Sejak 20 tahun terakhir masyarakat pesisir pantai Indonesia telah mendapatkan sumber penghasilan baru dari laut yaitu dengan di galakannya budidaya rumput laut diberbagai daerah di Indonesia. Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan adalah dari jenis Eucheuma Cottonii, rumput laut jenis ini mudah dibudidayakan dan mempunyai masa panen yang relative singkat yaitu 45 hari. Dengan cara budidaya yang mudah dan masa panen yang singkat membuat budidaya rumput laut diminati oleh masyarakat, apalagi budidaya rumput laut tidak mengharuskan petani membeli lahan pertanian mereka dan hanya menggunakan lahan yang terbentang luas di laut dengan menyedikan sarana budidaya yang dibutuhkan.Banyak masyarakat pantai mendulang sukses dari aktifitas budidaya rumput laut ini, mulai dari petani, pengmpul local hingga xportir rumput laut. Rumput laut juga telah banyak merubah pola hidup masyarakat yang sebelumnya menjadi penangkap ikan dilaut yang penuh resiko beralih menjadi petani rumput laut yang lebih menjanjikan.
Di wilayah perairan Indonesia ada beberapa metode
budidaya rumput laut yang biasa digunakan oleh masyarakat. Penggunaan
metode penanaman di dasarkan pada kondisi lokasi budidaya yang
digunakan. Metode budidaya yang digunakan oleh masyarakat adalah:
1. Metode lepas dasar
2. Metode Long Line
3. Metode rakit apung
Keberhasilan
budidaya rumput laut ditentukan oleh banyak factor yang saling terkait
antara satu dengan lainnya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang
lebih untuk keberhasilan budidaya rumput laut yang akan dilakukan. Salah
satu hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi budidaya.
Pemilihan Lokasi Budidaya
Pemilihan lokasi budidaya untuk rumput laut sangat pnting dilakukan, hal ini sangat penting dilakukan karena terkait dengan metode yang akan digunakan, proses perawatan, kondisi alam disekitarnya dan lain-lain. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi budidaya adalah:
a. Kebersihan Air laut
Pilihlah lokasi yang jauh dari pusat perindustrian karena biasanya lokasi yang dekat dengan pusat industry akan membuat lokasi laut disekitarnya tercemar oleh limbah industry yang akan menyebabkan air laut terkontaminasi bahana-bahan kimia yang akan mengganggu pertumbuhan rumput laut bahkan bisa jadi akan menyebabkan kematian pada bibit yang dubudidayakan. Limbah industry juga akan berdampak pada kandungan kimia rumput laut yang bisa saja membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia saat rumput laut dikonsumsi oleh manusia. Kebersihan air laut juga akan membuat rumput laut lebih leluasa dalam mlakukan foto sintesis sehingga pertumbuhannya akan lbih optimal.
b. Letak Lokasi budidaya
Letak lokasi budidaya juga sangat pnting diperhatikan, pilihlah lokasi yang terlindung dari terjangan ombak besar yang akan membuat rumput laut patah dan hanyut terbawa ombak. Lokasi yang disarankan adalah lokasi yang berada diantara dua pulau dan terhubung dengan lautan luas. Lokasi ini akan membuat air laut terlindung dari badai yang akan membuat ombak jadi dras yang dapat membuat kerusakan pada rumput laut yang dibudidayakan, selain itu biasanya lokasi yang berada diantara dua pulau adalah lokasi yang cukup dangkal sehingga akan lebih memudahkan dalam proses perawatan rumput laut.
