Teleskop ruang angkasa NASA Kepler telah melakukan terobosan besar pada hari Selasa 6 Januari 2015 yang lalu, hal tersebut disampaikan pada pertemuan musim dingin tahunan yang diselenggarakan oleh American Astronomical Society di Seattle. Kepler kini telah mengidentifikasi lebih dari 1.000 eksoplanet dan lebih dari 4.000 kandidat planet lainnya.Kepler memulai misi perburuan planet pada tahun 2009 yang lalu. Meskipun misi awalnya berakhir pada pertengahan 2013 setelah dua dari empat roda reaksi pesawat ruang angkasa mengalami kerusakan, tidak menghilangkan kemampuan teleskop ini untuk mempertahankan posisinya, para ilmuwan masih menyisir ribuan informasi melalui tumpukan besar data yang dikumpulkan oleh Kepler.
Data dari teleskop kepler menunjukkan tentang kemungkinan planet berpenghuni selain bumi
Para ilmuwan dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics
menganalisis data Kepler baru yang diperoleh dari penjelajahan Kepeler
dan menemukan delapan planet asing yang berpotensi dapat dihuni oleh
makhluk hidup. The Telegraph menjelaskan bahwa "Dunia baru berjumlah dua
kali lipat dari exo-planet kecil diyakini beeredar pada 'zona
Goldilocks'. Planet ini tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin,
di mana di tempat tersebut air tidak akan menguap ataupun membeku." Dr.
Guillermo Torresthe , ilmuwan utama dari studi tersebut, menjelaskan,
"Sebagian besar planet ini memiliki peluang ntuk kehidupan,
seperti halnya di Bumi."
The Telegraph menunjukkan bahwa, dari delapan planet yang berpotensi mendukung terjadinya kehidupan seperti layaknya kehidupan di bumi, karena kemiripannya dengan Bumi adalah Kepler-438b dan Kepler-442b, "yang mengorbit pada bintang katai merah yang lebih kecil dan lebih dingin dari Matahari"
Sementara itu, Dr David Kipping, lebih berhati-hati menjelaskan, "Kami tidak tahu pasti apakah salah satu planet dalam sampel kami benar-benar layak huni. Semua dapat kita katakan adalah bahwa mereka cukup menjanjikan untuk hal tersebut. " Penelitian tim tentang planet ini akan diterbitkan dalam Astrophysical Journal.
Akhir dari misi prematur Kepler sebetulnya merupakan pukulan telak dalam misi berburu dunia asing. Tapi, untungnya, pesawat ruang angkasa telah berhasil merubah peruntukannya. Sebagaimana di jelaskan oleh Space.com , "Pada bulan Mei 2014, NASA menyetujui perpanjangan misi dua tahun yang baru yang disebut sebagai K2 untuk observatorium ruang angkasa, di mana sebuah teleskop Kepler dikompromikan tidak hanya untuk terus berburu exoplanet tetapi juga mengamati benda-benda kosmik dan fenomena lainnya , termasuk ledakan supernova dan gugus bintang. "
Kita tunggu apa yang akan diperoleh oleh Kepler dan para Ahli dalam perburuan mereka mencari tempat baru yang memungkinkan bagi terjadinya kehidupan.
Posting Komentar