Sering memuat kartun Provokatif terhadap Agama dan Politikus Dunia, Kantor Majalah Charlie Hebdo diserang 3 pria bersenjata, mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk pemimpin redaksinya, Stephane Charbonnier
Perhatian dunia saat ini sedang terfokus pada peristiwa yang baru-baru ini terjadi Perancis, yaitu peristiwa pembantaian yang terjadi di kantor majalah Charlie Hebdo. Dalam peristiwa ini 12 orang menjadi korban penyerangan yang di duga dilakukan oleh tiga orang Muslim karena saat melakukan aksinya mereka meneriakkan “Allahu Akbar”, meskipun klaim ini perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut mengingat Majalah Charlie Hebdo dikenal sebagai Majalah yang sangat provokatif dan mengundang kebencian banyak fihak.
Majalah Charlie Hebdo memang dikenal sebagai majalah atau Tabloid yang bangga dengan provokasi dengan alasan kebebasan berekspresi. Majalah ini sering memuat berita provokatif terhadap semua fihak tanpa pandang bulu dan tanpa rasa sakut. Provokasi yang mereka lakukan biasanya melalui kartun karya para kartunis majalah ini, obyek mereka biasanya adalah agama-agama besar, politisi terkenal di seluruh dunia dan para selebritis. Karena kebiasaannya tersebut, majalah ini banyak mengundang kebencian dari obyek beritanya dan berbagai fihak, bahkan Gamal Sultan dari Almesryoon.com, menulis artikel berjudul “Charlie Hebdo, Kebebasan Mengkritik Atau Provokasi Mematikan?”
Umat Islam di dunia juga sering dibuat marah oleh media yang terbit Mingguan di Perancis ini, karena sering memuat kartun provokatif menghina Nabi Muhammad seperti yang dilakukannya pada tahun 2006 lewat kartunis asal Denmark. Tidak hanya polemik, banyak kerusuhan terjadi sebagai buntut tindakan Charlie Hebdo ini. Beberapa lembaga Islam dunia bahkan menuntut Charlie Hebdo ke pengadilan. Kasus ini menaikkan tiras Charlie Hebdo hingga terjual lebih dari setengah juta eksemplar, padahal biasanya hanya 55 ribu eksemplar saja per minggunya.
Charlie Hebdo didirikan pada tahun 1970, menggantikan tabloid mingguan Hari-Kiri yang dibredel pemerintah Prancis karena materinya menyebarkan permusuhan. Berkali-kali penanggung jawab Charlie Hebdo dimejahijaukan karena kasus perusakan nama baik. Kasus terakhir yang paling menghebohkan dunia adalah kasus karikatur yang menghina Nabi Muhammad saw. Putusan pengadilan Prancis memenangkan Charlie Hebdo dengan alasan bahwa karikatur-karikatur Charlie Hebdo tidak menghina umat Islam, tapi menghina para teroris.
Charlie Hebdo kembali membakar kemarahan Umat Islam di seluruh dunia pada tahun 2011, melalui edisi khusus yang berjudul “Charia Hebdo”, media ini benar-benar telah menghina dan melecehkan Nabi Muhammad dan hukum Islam menyusul kemenangan Gerakan Nahdhah (berafiliasi kepada Ikhwanul Muslimin) dalam pemilu di Tunisia. Dikatakan, dalam edisi ini Nabi Muhammad menjadi penulis sekaligus redaktur. Dalam edisi ini membuat pelesetan bahwa Nabi Muhammad mengeluarkan ancaman hukuman jilid 100 kali bagi pembaca yang tidak mati tertawa.Lihat foto-foto karikatur yang melecehkan Islam pada
Ini Dia Kartun-Kartun Pelecehan Terhadap Islam Majalah Charlie HedboPada hari pertama terbitnya edisi ini, langsung terjadi pembakaran di kantor redaksi Charlie Hebdo di Paris. Berita provokatifnya ternyata cukup efektif meningkatkan oplah Majalah ini, dalam beberapa jam saja, seluruh kopi tabloid ini habis terjual. Para politisi tetap membela Charlie Hebdo dengan alasan kebebasan berekspresi.
Pelecehan terbaru yang dilakukan oleh Charlie Hebdo terhadap Islam adalah pada tahun 2013 yang lalu, dalam sebuah edisi setebal 64 halaman. Dikatakan bahwa tema karikatur edisi ini adalah tentang kehidupan Nabi Muhammad saw. Pemimpin redaksi, Stephane Charbonnier, yang turut tewas kemarin, mengatakan, “Jika orang ingin merasa terpukul, maka dia akan merasa terpukul ketika membuka dan membaca edisi ini.”
إرسال تعليق