Ada beberapa ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan, dengan menjalankannya Allah berjanji akan melipatgandakan pahala ibadah-ibadah tersebut. Puasa adalah ibadah pokok yang dikerjakan pada Ramadhan. Dengan ibadah puasa yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan, Allah menjanjikan kepada semua hambaNya yang menjalankan ibadah puasa dengan menghapus dosa-dosa yang dilakukannya selama setahun. Disamping menjalankan ibadah puasa dengan menahan lapar dan dahaga juga tidak melakukan hubungan suami istri mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, ada beberapa ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan.
Allah menjanjikan akan melipatgandakan pahala ibadah yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan dan Allah juga mensyari’atkan beberapa ibadah yang khusus diperintahkan pada bulan suci Ramadhan yang sekaligus juga merupakan Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan. Brikut ini ibadah-ibadah tersebut:
Shalat ini dinamakan tarawih yang artinya istirahat karena orang yang melakukan shalat tarawih beristirahat setelah melaksanakan shalat empat raka’at. Shalat tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat malam dan juga merupakan Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan. Akan tetapi, shalat tarawih ini dikhususkan di bulan Ramadhan. Beberapa keutamaan melakukan shalat tarawih diantaranya:
Para ulama sepakat bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah (dianjurkan). Shalat ini dianjurkan bagi laki-laki & perempuan. Mengenai pelaksanaannya, mayoritas ulama Syafi’iyah dan beberapa ulama madzhab lainnya, berpendapat bahwa shalat tarawih lebih utama dilaksanakan secara berjama’ah sebagaimana dilakukan oleh ‘Umar bin Khattab dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
Waktu pelaksanaannya adalah antara shalat Isya dan shalat Shubuh. Shalat ini dilaksanakan sebelum shalat witir. Para pakar fiqih berpendapat bahwa shalat tarawih dilakukan dengan salam setiap dua raka’at. Mengenai raka’at shalat tarawih, tidak ada batasan jumlahnya, namun kebiasaan Rasulullah ialah mengerjakan 11 rakaat panjang, sementara 23 rakaat ringan adalah inisiatif ‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu.
Shalat Tarawih 23 Raka'at Ngebut
Shalat tarawih 23 raka'at tidaklah bermasalah. Namun sayangnya yang terjadi di masyarakat kita adalah jika jumlah rakaat yang dipilih adalah 23, seringkali pelaksanaannya sangat cepat. Bahkan ada yang mengerjakan 23 raka'at lebih cepat daripada yang mengerjakan 11 raka'at. Padahal jika dalam shalat tidak ada thuma'ninah (terlalu cepat), maka tidak ada shalat baginya. HR. Ahmad
I’tikaf adalah salah satu Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan pengertian i’tikaf adalah menetap di masjid untuk beribadah kepada Allah yang dilakukan dengan tata cara yang khusus. Dari Abu Hurairah, ia berkata,
“Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari”. – HR. Bukhari no. 2044
Ketentuan i’tikaf diantaranya:
Hendaknya ketika beri’tikaf seseorang menyibukkan diri dengan melakukan amaliyah seperti berdo’a, dzikir, bershalawat, mengaji Al Qur’an dan mengkaji hadits, membaca buku-buku Islami, mendengarkan ceramah, dll.
Membaca Al Qur’an juga merupakan Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan untuk mengisi waktu di bulan Ramadhan. Sebab Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya al Quran.
“Bulan Ramadhan yang di dalamnya (mulai) diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keteranganketerangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara haq dan bathil.” - Al-Baqarah: 185
Ketika membaca Al-Qur’an, maka seorang muslim perlu memperhatikan adab-adab berikut ini untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Al-Qur’an:
Zakat fitrah / fitri adalah zakat yang diwajibkan karena berkaitan dengan waktu ifthar (tidak lagi berpuasa) dari bulan Ramadhan. Hikmah zakat fitrah adalah: untuk berkasih sayang dan memberikan suka cita kepada orang miskin, serta membersihkan kesalahan / dosa.
