Untuk pertama kalinya, para periset telah melihat kehidupan yang kembali pulih di gurun terkering di dunia, yang mendasari kesimpulan bahwa ia juga bisa bersembunyi di tanah tandus planet Mars. Penelitian tersebut kemudian menginspirasi tentang adanya kehidupan di Mars

Dipimpin oleh ilmuwan planet asal Washington State University Dirk Schulze-Makuch, sebuah tim internasional mempelajari sudut paling kering di Gurun Atacama Amerika Selatan, di mana puluhan tahun berlalu tanpa hujan yang membasahi gurun tersebut.

Para ilmuwan telah lama bertanya-tanya apakah mikroba dapat hidup di dalam tanah pada lingkungan hiperarid ini, tempat yang paling mirip di Bumi dengan permukaan Mars, adakah penghuni tetapnya atau hanya sisa-sisa kehidupan yang sekarat, yang ditiup oleh cuaca ekstrim. Mungkinkah juga kehidupan di Mars dapat terjadi dalam kondisi lingkungan yang sangat ekstrim tersebut?

[caption id="attachment_10473" align="aligncenter" width="700"] Gurun Atacama, tempat terkering di muka bumi tempat penelitian dilakukan[/caption]

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences, Schulze-Makuch dan kolaboratornya mengungkapkan bahwa bahkan Gurun Atacama yang ganas juga dapat menyediakan lingkungan yang layak huni untuk mikroorganisme tertentu.

Para peneliti menemukan bahwa bakteri khusus dapat hidup di dalam tanah, mikroba tersebut tidak aktif selama beberapa dekade, tanpa air dan kemudian aktif kembali dan bereproduksi saat hujan turun membasahi gurun Atacama.

"Saya selalu terpikat untuk pergi ke suatu tempat di mana orang tidak berpikir tentang sesuatu yang bisa bertahan hidup telah menemukan cara untuk membuatnya bertahan," kata Schulze-Makuch. " Disamping Referensi Jurassic Park, dari penelitian yang kami lakukan menginformasikan bahwa jika kehidupan dapat bertahan di lingkungan terkering di Bumi, ada kemungkinan besar hal itu dapat ditemukan pada planet Mars dengan cara yang sama."

Batas kering kehidupan


Ketika Schulze-Makuch dan rekan-rekannya pergi ke Atacama untuk pertama kalinya pada tahun 2015 untuk mempelajari bagaimana organisme bertahan di lingkungan terkering di Bumi, hal yang paling gila terjadi.

Hujan.

Setelah terjadi hujan, para peneliti mendeteksi adanya ledakan aktivitas biologis di tanah Atacama.

Mereka menggunakan sendok steril dan instrumentasi halus lainnya untuk mengambil sampel tanah dari berbagai kedalaman dan kemudian melakukan analisis genom untuk mengidentifikasi berbagai komunitas mikroba yang bereproduksi dalam sampel tersebut. Para peneliti menemukan beberapa spesies asli kehidupan mikroba yang telah beradaptasi untuk tinggal di lingkungan yang keras.

Para periset kembali ke Atacama pada tahun 2016 dan 2017 untuk menindaklanjuti pengambilan sampel awal. Mereka menemukan bahwa komunitas mikroba yang sama yang berada di dalam tanah secara bertahap kembali ke keadaan yang tidak aktif saat kelembaban tanah disekitarnya hilang dan menjadi kering.

"Di masa lalu para periset telah menemukan organisme sekarat di dekat permukaan tanah dan sisa-sisa DNA. Hal ini benar-benar pertama kalinya para ilmuwan tersebut dapat mengidentifikasi bentuk kehidupan yang terus-menerus yang tinggal di tanah Gurun Atacama," kata Schulze-Makuch. "Kami percaya bahwa komunitas mikroba ini dapat terbengkalai selama ratusan atau bahkan ribuan tahun dalam kondisi yang sangat mirip dengan apa yang Anda temukan di planet seperti Mars dan kemudian kembali hidup saat hujan turun."

Implikasi untuk kehidupan di Mars


Sementara kehidupan di daerah paling kering di Bumi tentu sangat sulit, permukaan Mars adalah lingkungan yang lebih keras. Ini mirip dengan versi drier dan lebih dingin dari Gurun Atacama. Namun tidak selalu seperti ini.

Miliaran tahun yang lalu, Mars memiliki samudera dan danau kecil di mana bentuk kehidupan di Mars awal mungkin telah berkembang di planet merah ini. Seiring planet ini mengering dan menjadi lebih dingin, organisme ini dapat berubah dalam banyak bentuk kehidupan adaptasi dalam penggunaan tanah Atacama untuk bertahan di Bumi, Schulze-Makuch mengatakan.

"Kami tahu ada air beku di tanah Mars dan penelitian baru-baru ini banyak membuktikan tentang hujan salju yang membuat kelembaban meningkat di dekat permukaan Mars," katanya. "Jika kehidupan berevolusi di Mars, maka penelitian kami menunjukkan bahwa hal itu bisa menunjukkan terdapatnya ceruk dibawah permukaan yang sangat kering ini."

Langkah lanjutan


Pada tanggal 15 Maret, Schulze-Makuch kembali ke Atacama selama dua minggu untuk menyelidiki bagaimana penghuni asli Atacama telah beradaptasi untuk bertahan hidup. Dia mengatakan bahwa tim risetnya juga ingin mencari bentuk kehidupan di Kolam Don Juan di Antartika, sebuah danau yang sangat dangkal yang sangat asin dan tetap cair bahkan pada suhu serendah -58 derajat Fahrenheit.

Baca juga: Foto-Foto Permukaan Mars Yang Menandakan Pernah Ada Kehidupan Di Atasnya

"Hanya ada beberapa tempat tersisa di Bumi untuk mencari bentuk kehidupan baru yang mampu bertahan dalam lingkungan yang mungkin dapat Anda temukan di Mars," kata Schulze-Makuch. "Tujuan kami adalah memahami bagaimana mereka bisa melakukannya, jadi kami akan tahu apa yang harus dicari di permukaan Mars."

 

Benarkah ada kehidupan di Mars? Kita tunggu hasil penelitian yang masih terus dilakukan oleh para peneliti.

Sumber berita:

Washington State University. Asli ditulis oleh Will Ferguson, Fakultas Seni Rupa dan Ilmu Pengetahuan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama