Kabupaten Takalar adalah wilayah penghasil rumput laut paling dekat dengan Ibu Kota provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. Perjalanan ke wilayah ini ditempuh kurang lebih 40 menit dari Makassar dengan perjalanan darat. Takalar adalah pioneer dalam budidaya rumput laut, sebelum kabupaten lain di Sulawesi Selatan membudidayakan rumput laut Takalar sudah terlebih dahulu memulainya. Luas wilayah Takalar adalah 240,88 km2 diantaranya merupakan wilayah pesisir dengan panjang garis pantai sekitar 74 km yang meliputi Kecamatan Mangarabombang, Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan SandraBone, Kecamatan Galesong Selatan, Kecamatan Galesong Kota dan Kecamatan Galesong Utara.
Rumput laut yang dibudidayakan di daerah Takalar adalah dari jenis Eucheuma Cottonii, Gracilaria dan Spinossum, kali ini kita akan membahas karakteristik rumput laut E.Cottonii dari daerah ini, untuk jenis Gracilaria dan Spinossum akan kita bahas pada pembahasan selanjutnya.Rumput laut E.Cottonii dibudidayakan hampir sepanjang garis pantai Takalar seperti di daerah Sanrobone, Pattalasang dan Tanakeke. Berikut ini karakteristik rumput laut dari daerah Takalar.
1. Warna.
Warna rumput laut dari perairan Takalar di dominasi dengan warna merah walaupun ada yang berwarna putih namun jumlahnya tidak terlalu banyak, kecuali yang jenis brokoli . Rumput laut yang jenis brokoli berwarna hijau, sebutan brokoli dipakai oleh masyarakat karena rumpun dari rumput laut jenis ini mirip dengan brokoli. Namun demikian ada salah satu tempat di daerah Takalar yang menghasilkan rumput laut berwarna putih yaitu dari pulau Tanakeke, untuk menuju daerah ini harus menyeberang dengan menggunakan perahu motor
2. Ukuran
Ukuran rumput laut E. Cottonii asal Takalar tergolong kecil. Saat awal-awal dilakukan budidaya di daerah ini sebenarnya size dari rumput laut dari Takalar terbilang besar, namun karena pola tanam yang dilakukan secara terus menerus dan jarang dilakukan jeda tanam, saat ini E. Cottonii dari Takalar menjadi lebih kecil dibandingkan dengan dahulu. Pemanenan dini juga menjadi penyebab lain dari menurunnya size E. Cottonii, seharusnya pada usia tanam minimal 6 minggu rumput laut baru diadakan pemanenan namun petani di daerah ini kadang sudah memanen rumput laut pada usia 4 minggu, penyebabnya lebih karena desakan kebutuhan ekonomi serta tidak adanya komplain dari tengkulak atas barang yang dipanen sebelum waktunya.
3. Kandungan Logam Berat
Kondisi pasir di daerah Takalar adalah pasir hitam dan mempunyai kandungan logam berat (Fe) yang tinggi, kondisi ini berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut di Takalar. Buyer kadang mengeluhkan tingginya kandungan logam berat di dalam rumput laut dari Takalar, mengingat akhir dari rumput laut adalah sebagai bahan makanan maka kandungan logam berat yang terlalu tinggi akan berpengaruh bagi kesehatan manusia.
4.Spesifikasi Rumput laut Kering
Pengelolaan pasca panen sudah tergolong bagus, rata-rata petani mengeringkan rumput laut di atas para-para walaupun masih ada juga yang di jemur diatas tanah berpasir dengan alas waring yang sering menyebabkan rumput laut menjadi kotor oleh pasir. Adapun spesifikasi rumput laut kering dari daerah Takalar adalah sebagai berikut:
Demikian karakteristik rumput laut Eucheuma Cottonii asal Takalar semoga dapat dijadikan sebagai gambaran bagi siapapun yang mempunyai rencana untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan rumput laut di Takalar baik itu kegiatan bisnis maupuun kegiatan lainnya (RR/ow/297)
Rumput laut yang dibudidayakan di daerah Takalar adalah dari jenis Eucheuma Cottonii, Gracilaria dan Spinossum, kali ini kita akan membahas karakteristik rumput laut E.Cottonii dari daerah ini, untuk jenis Gracilaria dan Spinossum akan kita bahas pada pembahasan selanjutnya.Rumput laut E.Cottonii dibudidayakan hampir sepanjang garis pantai Takalar seperti di daerah Sanrobone, Pattalasang dan Tanakeke. Berikut ini karakteristik rumput laut dari daerah Takalar.
