Mimisan umum terjadi pada siapapun mulai dari anak-anak, dewasa, tua ataupun muda, tetapi sebuah kasus ini menjadi luar biasa, ketika seorang pemuda mimisan terus menerus dan ternyata penyebabnya adalah gigi tumbuh di dalam rongga hidungnya.Setelah menderita mimisan sekali atau dua kali dalam sebulan selama tiga tahun, seorang pemuda asal Arab Saudi berusia 22 tahun berkonsultasi kepada seorang dokter. Setelah dilakukan pemeriksaan dokter tersebut terkejut lantaran ditemukan gigi tumbuh didalam hidungnya sepanjang 1 cm. Dokter tersebut kemudian berkonsultasi dengan teman-temannya tentang kasus yang dialami sang Pemuda., kemudian mereka menyimpulkan bahwa gigi tersebut adalah gigi ekstra yang entah bagaimanadapat tumbuh di hidungnya. Padahal gigi di mulutnya lengkap.
Dokterpun akhirnya berhasil mencabut gigi ekstra yang tumbuh pada hidung pasien, setelah 3 bulan dia tidak lagi mimisan seperti sebelumnya, demikian dirilis dalam sebuah laporan, yang diterbitkan pada bulan Juli dalam American Journal of Case Reports.
Gigi tambahan kadang memang tumbuh dan bisa saja tumbuh terbalik seperti yang dialami oleh pemuda ini, tetapi jarangditemukan gigi dapat tumbuh di dalam rongga hidung, demikian dikatakan oleh Dr John Hellstein, seorang dokter gigi dan profesor patologi mulut di University of Iowa.
"Ini adalah kasus yang tidak biasa pada kasus gigi ekstra -. Ini adalah sesuatu yang cukup mengherankan dan saya belum pernah melihat sebelumnya, saya benar-benar melihat, gigi tumbuh di sana," kata Hellstein kepada Live Science
Hal ini cukup mengejutkan sebuah gigi telah tumbuh di hidung tanpa diketahui untuk waktu yang lama, tambah Hellstein.
Sebanyak 0,15 persen dan 3,9 persen orang memiliki gigi tidak normal, demikian seperti yang ditemukan oleh para ahli . "Kami melihat beberapa kasus setiap tahun," kata Hellstein "Tapi untuk kasus ini dimana gigi menembus bagian bawah hidung adalah tidak biasa".
Pasien dalam kasus ini kemungkinan memiliki mesiodens, istilah umum untuk kasus gigi tambahan, gigi ditemukan di sekitar gigi seri, kata Hellstein. "Sekitar sepertiga dari kasus serupa memprlihatkan gigi tumbuh terbalik ke arah hidung," katanya.
Belum ditemukan penyebabnya mengapa beberapa orang mengalami kasus gigi tambahan, apa lagi sampai menembus rongga hidung. Namun, diperkirakan bahwa faktor genetik cukup berperan dalam hal ini.
Salah satu kondisi yang berhubungan dengan gigi tambahan adalah bibir sumbing dan pertumbuhan gigi pada langit-langit, yang merupakan cacat lahir, untuk menangani kasu ini dilakukan operasi untuk meletakkan gigi pada tempatnya. (RR/tr/120814)
Dokterpun akhirnya berhasil mencabut gigi ekstra yang tumbuh pada hidung pasien, setelah 3 bulan dia tidak lagi mimisan seperti sebelumnya, demikian dirilis dalam sebuah laporan, yang diterbitkan pada bulan Juli dalam American Journal of Case Reports.
Gigi tambahan kadang memang tumbuh dan bisa saja tumbuh terbalik seperti yang dialami oleh pemuda ini, tetapi jarangditemukan gigi dapat tumbuh di dalam rongga hidung, demikian dikatakan oleh Dr John Hellstein, seorang dokter gigi dan profesor patologi mulut di University of Iowa.
Gigi tumbuh di dalam rongga hidung.Credit: Hamed O. Al Dhafeeri, Abdulmajid Kavarodi, Khalil Al Shaikh, Ahmed Bukhari, Al Omair Hussain, Ahmed El Baramawy. American Journal of Case Reports |
"Ini adalah kasus yang tidak biasa pada kasus gigi ekstra -. Ini adalah sesuatu yang cukup mengherankan dan saya belum pernah melihat sebelumnya, saya benar-benar melihat, gigi tumbuh di sana," kata Hellstein kepada Live Science
Hal ini cukup mengejutkan sebuah gigi telah tumbuh di hidung tanpa diketahui untuk waktu yang lama, tambah Hellstein.
Foto gigi setelah dicabut dari tempatnya. Credit: Hamed O. Al Dhafeeri, Abdulmajid Kavarodi, Khalil Al Shaikh, Ahmed Bukhari, Al Omair Hussain, Ahmed El Baramawy. American Journal of Case Reports. |
Sebanyak 0,15 persen dan 3,9 persen orang memiliki gigi tidak normal, demikian seperti yang ditemukan oleh para ahli . "Kami melihat beberapa kasus setiap tahun," kata Hellstein "Tapi untuk kasus ini dimana gigi menembus bagian bawah hidung adalah tidak biasa".
Pasien dalam kasus ini kemungkinan memiliki mesiodens, istilah umum untuk kasus gigi tambahan, gigi ditemukan di sekitar gigi seri, kata Hellstein. "Sekitar sepertiga dari kasus serupa memprlihatkan gigi tumbuh terbalik ke arah hidung," katanya.
Belum ditemukan penyebabnya mengapa beberapa orang mengalami kasus gigi tambahan, apa lagi sampai menembus rongga hidung. Namun, diperkirakan bahwa faktor genetik cukup berperan dalam hal ini.
Salah satu kondisi yang berhubungan dengan gigi tambahan adalah bibir sumbing dan pertumbuhan gigi pada langit-langit, yang merupakan cacat lahir, untuk menangani kasu ini dilakukan operasi untuk meletakkan gigi pada tempatnya. (RR/tr/120814)
Posting Komentar