Mungkin Anda sering merasakan nyeri pinggang dan sangat mengganggu aktifitas hidup Anda. Sakit pinggang bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satu penyebab sakit pinggang adalah adanya endapan material sampah darah yang mengendap di dalam ginjal hingga mengkristal. Endapan sampah tersebut mengeras hingga dapat menyebabkan luka di dalam ginjal.
Penyakit inilah yang disebut sebagai penyakit batu ginjal. Siapapun bisa mengalaminya baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan. Namun
biasanya seiring bertambahnya usia, resiko untuk terjadinya penyakit ini lebih besar dikarenakan tumpukan limbah yang mengendap di dalam ginjal akan lebih banyak.
Ginjal diciptakan sebagai penyaring darah yang beredar diseluruh tubuh tentu akan sangat memungkinkan terjadinya endapan sampah darah yang tersisa di dalamnya. Namun mekanisme tubuh telah dibuat sedemikian rupa hingga endapan sampah tersebut dapat terlarut melalui urin yang kita keluarkan.
Terjadinya serangan penyakit ini karena deposit limbah terlalu banyak hingga tidak semua limbah larut melalui urin hingga terjadilah pengendapan. Endapan tersebut lama kelamaan akhirnya mengkristal hingga terbentuklah batu di dalam ginjal. Penyakit ini berasal dari makanan yang dikonsumsi atau masalah kesehatan lainnya, kristal yang terbentuk dibedakan menjadi empat jenis utama yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin.
Dari statistik dunia mengenai penyakit penyakit ini, Asia adalah merupakan benua dengan penderita penyakit yang cukup berbahaya ini pada level tertinggi. Khusus untuk Indonesia, menurut survei yang dilakukan oleh US Census Bureau pada tahun 2004 memiliki penderita gangguan batu ginjal sejumlah 876.000 orang. Gangguan ini umumnya terjadi pada saat seseorang berumur antara 30 hingga 60 tahun. Prosentase penderita penyakit ini lebih besar dialami oleh laki-laki dibandingkan perempuan.
Gejala Serangan batu ginjal
Sampah darah yang terendap dalam ginjal adalah merupakan kondisi yang lazim terjadi dan terjadi pada setiap manusia, karena tentu makanan yang dikonsumsi pasti mengandung zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dan akan menjadi sampah. Batu ginjal yang masih mengendap di dalam ginjal dalam ukuran sangat kecil biasanya tidak akan menimbulkan efek yang berarti bahkan lebih sering tidak menimbulkan keluhan kesehatan karena akan keluar melalui ureter dengan mudah. Ureter sendiri adalah merupakan saluran penghubung antara ginjal dan kandung kemih yang berfungsi untuk membuang limbah darah dari ginjal ke kandung kemih dan dikeluarkan oleh tubuh bersamaan dengan urine.
Endapan limbah yang kemudian mengkristal dan membentuk batu jika mempunyai ukuran yang melebihi diameter ureter akan bergesekan dengan dinding lapisan dalam dinding ureter. Proses pergesekan antara batu ginjal dengan dinding ureter bagian dalam ini akan menyebabkan iritasi bahkan melukai dinding ureter. Oleh karena itu orang yang memiliki keluhan masalah ini kadang saat buang air kecil disertai dengan darah. Selain menyebabkan iritasi dan melukai dinding ureter, batu gunjal yang memiliki ukuran besar dapat menyumbat ureter dan menyebabkan penumpukan urin di dalam ginjal.
Kondisi tersebut kemudian akan menimbulkan beberapa keluhan kesehatan yang disebut sebagai gejala batu ginjal. Gejala yang muncul biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada pinggang, perut bagian bawah, dan pada bagian selangkangan. Gejala tersebut kadang diikuti dengan rasa mual, muntah menggigil dan rasa demam.