Zakat Fitrah wajib ditunaikan olehh setiap muslim, yang mampu mengeluarkan zakat fitrah. Menurut mayoritas ulama, batasan mampu adalah mempunyai kelebihan makanan bagi dirinya dan yang ditanggung nafkahnya. Bentuk zakat fitrah adalah makanan pokok seperti kurma, gandum, beras, dan semacamnya dengan kadar satu sho’. Ukuran satu sho’ jika diperkirakan dengan ukuran timbangan adalah sekitar 3 kg atau 2,157 kg. Artinya zakat fitrah yang dikeluarkan 2,5 kg seperti kebiasan di Indonesia sudah dapat dianggap sah. Ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa tidak boleh menyalurkan zakat fitrah dengan uang. Sedangkan ulama Hanafiyah membolehkannya.
Zakat fitrah disalurkan pada 8 golongan: faqir, miskin, riqab, gharim, mualaf, fisabilillah, ibnu sabil, dan amil zakat. At Taubah: 60.
Waktu pembayaran zakat fitrah ada dua macam:
Lailatul qadar adalah malam yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” - Al Qadar: 3-5
Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir, utamanya di malam-malam ganjil di bulan Ramadhan. Rasulullah bersabda,
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” – HR. Bukhari no. 2017
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” - al Qadr:
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” - al Hadits
Terdapat beberapa tanda-tanda malam lailatul qadar seperti yang disebutkan dalam beberapa hadits seperti:
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, "Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerahmerahan.” - HR. Al Baihaqi
Akan tetapi, kebanyakan tanda muncul setelah malam itu terjadi, sehingga kurang perlulah mencari-cari tanda lailatul qadar. Yang mesti dilakukan adalah memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir. Sudah sepantasnya seorang muslim mencontoh Rasulullah dalam menyambut malam lailatul qadar dengan lebih giat beribadah: menghidupkan malam dengan shalat, dzikir, tilawah, i’tikaf, dll.
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, ”Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang mesti aku ucapkan saat itu?” Beliau menjawab,
”Katakanlah: ‘Allahumma innaka‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” – Muttafaq ‘alayh
Umrah juga merupakan Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan. Umrah adalah berkunjung ke Baitullahuntuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang tel ah ditetapkan tanpa batasan waktu. Meskipun tanpa ada batasan waktu untuk melaksanakan umrah, umrah di bulan Ramadhan terasa sangat istimewa dari umrah di bulan lainnya sebab keterangan hadits yang menyebutkan bahwa umrah di bulan Ramadhan senilai dengan haji bahkan seperti haji bersama Rasulullah.
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah bersabda, “Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” – Muttafaq ‘alayh
Akan tetapi mengenai hal ini, Imam Nawawi memberikan penjelasan bahwa
“yang dimaksud senilai dengan haji adalah umrah Ramadhan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” - Syarh Shahih Muslim, 9:2
Baca juga: Panduan Singkat Dan Padat Ibadah Puasa Bulan Ramadhan
Demikian beberapa Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan, namun untuk zakat fitrah bukan hanya Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan namun wajib bagi mereka yang mampu.
Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan
Allah menjanjikan akan melipatgandakan pahala ibadah yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan dan Allah juga mensyari’atkan beberapa ibadah yang khusus diperintahkan pada bulan suci Ramadhan yang sekaligus juga merupakan Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan. Brikut ini ibadah-ibadah tersebut:
Tarawih
Shalat ini dinamakan tarawih yang artinya istirahat karena orang yang melakukan shalat tarawih beristirahat setelah melaksanakan shalat empat raka’at. Shalat tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat malam dan juga merupakan Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan. Akan tetapi, shalat tarawih ini dikhususkan di bulan Ramadhan. Beberapa keutamaan melakukan shalat tarawih diantaranya:
- Akan mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu - Muttafaq ‘alayh
- Shalat tarawih berjamaah seperti shalat semalam penuh - HR. Nasai
Para ulama sepakat bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah (dianjurkan). Shalat ini dianjurkan bagi laki-laki & perempuan. Mengenai pelaksanaannya, mayoritas ulama Syafi’iyah dan beberapa ulama madzhab lainnya, berpendapat bahwa shalat tarawih lebih utama dilaksanakan secara berjama’ah sebagaimana dilakukan oleh ‘Umar bin Khattab dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
Waktu pelaksanaannya adalah antara shalat Isya dan shalat Shubuh. Shalat ini dilaksanakan sebelum shalat witir. Para pakar fiqih berpendapat bahwa shalat tarawih dilakukan dengan salam setiap dua raka’at. Mengenai raka’at shalat tarawih, tidak ada batasan jumlahnya, namun kebiasaan Rasulullah ialah mengerjakan 11 rakaat panjang, sementara 23 rakaat ringan adalah inisiatif ‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu.