c. Arus Air Laut
Dalam memperoleh nutrisi untuk pertumbuhannya, rumput laut sangat menggantungkan diri pada arus air laut, apalagi dalam budidaya ini rumput laut dalam keadaan terikat. Suplay makanan pada rumput laut sangat tergantung pada kebakan arus air yang melalui habitat hidup mereka. Pilihlah tempat dengan arus air moderat, tidak terlalu deras juga tidak terlalu tenang dan terhubung dengan lautan luas yang akan memungkinkan terjadinya pergantian air dengan kondisi air yang baru. Arus air yang moderat akan membuat kotoran yang menempel sepert lumpur dan kotoran lainnya akan tercuci dengan secara otomatis, disamping itu nutrisi baru akan selalu diperoleh seiring dengan pergantian air yang erjadi. Kecepatan arus air laut yang ideal adalah arus antara 20 – 40 kuik/detik
d. Kondisi dasar laut
Kondisi dasar laut dengan komposisi pasir lebih banyak daripada lumpur adalah pertimbangan lain dalam pemilihan lokasi, kondisi dasar air laut yang terlalu berlumpur akan membuat rumput laut menjadi terkotori oleh lumpur yang akan menempel pada thallus dan akan menyebabkan rumput laut mudah terserang oleh penyakit dan menjadi penghalang bagi rumput laut dalam memperoleh sinar matahari. Kondisi dasar laut yang terdiri dari pasir dan pecah-pecahan batu karang lebih disarankan untuk budidaya rumput laut Eucheuma Cottonii.
e. Kedalaman Air
Mengetahui kedalaman rumput laut sangat penting dilakukan untuk menentukan metode tanam yang akan dilakukan. Laut dengan kedalaman antara 30 hingga 60 CM pada saat surut terendah dengan arus sedang hingga kencang digunakan untuk metode tanam lepas dasar. Laut dengan kedalaman antara 2 hingga 15 meter digunakan untuk metod tanam rakit apung dan long line (metode rawai). Metode ini digunakan untuk menghindari rumput laut mengalami kekeringan dan mengoptimalkan perolehan sinar matahari dengan memanfaatkan pergerakan air laut pada saat pasang dan surut
f. Kadar Garam
Salinitas (kadar garam) yang paling ideal dalam pertumbuhan rumput laut Eucheuma Cottonii adalah pada kisaran 28 hingga 35 ppt. Rumput laut jenis ini mmpunyai karakter stenohaline dimana rumput laut Eucheuma Cottonii tidak tahan terhadap perbedaan salinitas yang terlalu ekstrim, bahkan rumput laut E.Cottonii akan mati jika terkontaminasi dengan air tawar. Untuk mendapatkan salinitas air standar, plihlah tempat yang tidak berdekatan dengan muara sungai. Muara sungai biasanya mempunyai salinitas yang rendah.
g. Kecerahan
Pilihlah lokasi dimana lokasi tersebut adalah lokasi yang tidak terlindung dari sinar matahari. Seperti tanaman darat, rumput laut juga membutuhkan sinar matahari dalam proses fotosintesisnya sehingga sangat membutuhkan sinar matahari dalam pertumbuhannya. Rumput laut yang kurang mendapatkan sinar matahari akan membuat rumput laut tumbuh memanjang dengan batang yang kurus dan tidak berbobot. Kecerahan juga akan memungkinkan rumput laut mendapatkan suhu yang ideal dalam pertumbuhannya, suhu ideal yang dibutuhkan dalam pertumbuhan rumput laut adalah antara 20 – 28 oC, dengan kecerahan lebih dari 1 meter di atas permukaan air. Persyaratan tersebut sangat penting diperhatikan, agar rumput laut masih mendapat panetrasi sinar matahari yang sangat berguna untuk sumber energi dalam proses fotosintesis.
h. Lokasi dekat dengan pemukiman
Rumput laut harus mendapatkan perhatian secara rutin dalam pertumbuhannya, oleh karena itu dibutuhkan perawan secara intensif. Lokasi yang dekat dengan pemukiman akan membuat petani mempunyai banyak waktu dan tidak membuang banyak waktu untuk perjalanan dalam melakukan perawatan. Disamping itu lokasi yang dekat dengan pemukiman juga akan lebih mempermudah pada pengelolaan pasca panen seperti penjemuran dan pengangkutan. Jika terpaksa harus melakukan budidaya pada lokasi yang jauh dari pemukiman, buatlah saung atau gubuk di sekitar daerah budidaya, seperti yang dilakukan di beberapa daerah di Maluku.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya rumput laut Eucheuma Cottonii, hal ini sangat penting sekali untuk diperhatikan untuk keberhasilan rumput laut yang dibudidayakan.
