberapa penyebab yang dapat dapat diubah.
Ada dua jenis faktor yang dapat meningkatkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara, yiatu faktor yang tidak dapat dirubah dan faktor risiko yang tidak dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah terkait dengan kondisi yang merupakan bawaan sejak lahir sedangkan faktor risiko yang dapat dirubah terkait dengan gaya hidup seseorang. Berikut ini faktor risiko penyebab kanker payudara:
Risiko terkena kanker payudara seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Kondisi ini paling umum terjadi pada kalangan wanita di atas usia 50 yang telah melalui masa menopause. Sekitar 8 dari 10 kasus kanker payudara terjadi pada wanita di atas 50. Seharusnya wanita yang berusia antara 50 sampai 70 tahun melakukan skrining untuk kanker payudara setiap tiga tahun sekali. Faktor risiko penyebab kanker payudara ini tidak termasuk dalam kategori penyabab kanker payudara yang tidak dapat dirubah
Jika Anda memiliki kerabat dekat yang telah menderita kanker payudara atau kanker ovarium, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker payudara. Namun demikian bukan berarti jika Anda memiliki kerabat dekat yang terkena kanker payudara maka Anda akan terkena kanker payudara juga. Hal tersebut juga bukan berarti jika Anda tidak memiliki kerabat yang tidak terkena kanker payudara maka Anda tidak dapat terkena kanker payudara.
Sebagian besar kasus kanker payudara tidak berjalan dalam sejarah keluarga, tetapi gen tertentu yang dikenal sebagai BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko penyebab kanker payudara dan kanker ovarium. Gen tersebut kemungkinan diturunkan dari orang tua kepada anak mereka. Gen baru lainnya seperti TP53 dan CHEK 2, juga terkait dengan peningkatan risiko penyebab kanker payudara.
Misalnya jika Anda memiliki dua atau lebih kerabat dekat dari sisi yang sama dari keluarga Anda - seperti ibu, saudara perempuan atau anak - yang telah menderita kanker payudara di bawah usia 50 tahun, Anda mungkin memenuhi persyaratan surveilans untuk bisa terkena kanker payudara. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang sejarah keluarga Anda dari kanker payudara maka, konsultasi kepada dokter adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan. .
Jika sesorang sebelumnya telah terkena kanker payudara atau mengalami perubahan sel kanker non-invasif awal pada saluran payudara, maka dia memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena lagi, baik di payudara yang lain atau pada payudara yang sama.
Benjolan tumor jinak pada payudara tidak berarti seseorang memiliki kanker payudara, namun beberapa jenis benjolan dapat meningkatkan resiko penyebab kanker payudara meskipun prosentasenya kecil. Perubahan tertentu pada jaringan payudara, seperti sel-sel tumbuh abnormal pada saluran payudara (atipikal hiperplasia duktus), atau sel-sel abnormal di dalam lobus payudara (karsinoma lobular in situ), bisa membuat seseorang terkena kanker payudara.
Payudara terdiri dari ribuan kelenjar kecil (lobulus) yang menghasilkan susu. jaringan kelenjar ini mengandung memiliki konsentrasi sel-sel payudara lebih tinggi dibandingkan jaringan payudara lainnya, sehingga lebih padat.
Wanita dengan jaringan payudara yang padat dimungkinkan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara karena ada banyak sel yang dapat menjadi kanker dan menjadi penyebab kanker payudara.
Jaringan payudara yang padat juga dapat membuat scan payudara (mammogram) sulit untuk dibaca, karena setiap benjolan atau area jaringan abnormal lebih sulit untuk spot.
Perempuan muda cenderung memiliki payudara padat dan ketika beranjak tua, jumlah jaringan kelenjar di payudara akan menurun dan digantikan oleh lemak, sehingga membuat payudara menjadi kurang padat.