Shalat Tarawih 23 Raka'at Ngebut
Shalat tarawih 23 raka'at tidaklah bermasalah. Namun sayangnya yang terjadi di masyarakat kita adalah jika jumlah rakaat yang dipilih adalah 23, seringkali pelaksanaannya sangat cepat. Bahkan ada yang mengerjakan 23 raka'at lebih cepat daripada yang mengerjakan 11 raka'at. Padahal jika dalam shalat tidak ada thuma'ninah (terlalu cepat), maka tidak ada shalat baginya. HR. Ahmad
I’tikaf
I’tikaf adalah salah satu Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan pengertian i’tikaf adalah menetap di masjid untuk beribadah kepada Allah yang dilakukan dengan tata cara yang khusus. Dari Abu Hurairah, ia berkata,
“Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari”. – HR. Bukhari no. 2044
Ketentuan i’tikaf diantaranya:
- i’tikaf harus dilakukan di masjid;
wanita boleh beri’tikaf dengan syarat: (a) meminta izin suami dan (b) tidak menimbulkan fitnah yakni menutup aurat dengan sempurna dan tidak memakai wewangian. - Para ulama sepakat bahwa i’tikaf tidak ada batasan waktu maksimal dan minimalnya, artinya boleh meskipun hanya sesaat di malam atau di siang hari atau hingga beberapa hari dan malam.
Pembatal i’tikaf adalah : keluar masjid tanpa alasan syar’i dan tanpa ada kebutuhan mubah yang mendesak. Yang dibolehkan ketika i’tikaf adalah: keluar masjid disebabkan ada hajat yang mesti ditunaikan seperti keluar untuk makan dan minum, melakukan hal-hal mubah seperti mengantarkan orang yang mengunjunginya sampai pintu masjid, bercakap-cakap dengan orang lain, istri mengunjungi suami yang beri’tikaf, mandi dan berwudhu di masjid, dan membawa kasur untuk tidur di masjid.
Adab I’tikaf,
Hendaknya ketika beri’tikaf seseorang menyibukkan diri dengan melakukan amaliyah seperti berdo’a, dzikir, bershalawat, mengaji Al Qur’an dan mengkaji hadits, membaca buku-buku Islami, mendengarkan ceramah, dll.
Tadarus
Membaca Al Qur’an juga merupakan Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan untuk mengisi waktu di bulan Ramadhan. Sebab Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya al Quran.
“Bulan Ramadhan yang di dalamnya (mulai) diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keteranganketerangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara haq dan bathil.” - Al-Baqarah: 185
Ketika membaca Al-Qur’an, maka seorang muslim perlu memperhatikan adab-adab berikut ini untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Al-Qur’an:
- Membaca dalam keadaan suci, dengan duduk yang sopan dan tenang;
- Membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapatmenghayati ayat yang dibaca;
- Membaca Al-Qur’an dengan khusyu’, dengan menangis, karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca bisa menyentuh jiwa;
- Membaguskan suara;
- Membaca Al-Qur’an dimulai dengan isti’adzah (membaca ta’awudz).