1. Warna.
Warna rumput laut dari perairan Takalar di dominasi dengan warna merah walaupun ada yang berwarna putih namun jumlahnya tidak terlalu banyak, kecuali yang jenis brokoli . Rumput laut yang jenis brokoli berwarna hijau, sebutan brokoli dipakai oleh masyarakat karena rumpun dari rumput laut jenis ini mirip dengan brokoli. Namun demikian ada salah satu tempat di daerah Takalar yang menghasilkan rumput laut berwarna putih yaitu dari pulau Tanakeke, untuk menuju daerah ini harus menyeberang dengan menggunakan perahu motor
Warna Rumput Laut Merah kecoklatan |
Petani memanen rumput laut E.Cottonii |
2. Ukuran
Ukuran rumput laut E. Cottonii asal Takalar tergolong kecil. Saat awal-awal dilakukan budidaya di daerah ini sebenarnya size dari rumput laut dari Takalar terbilang besar, namun karena pola tanam yang dilakukan secara terus menerus dan jarang dilakukan jeda tanam, saat ini E. Cottonii dari Takalar menjadi lebih kecil dibandingkan dengan dahulu. Pemanenan dini juga menjadi penyebab lain dari menurunnya size E. Cottonii, seharusnya pada usia tanam minimal 6 minggu rumput laut baru diadakan pemanenan namun petani di daerah ini kadang sudah memanen rumput laut pada usia 4 minggu, penyebabnya lebih karena desakan kebutuhan ekonomi serta tidak adanya komplain dari tengkulak atas barang yang dipanen sebelum waktunya.
3. Kandungan Logam Berat
Kondisi pasir di daerah Takalar adalah pasir hitam dan mempunyai kandungan logam berat (Fe) yang tinggi, kondisi ini berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut di Takalar. Buyer kadang mengeluhkan tingginya kandungan logam berat di dalam rumput laut dari Takalar, mengingat akhir dari rumput laut adalah sebagai bahan makanan maka kandungan logam berat yang terlalu tinggi akan berpengaruh bagi kesehatan manusia.
Penjemuran rumput laut E.Cottonii di Sanrobone |
4.Spesifikasi Rumput laut Kering
Pengelolaan pasca panen sudah tergolong bagus, rata-rata petani mengeringkan rumput laut di atas para-para walaupun masih ada juga yang di jemur diatas tanah berpasir dengan alas waring yang sering menyebabkan rumput laut menjadi kotor oleh pasir. Adapun spesifikasi rumput laut kering dari daerah Takalar adalah sebagai berikut:
- Kadar air (Moisturicy) rata-rata 38 - 40%
- Kotoran (Impurity) rata-rata 4%
- Warna merah, gelap, putih kekuningan
Rumput laut kering asal Takalar |
Demikian karakteristik rumput laut Eucheuma Cottonii asal Takalar semoga dapat dijadikan sebagai gambaran bagi siapapun yang mempunyai rencana untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan rumput laut di Takalar baik itu kegiatan bisnis maupuun kegiatan lainnya (RR/ow/297)
Saya membutuhkan rumput laut jenis kappahycus alvarezii atau eucheum cattonii utk penelitian. Bagaimana cara mendapatkannya yaa. Terimakasih
BalasHapusSaya membutuhkan rumput laut jenis kappahycus alvarezii atau eucheum cattonii utk penelitian. Bagaimana cara mendapatkannya yaa. Terimakasih
BalasHapusPosting Komentar