Diagnosa Serangan batu ginjal
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita batu ginjal atau tidak biasanya Dokter akan menanyakan beberapa hal tentang riwayat kesehatan dan pola hidup pasien. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan sebelum dilakukan tindakan medis terhadap pasien. Yang biasanya dilakukan oleh Dokter`adalah dengan menanyakan beberapa hal diantaranya adalah apakah Pasien sudah pernah menderita batu ginjal sebelumnya atau tidak, memiliki riwayat keluarga dengan keluhan yang sama atau tidak. Biasanya Dokter juga menanyakan seputar gaya hidup yang dilakukan oleh pasien terkait dengan pola makan, apakah pasien termasuk pengguna alkohol, sering mengkonsumsi makanan atau suplemen yang dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal atau tidak?. Biasanya Dokter juga menanyakan seberapa banyak konsumsi air putih yang dilakukan oleh pasien setiap harinya, juga aktifitas pekerjaan Pasien banyak menghabiskan waktu untuk duduk dalam pekerjaan atau tidak?
Setelah Dokter memperoleh data seperti yang disampaikan diatas, dokter akan menganalisa data tersebut dan kemudian akan melakukan diagnosa yang diperlukan. Diagnosa yang dilakukan oleh Dokter biasanya berupa test urin, test darah juga pemeriksaan lewat citra gambar seperti intravenous urogram, CT scan, dan X-ray.
Pengobatan batu ginjal
Tindakan medis batu ginjal dalam hal pengobatan dilakukan berdasarkan ukuran batu ginjal yang terdapat di dalamnya. Apabila gejala yang dirasakan oleh pasien cukup mengganggu, biasanya dokter cukup meresepkan obat pereda rasa sakit, misalnya parasetamol, ibuprofen atau kodein. Penanganan batu ginjal dengan jalan operasi biasanya hanya dilakukan jika batu ginjal sudah menyumbat ureter dan tidak bisa keluar secara alami bersama urine.
Batu ginjal dengan ukuran kecil dan sedang biasanya tidak dilakukan operasi dan cukup diberikan obat. Ukuran batu ginjal kecil dan sedang biasanya masih dapat larut melalui saluran kemih tanpa harus dilakukan operasi. Dalam kasus ini biasanya Dokter menyarankan agar pasien memperbanyak minum air putih sesuai takaran yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan suplay air yang cukup di dalam tubuh diharapkan batu ginjal akan larut bersama urine yang dikeluarkan. Apabila gejala yang dirasakan oleh pasien cukup mengganggu, biasanya dokter cukup meresepkan obat pereda rasa sakit, seperti misalnya parasetamol, ibuprofen atau kodein.
Tindakan operasi akan dilakukan jika penyakit ini sudah menyumbat saluran kemih pasien. Penyumbatan saluran kemih akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius jika tidak segera ditangani. Penyumbatan saluran kemih akan menyebabkan pendarahan bahkan kerusakan pada ginjal dan dapat menyebabkan gagal ginjal.
Pencegahan batu ginjal
Sudah menjadi kaidah umum bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, pencegahan akan membuat Anda punya harapan untuk hidup sehat, sedangkan mengobati akan membuat Anda mengalami penderitaan meskipun Anda juga punya harapan untuk sembuh. Mencegah terjadinya gangguan penyakit ini sebetulnya tidaklah sulit, minumlah air putih sesuai standar kebutuhan tubuh dan batasi mengkonsumsi makanan yang berpotensi menjadi pemicu terjadinya masalah ini seperti misalnya oksalat, kalsium dan protein.
Cara mencegah batu ginjal sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu minum cukup air putih tiap hari dan membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang mengandung zat-zat yang berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ginjal, seperti oksalat, kalsium, dan protein.
Untuk melakukan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan kembali pada pasien yang telah mengalami gangguan batu ginjal sebelumnya, biasanya dokter memberikan obat-obat tertentu yang berfungsi sebagai pencegah terjadinya batu ginjal.
Posting Komentar