Jenis makanan yang Anda makan, dan bahkan urutan Anda memakannya dapat memengaruhi peluang Anda untuk terkena diabetes tipe 2, hal tersebut terungkap dalam tiga studi yang baru-baru ini dilakukan.
Studi - yang dipresentasikan dalam American Society for Nutrition - menemukan:
Beralih ke sebagian besar pola makan nabati (tetapi yang masih bisa memasukkan daging dan susu) dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga sebanyak 60%.
Mengkonsumsi vitamin B2 dan B6 yang lebih besar dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah dari diabetes tipe 2, sementara itu mengkonsumsi lebih banyak vitamin B12 dalam pola makan tampaknya terkait dengan risiko yang lebih tinggi terhadap diabetes tipe 2.
Urutan makanan yang Anda konsumsi tampaknya juga penting. Orang-orang yang makan sayur sebelum makan daging atau nasi memiliki kadar gula darah yang lebih rendah, bersamaan dengan perubahan positif pada hormon lapar mereka.
Rekha Kumar, seorang ahli endokrin di NewYork-Presbyterian dan Weill Cornell Medical Center di New York City, mengkaji temuan tersebut.
"Menekankan konsumsi buah-buahan dan sayuran serta makanan utuh adalah cara yang sangat praktis dan mudah untuk mengelola diabetes tipe 2," katanya. "Setengah piringmu seharusnya berwarna hijau, bahkan saat sarapan, ketika Anda makan telur dadar putih telur dengan bayam misalnya."
Adapun urutan makan menurut Kumar; “ Sayuran, makanan serat tinggi dan bahkan protein membutuhkan waktu lebih lama untuk meninggalkan perut, yang akan memperlambat kenaikan kadar gula darah”.
"Secara teoritis, mengubah urutan dalam mengkonsumsi makanan dapat memiliki implikasi pada kontrol berat badan dan nafsu makan," katanya.
Prioritaskan Bahab Nabat
Studi pertama yang melibatkan lebih dari 2.700 dengan usia rata-rata 25 tahun. Empat puluh persen berkulit hitam dan hampir 60% adalah perempuan. Kesehatan dan pola makan mereka dipantau selama 30 tahun.Ditemukan bahwa orang yang memiliki peningkatan terbesar dalam kualitas makanan dari awal hingga dewasa mengurangi peluang untuk terkena diabetes hampir dua pertiga dibandingkan dengan mereka yang kualitas makanannya sedikit menurun.
Apa yang dimaksud dengan pola makan berkualitas? Para peneliti mengatakan bahwa pola makan berkwalitas adalah pola makan yang mengandung lebih banyak makanan yang "kaya nutrisi dan menitik beratkan pada tanaman".
Penulis utama studi tersebut, Yuni Choi, seorang kandidat doktoral di Universitas Minnesota-Twin Cities di St. Paul, mengatakan bahwa pola makan nabati tinggi adalah " memperbanyak makanan nabati alami, mengkonsumsi sedikit makanan nabati yang diproses dan konsumsi makanan yang berbasis makanan rendah hewani. "
Jadi, sayuran, buah-buahan dan biji-bijian merupakan pilihan terbaik, tetapi roti putih dan nasi putih mendapatkan skor dengan kualitas rendah. Choi mengatakan pola makan jenis ini termasuk daging tanpa lemak dan produk susu rendah lemak.
Rata-rata, mereka yang memperbaiki pola makan mereka paling banyak makan empat porsi sayuran atau lebih setiap hari, dua porsi buah, setengah hiingga satu porsi kacang-kacangan, hampir dua porsi biji-bijian utuh, kurang dari satu porsi daging olahan dan satu porsi daging merah, kata Choi.
Choi dan rekan penulisnya yang juga penasehatnya, David Jacobs, berpendapat bahwa beragam nutrisi yang ditemukan dalam makanan nabati membantu mencegah diabetes.
Pengaruh Urutan Makan Terhadap Gula Darah
Studi kedua mengamati data pola makan dari sekitar 200.000 orang dewasa Amerika selama 15 tahun.Orang yang paling banyak mengkonsumsi vitamin B2 dan B6 memiliki sekitar 10% pengurangan risiko diabetes mereka. Vitamin B2 ditemukan dalam telur, daging tanpa lemak, sayuran hijau dan produk biji-bijian yang diperkaya seperti sereal dan roti, demikian menurut Departemen Pertanian A.S. Vitamin B6 ditemukan dalam ikan, daging tanpa lemak, buah-buahan (selain jeruk), dan kentang dan sayuran non-pati lainnya.
Meskipun asupan total vitamin B12 tidak terkait dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi, kemungkinan terjadinya peningkatan 11% ketika para peneliti hanya melihat B12 dari sumber makanan. Mereka menemukan tidak ada peningkatan risiko diabetes yang serupa dari vitamin B12 dalam suplemen. Mereka mengatakan ini mungkin karena B12 dalam makanan sering berasal dari produk hewani.
Studi ketiga menemukan bahwa urutan makan yang Anda konsumsi ternyata juga dapat memengaruhi kadar gula darah. Para peneliti meminta 16 orang dewasa Cina, kebanyakan pria, untuk makan lima kali percobaan dalam urutan yang ditentukan. Makanan berisi sayur, daging dan nasi, dengan ukuran porsi tetap sama.
Secara keseluruhan, lonjakan kadar gula darah terkecil terjadi ketika sayuran atau daging dimakan terlebih dahulu. Makan dengan sayuran, daging dan nasi dimakan secara terpisah, dalam urutan itu, menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih rendah dan respons yang baik pada hormon nafsu makan.
"Cara kita makan dan menyajikan makanan ke mulut kita mungkin memiliki efek fisiologis yang signifikan," kata penulis studi Christiani Henry, direktur Clinical Nutrition Research Center di Singapore Institute for Clinical Sciences.
Henry mengatakan serat dan nutrisi lain dalam sayuran tampaknya memperlambat waktu transit makanan, yang juga dapat memperlambat kenaikan kadar gula darah setelah makan.
Makan sayur terlebih dahulu adalah "cara sederhana dan praktis untuk mengurangi kenaikan glukosa darah saat makan nasi," katanya. Henry menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah perubahan serupa akan membantu mengendalikan lonjakan gula darah untuk makanan yang dimakan di tempat-tempat seperti Amerika Serikat.
Tiga studi dijadwalkan akan dipresentasikan antara Sabtu dan Selasa di pertemuan American Society for Nutrition di Baltimore. Penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan biasanya dianggap sebagai pendahuluan sampai diterbitkan dalam jurnal peer-review.
إرسال تعليق