Di wilayah perairan Indonesia ada beberapa metode
budidaya rumput laut yang biasa digunakan oleh masyarakat. Penggunaan
metode penanaman di dasarkan pada kondisi lokasi budidaya yang
digunakan. Metode budidaya yang digunakan oleh masyarakat adalah:
1. Metode lepas dasar
2. Metode Long Line
3. Metode rakit apung
Keberhasilan
budidaya rumput laut ditentukan oleh banyak factor yang saling terkait
antara satu dengan lainnya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang
lebih untuk keberhasilan budidaya rumput laut yang akan dilakukan. Salah
satu hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi budidaya.
Pemilihan lokasi yang tepat akan menentukan keberhasilan budidaya rumput laut Eucheuma Cottonii |
Pemilihan Lokasi Budidaya
Pemilihan lokasi budidaya untuk rumput laut sangat pnting dilakukan, hal ini sangat penting dilakukan karena terkait dengan metode yang akan digunakan, proses perawatan, kondisi alam disekitarnya dan lain-lain. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi budidaya adalah:
a. Kebersihan Air laut
Pilihlah lokasi yang jauh dari pusat perindustrian karena biasanya lokasi yang dekat dengan pusat industry akan membuat lokasi laut disekitarnya tercemar oleh limbah industry yang akan menyebabkan air laut terkontaminasi bahana-bahan kimia yang akan mengganggu pertumbuhan rumput laut bahkan bisa jadi akan menyebabkan kematian pada bibit yang dubudidayakan. Limbah industry juga akan berdampak pada kandungan kimia rumput laut yang bisa saja membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia saat rumput laut dikonsumsi oleh manusia. Kebersihan air laut juga akan membuat rumput laut lebih leluasa dalam mlakukan foto sintesis sehingga pertumbuhannya akan lbih optimal.
Air laut yang jernih akan memudahkan proses fotosintesis |
b. Letak Lokasi budidaya
Letak lokasi budidaya juga sangat pnting diperhatikan, pilihlah lokasi yang terlindung dari terjangan ombak besar yang akan membuat rumput laut patah dan hanyut terbawa ombak. Lokasi yang disarankan adalah lokasi yang berada diantara dua pulau dan terhubung dengan lautan luas. Lokasi ini akan membuat air laut terlindung dari badai yang akan membuat ombak jadi dras yang dapat membuat kerusakan pada rumput laut yang dibudidayakan, selain itu biasanya lokasi yang berada diantara dua pulau adalah lokasi yang cukup dangkal sehingga akan lebih memudahkan dalam proses perawatan rumput laut.
c. Arus Air Laut
Dalam memperoleh nutrisi untuk pertumbuhannya, rumput laut sangat menggantungkan diri pada arus air laut, apalagi dalam budidaya ini rumput laut dalam keadaan terikat. Suplay makanan pada rumput laut sangat tergantung pada kebakan arus air yang melalui habitat hidup mereka. Pilihlah tempat dengan arus air moderat, tidak terlalu deras juga tidak terlalu tenang dan terhubung dengan lautan luas yang akan memungkinkan terjadinya pergantian air dengan kondisi air yang baru. Arus air yang moderat akan membuat kotoran yang menempel sepert lumpur dan kotoran lainnya akan tercuci dengan secara otomatis, disamping itu nutrisi baru akan selalu diperoleh seiring dengan pergantian air yang erjadi. Kecepatan arus air laut yang ideal adalah arus antara 20 – 40 kuik/detik
d. Kondisi dasar laut
Kondisi dasar laut dengan komposisi pasir lebih banyak daripada lumpur adalah pertimbangan lain dalam pemilihan lokasi, kondisi dasar air laut yang terlalu berlumpur akan membuat rumput laut menjadi terkotori oleh lumpur yang akan menempel pada thallus dan akan menyebabkan rumput laut mudah terserang oleh penyakit dan menjadi penghalang bagi rumput laut dalam memperoleh sinar matahari. Kondisi dasar laut yang terdiri dari pasir dan pecah-pecahan batu karang lebih disarankan untuk budidaya rumput laut Eucheuma Cottonii.