Hormon estrogen pada wanita kadang-kadang dapat merangsang sel-sel kanker payudara dan dapat menjadi penyebab kanker payudara. Ovarium, yang merupakan sebuah tempat di mana sel telur disimpan, akan mulai menghasilkan estrogen ketika seseorang mulai mengalami pubertas untuk mengatur siklus menstruasi.
Kondisi ini dapat dapat menjadi penyebab kanker payudara, meskipun prosentasenya tidak begitu signifikan. Misalnya, jika sesorang mulai mengalami periode meenstruasi di usia muda dan mengalami menopause di usia akhir, maka orang tersebut akan terkena estrogen selama jangka waktu yang lama.
Seseorang yang telah menglalami menopause dan kelebihan berat badan atau obesitas, lebih berisiko untuk terkena kanker payudara. Penyebab kanker payudara terkait dengan hal ini diduga berhubungan dengan jumlah estrogen dalam tubuh, seperti kelebihan berat badan atau obesitas setelah menopause menyebabkan lebih banyak estrogen yang akan diproduksi oleh tubuh.
Kebiasaan mengkonsumsi minuman keras juga dapat menjadi penyebab kanker payudara. Penelitian menunjukkan bahwa setiap 200 wanita yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol sehari, terdapat 3 wanita terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang tidak minum minuman beralkohol sama sekali.
Prosedur medis tertentu yang menggunakan radiasi, seperti sinar-X dan computerized tomography (CT) scan, dapat meningkatkan risiko penyebab kanker payudara meskipun kemungkinan itu sangat sedikit.
Baca juga: Apa Itu Kanker Payudara, dan Jenis Kanker Payudara Apa Yang Saya Miliki?
Jika seseorang pernah menjalani radioterapi di area dada untuk limfoma Hodgkin ketika masih kecil, Anda seharusnya sudah menerima surat dari Departemen Kesehatan mengundang Anda untuk berkonsultasi dengan spesialis untuk mendiskusikan risiko Anda meningkat terkena kanker payudara.
Faktor resiko yang dapat menjadi penyebab kanker payudara
Ada dua jenis faktor yang dapat meningkatkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara, yiatu faktor yang tidak dapat dirubah dan faktor risiko yang tidak dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah terkait dengan kondisi yang merupakan bawaan sejak lahir sedangkan faktor risiko yang dapat dirubah terkait dengan gaya hidup seseorang. Berikut ini faktor risiko penyebab kanker payudara:
Usia
Risiko terkena kanker payudara seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Kondisi ini paling umum terjadi pada kalangan wanita di atas usia 50 yang telah melalui masa menopause. Sekitar 8 dari 10 kasus kanker payudara terjadi pada wanita di atas 50. Seharusnya wanita yang berusia antara 50 sampai 70 tahun melakukan skrining untuk kanker payudara setiap tiga tahun sekali. Faktor risiko penyebab kanker payudara ini tidak termasuk dalam kategori penyabab kanker payudara yang tidak dapat dirubah
Sejarah keluarga
Jika Anda memiliki kerabat dekat yang telah menderita kanker payudara atau kanker ovarium, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker payudara. Namun demikian bukan berarti jika Anda memiliki kerabat dekat yang terkena kanker payudara maka Anda akan terkena kanker payudara juga. Hal tersebut juga bukan berarti jika Anda tidak memiliki kerabat yang tidak terkena kanker payudara maka Anda tidak dapat terkena kanker payudara.
Sebagian besar kasus kanker payudara tidak berjalan dalam sejarah keluarga, tetapi gen tertentu yang dikenal sebagai BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko penyebab kanker payudara dan kanker ovarium. Gen tersebut kemungkinan diturunkan dari orang tua kepada anak mereka. Gen baru lainnya seperti TP53 dan CHEK 2, juga terkait dengan peningkatan risiko penyebab kanker payudara.
Misalnya jika Anda memiliki dua atau lebih kerabat dekat dari sisi yang sama dari keluarga Anda - seperti ibu, saudara perempuan atau anak - yang telah menderita kanker payudara di bawah usia 50 tahun, Anda mungkin memenuhi persyaratan surveilans untuk bisa terkena kanker payudara. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang sejarah keluarga Anda dari kanker payudara maka, konsultasi kepada dokter adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan. .
