Pada bulan Juni yang lalu, manajemen NASA Ames menandatangani sebuah perjanjian yang mengizinkan Google untuk menguji sebuah pesawat otonom tak berawak di pangkalan udara NASA Ames. Pesawat ini tidak hanya memungkinkan untuk melakukan self-driving Google untuk diuji oleh Ames, tetapi juga akan dapat berfungsi untuk keperluan lainnya. Seperti diberitakan pekan lalu bahwa Google telah mengembangkan teknologi drone selama dua tahun terakhir yang diberi nama "Proyek Wing" yaitu sebuah poyek pembuatan pesawat tak berawak yang mampu terbang melintasi kota untuk mengirimkan paket, yang disebut-sebut sebagai upaya untuk bersaing dengan perkembangan tekhnologi Amazon drone untuk membantu mengirimkan barang-barang yang dibeli secara online.Beberpa waktu yang lalu Google juga memposting sebuah video YouTube
yang memperkenalkan Proyek Wing pada tanggal 28 Agustus 2014. Pesawat
Drone di desain untuk melakukan gerakan gesit melintasi udara dengan
membawa paket kemudian melakukan soft landing dan menurunkan paket yang
dikirimkan kepada seseorang.
NASA sangat antusias
terhadap proyek pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Google ini,
dan menyebutnya sebagai "sebuah kegiatan baru yang menarik" dalam
perjanjian di antara mereka. Perjanjian tersebut menyebutkan daftar
panjang tentang jenis pesawat akan ditampung oleh NASA Ames untuk jenis
pesawat non pilot.
Perjanjian ini mungkin akan seperti proyek Google
lainnya yang didanai milyarder di belakang Google Project X, yang akan
melayani "taksi udara" dan "jet hipersonik" dan bahkan "kendaraan
pribadi" dan "berbagi pesawat," yang berarti bahwa mungkin akan ada
layanan Zipcar seperti untuk pesawat terbang pribadi yang dikembangkan
oleh Google.
Gambar diatas burung, pesawat, atau bahkan UFO? Menurut kesepakatan baru antara Google dan NASA, benda terbang tak berawak sekarang mungkin melayang-layang di udara di sekitar NASA Ames Research Center.
NASA mengatakan tujuan dari kerjasama dengan Google adalah untuk "meningkatkan efisiensi, mobilitas, dan keterjangkauan, juga untuk mempromosikan keragaman penggunaan wilayah udara." Inti dari visi program ini adalah semakin berkurangnya sopir oleh karenanya diperlukan pesawat bertekhnologi robot yang dapat melakukan pekerjaan ini. Dalam Perjanjian tersebut menybutnya sebagai tekhnologi yang mempunyai "tingkat yang lebih tinggi dalam otomatisasi dan otonomi."
"Tujuan dari UTM (program NASA yang disebut sebagai Unmanned Aerial Systems Traffic Management) adalah untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kemungkinan penggunaan otomatisasi secara maksimum untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara dan wilayah operasi udara di masa depan," isi dalam salah satu perjanjian. "Semua jenis kendaraan dan sistem operasi akan ditampung."
Google juga telah membeli sebuah perusahaan bernama Titan Aerospace yang telah merancang pesawat tak berawak bertenaga surya yang mampu terbang selama tiga tahun berturut-turut. Ini dapat digunakan untuk jaringan internet nirkabel turun ke bumi atau mengambil gambar resolusi tinggi dari planet, yang memungkinkan akan berfungsi untuk menemukan akses bagi Google terhadap informasi pribadi, meskipun ini sedikit menyeramkan.
yang memperkenalkan Proyek Wing pada tanggal 28 Agustus 2014. Pesawat
Drone di desain untuk melakukan gerakan gesit melintasi udara dengan
membawa paket kemudian melakukan soft landing dan menurunkan paket yang
dikirimkan kepada seseorang.
NASA sangat antusias
terhadap proyek pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Google ini,
dan menyebutnya sebagai "sebuah kegiatan baru yang menarik" dalam
perjanjian di antara mereka. Perjanjian tersebut menyebutkan daftar
panjang tentang jenis pesawat akan ditampung oleh NASA Ames untuk jenis
pesawat non pilot.
Perjanjian ini mungkin akan seperti proyek Google
lainnya yang didanai milyarder di belakang Google Project X, yang akan
melayani "taksi udara" dan "jet hipersonik" dan bahkan "kendaraan
pribadi" dan "berbagi pesawat," yang berarti bahwa mungkin akan ada
layanan Zipcar seperti untuk pesawat terbang pribadi yang dikembangkan
oleh Google.
Gambar diatas burung, pesawat, atau bahkan UFO? Menurut kesepakatan baru antara Google dan NASA, benda terbang tak berawak sekarang mungkin melayang-layang di udara di sekitar NASA Ames Research Center.
NASA mengatakan tujuan dari kerjasama dengan Google adalah untuk "meningkatkan efisiensi, mobilitas, dan keterjangkauan, juga untuk mempromosikan keragaman penggunaan wilayah udara." Inti dari visi program ini adalah semakin berkurangnya sopir oleh karenanya diperlukan pesawat bertekhnologi robot yang dapat melakukan pekerjaan ini. Dalam Perjanjian tersebut menybutnya sebagai tekhnologi yang mempunyai "tingkat yang lebih tinggi dalam otomatisasi dan otonomi."
"Tujuan dari UTM (program NASA yang disebut sebagai Unmanned Aerial Systems Traffic Management) adalah untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kemungkinan penggunaan otomatisasi secara maksimum untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara dan wilayah operasi udara di masa depan," isi dalam salah satu perjanjian. "Semua jenis kendaraan dan sistem operasi akan ditampung."
Google juga telah membeli sebuah perusahaan bernama Titan Aerospace yang telah merancang pesawat tak berawak bertenaga surya yang mampu terbang selama tiga tahun berturut-turut. Ini dapat digunakan untuk jaringan internet nirkabel turun ke bumi atau mengambil gambar resolusi tinggi dari planet, yang memungkinkan akan berfungsi untuk menemukan akses bagi Google terhadap informasi pribadi, meskipun ini sedikit menyeramkan.
Posting Komentar