Media saat ini sedang gencar membicarakan tentang rencana pembelian helikopter mewah jenis AgustaWestland AW101 dari Italia. Tidak tanggung-tanggung, harga helikopter ini hampir 1 Triliyun yaitu Rp 820 milyar. Sebuah harga yang sangat fantastis dan cukup kontradiktif dengan kebiasaan jokowi yang selama ini disebut-sebut sebagai pemimpin yang “merakyat dan memihak wong cilik”. Rencana ini menuai banyak kritik dan membuat Jokowi mendapat hadian bully dari berbagai fihak. Mereka menganggap rencana ini merupakan rencana pemborosan anggaran ditengah-tengah situasi ekonomi yang masih gonjang-ganjing juga penderitaan rakyat akibat kabut asap yang masih tersisa beberapa waktu yang lalu. Saat rakyat menderita karena kabut asap, tidak ada kabar dari pemerintah menggelontorkan dana sebanyak itu, sekarang pemerintah malah membeli holikopter mewah
Helikopter mewah ini direncanakan oleh pemerintah untuk menggantikan helikopter Superpuma milik TNI AU yang sudah berusia 13 tahun. Rencana pembelian helikopter ini dianggarkan melalui APBN 2016. Interior helikopter ini sangat mewah, dengan ruang kabin luas sehingga nyaman untuk VVIP dengan tempat duduk sofa yang halus. Helikopter AgustaWestland AW101 ini mampu menampung 13 orang penumpang plus 3 orang kru.
Helikopter AgustaWestland AW101 ini juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, dengan body anti peluru dan digerakkan oleh tiga buah mesin. Untuk menjaga keamanan penumpang, helikopter ini juga dilengkapi dengan sistem pengamanan modern, seperti perahu karet dan sarana bantalan udara yang mengembang seperti air bag saat terjadi benturan.
AgustaWestland AW101 diproduksi oleh dua perusahaan besar asal Inggris bernama Westland Helicopter dan perusahaan Italia bernama Agusta. Untuk menyesuaikan konfigurasi kebutuhan militer kepresidenan, helikopter canggih tersebut masih dirancang di negara asalnya, yakni Inggris dan Italia. Kabarnya, untuk pengadaan satu unit helikopter jenis Agusta Westland AW-101 menelan biaya sebesar Rp820 miliar
Rencana kontroversional mendapat kecaman keras dari netizen dan menyebabkan Jokowi di bully di twitter. Lewat tagar #PapaMintaHelikopter para netizen ramai-ramai membully sang presiden.
Banyak kalangan membandingkan antara SBY dan Jokowi, dimana saat menjabat menjadi presiden SBY membeli pesawat setelah 8 tahun kepemimpinannya, sementara itu Jokowi baru setahun menjabat sebagai presiden sudah membeli helikopter mewah. Lebih disesalkan lagi, helikopter ini dibeli saat kondisi ekonomi Indonesia masih dalam keadaan carut marut.
Desain Interior AgustaWestland AW101 |
“Semua alat tersebut diperkirakan seharga USD5 juta. Sehingga harga satu unit Super Puma maksimal sekitar USD 40 juta,” kata TB Hasanuddin.
Negara juga jadi untung 30 persen dari harga dasar, dan mempekerjakan minimal 700 orang selama setahun, dengan investasi skill untuk anak bangsa yang terus berkembang.
“Selain itu, layanan purna jual seperti perawatan dan pengadaan suku cadangnya pun akan lebih murah dan terjamin,” ujar Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu.
Sementara untuk suku cadang Agusta pasti akan lebih mahal dalam status import dan tak ada jaminan tidak diembargo.
Kang TB sependapat memang sudah saatnya mengganti heli kepresidenan, tapi akan lebih bijak bila menggunakan produk dalam negeri sesuai dengan amanah UU No 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
“Pasal 43 tertulis, tidak dibenarkan membeli alat pertahanan dan keamanan dari luar negeri selama negara sudah mampu memproduksinya,” serunya.
إرسال تعليق