e. Kedalaman Air
Mengetahui kedalaman rumput laut sangat penting dilakukan untuk menentukan metode tanam yang akan dilakukan. Laut dengan kedalaman antara 30 hingga 60 CM pada saat surut terendah dengan arus sedang hingga kencang digunakan untuk metode tanam lepas dasar. Laut dengan kedalaman antara 2 hingga 15 meter digunakan untuk metod tanam rakit apung dan long line (metode rawai). Metode ini digunakan untuk menghindari rumput laut mengalami kekeringan dan mengoptimalkan perolehan sinar matahari dengan memanfaatkan pergerakan air laut pada saat pasang dan surut
f. Kadar Garam
Salinitas (kadar garam) yang paling ideal dalam pertumbuhan rumput laut Eucheuma Cottonii adalah pada kisaran 28 hingga 35 ppt. Rumput laut jenis ini mmpunyai karakter stenohaline dimana rumput laut Eucheuma Cottonii tidak tahan terhadap perbedaan salinitas yang terlalu ekstrim, bahkan rumput laut E.Cottonii akan mati jika terkontaminasi dengan air tawar. Untuk mendapatkan salinitas air standar, plihlah tempat yang tidak berdekatan dengan muara sungai. Muara sungai biasanya mempunyai salinitas yang rendah.
g. Kecerahan
Pilihlah lokasi dimana lokasi tersebut adalah lokasi yang tidak terlindung dari sinar matahari. Seperti tanaman darat, rumput laut juga membutuhkan sinar matahari dalam proses fotosintesisnya sehingga sangat membutuhkan sinar matahari dalam pertumbuhannya. Rumput laut yang kurang mendapatkan sinar matahari akan membuat rumput laut tumbuh memanjang dengan batang yang kurus dan tidak berbobot. Kecerahan juga akan memungkinkan rumput laut mendapatkan suhu yang ideal dalam pertumbuhannya, suhu ideal yang dibutuhkan dalam pertumbuhan rumput laut adalah antara 20 – 28 oC, dengan kecerahan lebih dari 1 meter di atas permukaan air. Persyaratan tersebut sangat penting diperhatikan, agar rumput laut masih mendapat panetrasi sinar matahari yang sangat berguna untuk sumber energi dalam proses fotosintesis.
Sebuah gubug dibangun ditengah areal budidaya untuk menyimpan rumpu laut kering |
h. Lokasi dekat dengan pemukiman
Rumput laut harus mendapatkan perhatian secara rutin dalam pertumbuhannya, oleh karena itu dibutuhkan perawan secara intensif. Lokasi yang dekat dengan pemukiman akan membuat petani mempunyai banyak waktu dan tidak membuang banyak waktu untuk perjalanan dalam melakukan perawatan. Disamping itu lokasi yang dekat dengan pemukiman juga akan lebih mempermudah pada pengelolaan pasca panen seperti penjemuran dan pengangkutan. Jika terpaksa harus melakukan budidaya pada lokasi yang jauh dari pemukiman, buatlah saung atau gubuk di sekitar daerah budidaya, seperti yang dilakukan di beberapa daerah di Maluku.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya rumput laut Eucheuma Cottonii, hal ini sangat penting sekali untuk diperhatikan untuk keberhasilan rumput laut yang dibudidayakan.
إرسال تعليق