- Adalah sangat dianjurkan untuk mengkhatamkan Al Quran di Bulan Ramadhan, Hal Ini dicontohkan langsung oleh Nabi. HR. Bukhari : 4614
“Bulan Ramadhan yang di dalamnya mulaiditurunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keteranganketerangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan bathil.” - al Baqarah :
Zakat Fitrah
Zakat fitrah / fitri adalah zakat yang diwajibkan karena berkaitan dengan waktu ifthar (tidak lagi berpuasa) dari bulan Ramadhan. Hikmah zakat fitrah adalah: untuk berkasih sayang dan memberikan suka cita kepada orang miskin, serta membersihkan kesalahan / dosa.
Zakat Fitrah wajib ditunaikan olehh setiap muslim, yang mampu mengeluarkan zakat fitrah. Menurut mayoritas ulama, batasan mampu adalah mempunyai kelebihan makanan bagi dirinya dan yang ditanggung nafkahnya. Bentuk zakat fitrah adalah makanan pokok seperti kurma, gandum, beras, dan semacamnya dengan kadar satu sho’. Ukuran satu sho’ jika diperkirakan dengan ukuran timbangan adalah sekitar 3 kg atau 2,157 kg. Artinya zakat fitrah yang dikeluarkan 2,5 kg seperti kebiasan di Indonesia sudah dapat dianggap sah. Ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa tidak boleh menyalurkan zakat fitrah dengan uang. Sedangkan ulama Hanafiyah membolehkannya.
Zakat fitrah disalurkan pada 8 golongan: faqir, miskin, riqab, gharim, mualaf, fisabilillah, ibnu sabil, dan amil zakat. At Taubah: 60.
Waktu pembayaran zakat fitrah ada dua macam:
- (1) waktu utama yaitu mulai dari terbit fajar pada hari Idul Fitri hingga dekat waktu shalat ‘Id;
- (2) waktu yang dibolehkan yaitu sejak awal bulan Ramadhan. Namun dikarenakan zakat fitrah berkaitan dengan waktu Idul Fitri, maka menjadi kurang pas bila diserahkan jauh hari sebelum ‘Idul Fitri.
Lailatul Qadar
Lailatul qadar adalah malam yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” - Al Qadar: 3-5
Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir, utamanya di malam-malam ganjil di bulan Ramadhan. Rasulullah bersabda,
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” – HR. Bukhari no. 2017
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” - al Qadr:
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” - al Hadits
Terdapat beberapa tanda-tanda malam lailatul qadar seperti yang disebutkan dalam beberapa hadits seperti:
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, "Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerahmerahan.” - HR. Al Baihaqi
Akan tetapi, kebanyakan tanda muncul setelah malam itu terjadi, sehingga kurang perlulah mencari-cari tanda lailatul qadar. Yang mesti dilakukan adalah memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir. Sudah sepantasnya seorang muslim mencontoh Rasulullah dalam menyambut malam lailatul qadar dengan lebih giat beribadah: menghidupkan malam dengan shalat, dzikir, tilawah, i’tikaf, dll.
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, ”Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang mesti aku ucapkan saat itu?” Beliau menjawab,
”Katakanlah: ‘Allahumma innaka‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” – Muttafaq ‘alayh
Umrah
Umrah juga merupakan Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan. Umrah adalah berkunjung ke Baitullahuntuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang tel ah ditetapkan tanpa batasan waktu. Meskipun tanpa ada batasan waktu untuk melaksanakan umrah, umrah di bulan Ramadhan terasa sangat istimewa dari umrah di bulan lainnya sebab keterangan hadits yang menyebutkan bahwa umrah di bulan Ramadhan senilai dengan haji bahkan seperti haji bersama Rasulullah.
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah bersabda, “Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” – Muttafaq ‘alayh
Akan tetapi mengenai hal ini, Imam Nawawi memberikan penjelasan bahwa
“yang dimaksud senilai dengan haji adalah umrah Ramadhan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” - Syarh Shahih Muslim, 9:2
Baca juga: Panduan Singkat Dan Padat Ibadah Puasa Bulan Ramadhan
Demikian beberapa Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan, namun untuk zakat fitrah bukan hanya Ibadah yang dianjurkan pada bulan Ramadhan namun wajib bagi mereka yang mampu.
إرسال تعليق