Sebelumnya diagnosis kanker payudara
Jika sesorang sebelumnya telah terkena kanker payudara atau mengalami perubahan sel kanker non-invasif awal pada saluran payudara, maka dia memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena lagi, baik di payudara yang lain atau pada payudara yang sama.
Sebelumnya telah memiliki tumor jinak pada payudara
Benjolan tumor jinak pada payudara tidak berarti seseorang memiliki kanker payudara, namun beberapa jenis benjolan dapat meningkatkan resiko penyebab kanker payudara meskipun prosentasenya kecil. Perubahan tertentu pada jaringan payudara, seperti sel-sel tumbuh abnormal pada saluran payudara (atipikal hiperplasia duktus), atau sel-sel abnormal di dalam lobus payudara (karsinoma lobular in situ), bisa membuat seseorang terkena kanker payudara.
Kepadatan payudara
Payudara terdiri dari ribuan kelenjar kecil (lobulus) yang menghasilkan susu. jaringan kelenjar ini mengandung memiliki konsentrasi sel-sel payudara lebih tinggi dibandingkan jaringan payudara lainnya, sehingga lebih padat.
Wanita dengan jaringan payudara yang padat dimungkinkan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara karena ada banyak sel yang dapat menjadi kanker dan menjadi penyebab kanker payudara.
Jaringan payudara yang padat juga dapat membuat scan payudara (mammogram) sulit untuk dibaca, karena setiap benjolan atau area jaringan abnormal lebih sulit untuk spot.
Perempuan muda cenderung memiliki payudara padat dan ketika beranjak tua, jumlah jaringan kelenjar di payudara akan menurun dan digantikan oleh lemak, sehingga membuat payudara menjadi kurang padat.
Paparan estrogen
Hormon estrogen pada wanita kadang-kadang dapat merangsang sel-sel kanker payudara dan dapat menjadi penyebab kanker payudara. Ovarium, yang merupakan sebuah tempat di mana sel telur disimpan, akan mulai menghasilkan estrogen ketika seseorang mulai mengalami pubertas untuk mengatur siklus menstruasi.
Kondisi ini dapat dapat menjadi penyebab kanker payudara, meskipun prosentasenya tidak begitu signifikan. Misalnya, jika sesorang mulai mengalami periode meenstruasi di usia muda dan mengalami menopause di usia akhir, maka orang tersebut akan terkena estrogen selama jangka waktu yang lama.
Kelebihan berat badan atau obesitas
Seseorang yang telah menglalami menopause dan kelebihan berat badan atau obesitas, lebih berisiko untuk terkena kanker payudara. Penyebab kanker payudara terkait dengan hal ini diduga berhubungan dengan jumlah estrogen dalam tubuh, seperti kelebihan berat badan atau obesitas setelah menopause menyebabkan lebih banyak estrogen yang akan diproduksi oleh tubuh.
Alkohol
Kebiasaan mengkonsumsi minuman keras juga dapat menjadi penyebab kanker payudara. Penelitian menunjukkan bahwa setiap 200 wanita yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol sehari, terdapat 3 wanita terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang tidak minum minuman beralkohol sama sekali.
Radiasi
Prosedur medis tertentu yang menggunakan radiasi, seperti sinar-X dan computerized tomography (CT) scan, dapat meningkatkan risiko penyebab kanker payudara meskipun kemungkinan itu sangat sedikit.
Baca juga: Apa Itu Kanker Payudara, dan Jenis Kanker Payudara Apa Yang Saya Miliki?
Jika seseorang pernah menjalani radioterapi di area dada untuk limfoma Hodgkin ketika masih kecil, Anda seharusnya sudah menerima surat dari Departemen Kesehatan mengundang Anda untuk berkonsultasi dengan spesialis untuk mendiskusikan risiko Anda meningkat terkena kanker payudara.
Posting Komentar