Contoh pertama dari dinosaurus pemakan tumbuhan dengan bulu dan sisik telah ditemukan di Rusia. Jika sebelumnya hanya dinosaurus pemakan daging yang diindikasikan memiliki bulu, maka dengan penemuan ini dimungkinkan bahwa semua dinosaurus sebenarnya adalah berbulu.Fosil Dinosaurus temuan baru ini, bernama Kulindadromeus zabaikalicus ini ditemukan di sebuah situs yang disebut Kulinda di tepi Sungai Olov di Siberia, demikian dijelaskan dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh Science.

Kulindadromeus menunjukkan tanda-tanda epidermal pada ekor dan tulang keringnya, serta bulu pendek di kepala dan punggungnya. Penemuan yang paling menakjubkan ini menunjukkan bahwa Kulindadromeus memiliki bulu pada kaki-kakinya.

Keberadaan burung telah ada sejak lebih dari 150 juta tahun yang lalu hal ini didasarkan pada penemuan fosil berusia 150 juta tahun yang memberikan petunjuk tentang keberadaan burung pada rtusan juta tahun silam, sehingga tidak mengherankan ketika dinosaurus dengan bulu ditemukan di Cina pada tahun 1996 Tetapi semua dinosaurus berbulu dari jenis theropoda adalah jenis dinosaurus pemakan daging  yang merupakan nenek moyang langsung dari burung sekarang

Penulis utama Dr Pascal Godefroit dari Royal Belgian Institute of Natural History di Brussels mengatakan:. "Saya benar-benar kagum ketika saya melihat ini Kami tahu bahwa beberapa dinosaurus ornithischia adalah  pemakan tumbuhan yang memiliki bulu sederhana, dan kita tidak bisa memastikan apakah ini adalah jenis yang sama dari struktur seperti burung dan theropoda berbulu.. semua dinosaurus memiliki bulu, atau setidak-tidaknya potensial untuk tumbuh bulu "









Kulindadromeus zabaikalicus


Situs Kulinda ditemukan pada musim panas 2010 oleh Profesor Dr Sofia Sinitsa dari Institut Sumber Daya Alam, Ekologi dan Cryology SB RAS di Chita, Rusia. Pada 2013, tim Rusia-Belgia telah menggali banyak fosil dinosaurus, tumbuhan purba dan fosil serangga.

Kemungkinan dinosaurus berbulu telah diteliiti oleh Dr Maria McNamara (University of Bristol dan University College, Cork) dan Profesor Michael Benton (University of Bristol), yang juga meneliti bulu dinosaurus yang ditemukan di Cina, penelitian tersebut juga diikuti oleh Profesor Danielle Dhouailly (Université Joseph Fourier di Grenoble, Prancis) yang merupakan spesialis pada penelitian pengembangan bulu dan sisik pada reptil modern dan burung.

Dr McNamara mengatakan: "bulu ini benar-benar terawetkan dengan baik Kita bisa melihat setiap filamen dan bagaimana, membentuk struktur senyawa enam atau tujuh filamen, dan masing-masing mempunyai panjang hingga 15mm.."

Profesor Dhouailly mengatakan: "Penelitian pada bentuk ayam modern menunjukkan bahwa skala burung adalah bulu yang tumbuh tidak sempurna, sebuah pertanda yang menjelaskan mengapa burung memiliki kaki bersisik. Penemuan menakjubkan ini menunjukkan bahwa mekanisme molekuler yang diperlukan untuk menjelaskan bahwa sebenarnya telah begitu jelas terkait dengan ditemukannya bulu pada dinosaurus paling awal. "

Kulindadromeus adalah pemakan tumbuhan kecil, hanya sekitar 1m panjangnya dengan kaki belakang panjang dan kaki depan pendek dan memiliki lima jari yang kuat. Moncongnya pendek, dan giginya menunjukkan adaptasi yang jelas untuk pemakan tanaman. Dalam istilah evolusi, ini adalah struktur paling rendah dalam evolusi dinosaurus ornithischia. Ditemukan enam tengkorak dan beberapa ratus kerangka parsial dinosaurus yang ditemukan di wilayah Kulinda ini.

Penemuan ini menunjukkan bahwa struktur bulu kemungkinan besar telah dimiliki oleh dinosaurus, bahkan mungkin juga jenis dinosaurus yang mempunyai usia lebih tua. Bulu pada dinosaurus mungkin muncul lebih dari 220 juta tahun yang lalu, untuk tujuan isolasi dan pertanda, dan kemudian dikooptasi untuk keperluan terbang bagi burung. Dinosaurus yang lebih kecil mungkin tertutup oleh bulu, sebagian besar dengan pola warna-warni, dan bulu mungkin telah hilang ketika dinosaurus tumbuh menjadi besar. (RR/tr/30714)

 

Post a Comment

أحدث أقدم