Mungkin Anda sudah membaca beberapa artikel tentang fenomena black hole dari berbagai sumber yang berbeda, Blackhole adalah Lubang hitam yang merupakan bagian dari Ruang Waktu dan memiliki gravitasi paling kuat. Black hole ditemukan setelah abad ke-19, Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Istilah lubang hitam mulai populer ketika John Archibald Wheeler menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun ia selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini.
Namun tahukah Anda bahwa ternyata fenomena alam ini telah diberitahukan oleh Al-Qur’an sejak 14 abad yang lalu, bahkan Al-Qur’an memberitakan tentang keberadaannya beberapa kali dalam ayat yang berbeda. Disamping diturunkan sebagai panduan moral bagi manusia terkait hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan alam sekitar, Al-Qur’an juga memuat banyak hal salah satunya adalah sains. Kita akan membahas fenomena lobang hitam di dalam Al-Qur’an, namun sebelumnya merilah kita bahas terlebih dahulu tentang apa sebenarnya fenomena ini.
Secara sederhana, black hole mungkin dapat diserupakan dengan pusaran air yang dapat menarik apa saja yang ada disekitarnya. Dalam skala besar kita dapat melihat pusaran air di segitiga bermuda, begitu kuat pusaran air tersebut hingga kapal lautpun dapat tersedot ke dalamnya, bahkan konon kapal terbang yang melintas diatasnya juga jatuh dan tertelan kedalamnya.
Lubang hitam sendiri menurut para ahli adalah merupakan bagian dari ruang waktu dengan gravitasi yang sangat kuat, bahkan karena begitu kuatnya grafitasi tersebut dapat membuat cahaya tertelan olehnya. Jika cahaya saja dapat tertelan oleh Black hole maka benda apapun yang ada disekitarnya juga akan tersedot olehnya.
Secara harfiah Black Hole adalah lubang di dalam ruang dan waktu. Menurut teori Einstein tentang gravitasi, massa dan energi menelikung ruang dan waktu (atau "ruang-waktu"). Pembelokan ini mengubah jalan benda yang jatuh bebas seperti efek yang kita kenal tentang gravitasi. Sebuah lubang hitam muncul ketika pembelokan dari sebuah titik yang tumbuh sangat pesat dimana ruang-waktu di daerah tersebut menjadi seperti corong (terompet), tidak ada yang dapat kembali ketika sebuah bintang raksasa runtuh. Materi apa pun dalam jangkauan Black Hole akan ditelan, bahkan foton kecepatan cahaya, dan tidak kembali dalam "cakrawala peristiwa.
Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Teori Medan Quantum dalam Ruang-waktu melengkung memprediksi bahwa Event Horizon memancarkan radiasi disekitarnya dengan suhu yang terbatas. Suhu ini berbanding terbalik dengan massa Lubang hitam, sehingga sulit untuk diamati Lubang hitam bermassa bintang atau lebih. Lobang hitam sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu Stellar dan Supermassive Black Hole. Stellar Black Hole terjadi setelah bintang mati berada di galaxy tetapi tidak dipusatnya. Sedangkan Supermassive black Hole terbentuk jika berada dipusat galaxy.
Namun demikian menurut Hawking (1974) perlu diketahui bahwa lubang hitam tidak selamanya benar-benar hitam. Karena ketidakpastian kuantum mekanika, keterlibatan pasangan kuantum foton (sifat partikel yang terikat satu sama lain) atau lainnya dapat muncul dari ruang kosong. Biasanya tidak bertahan lama untuk secara langsung diamati, tetapi jika pasangan melintasi cakrawala peristiwa, maka satu foton bisa jatuh ke dalam lubang hitam, sementara yang lainnya dapat lolos dan membawa energi yang disebut Hawking radiation. Radiasi Hawking sangat lemah sehingga hampir tidak terdeteksi. Sebelumnya para Ilmuwan tidak pernah mengira jika di alam semesta terdapat fenomena yang luar biasa dan mengerikan ini, karena secara kasat mata lubang hitam tidaklah terlihat. Meskipun tidak terlihat black hole mempunyai medan magnet yang sangat kuat, begitu kuatnya hingga benda seukuran planet dapat ditelan olehnya.
Anehnya karena black hole memiliki gravitasi yang sangat kuat, meskipun black hole mempunyai masa seberat bumi maka black hole hanya akan memiliki diameter kurang dari satu sentimeter saja, dan jika black hole tersebut mempunyai masa seberat matahari maka dia hanya akan memiliki diameter sekitar 3 kilometer saja. Sungguh sangat luar biasa apa yang terjadi di alam semesta ini.
Bagaimana astronom mengetahui massa Black hole?
Black Hole sering memiliki bintang atau gas yang mengorbit di sekitarnya, hal tersebut memungkinkan bagi para Astronom untuk mengukur massa dari Black Hole itu sendiri dengan cara mengukur kecepatan benda-benda yang mengorbit di sekitarnya.
Bayangkan, sebuah bintang mengorbit disekitar pusat Black Hole dengan sebuah gravitasi yang menyertainya. Meskipun kita tidak dapat melihat lubang hitam, kita bisa melihat bintang. Dengan pengamatan yang akurat,
kita bisa mengukur kecepatan bintang serta ukuran orbit.Hukum gravitasi memberitahu secara persis tentang massa Black Hole itu sendiri.
Sebagai contoh, dapat diasumsikan bahwa bintang seperti matahari kita mengorbit mengelilingi Black Hole dengan kecepatan 117 mil per detik, kemudian kita mengukur diameter untuk orbit yang sama dengan jarak antara planet Merkurius dan Matahari, maka dapat disimpulkan bahwa matahari mengorbit mengelilingi black hole sekali setiap 12 hari. Hukum gravitasi kemudian memberitahu kita bahwa berat black hole memiliki berat 10 kali lebih besar dari matahari kita
Black hole supermasif di pusat galaksi sering dapat diukur dengan menggunakan metode ini. Sebagai contoh, massa lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti kita dihitung dengan mengukur kecepatan bintang individu yang mengorbit di sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa lubang hitam adalah tiga juta kali lebih besar dari matahari kita, dan massa lubang hitam di pusat galaksi Andromeda terdekat telah dihitung dengan mengukur kecepatan rata-rata semua bintang yang mengorbit di sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa lubang hitam Andromeda adalah 30 juta kali lebih besar dari matahari kita.
Bagaimana para Astronom dapat Melihat Black Hole?
Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa lubang hitam itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya lubang hitam, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.
Black Hole dalam Al Quran
Seperti telah disampaikan diatas bahwa fenomena black hole ini sudah dibertakan oleh Al-Qur’an jauh sebelum para Astronom menemukannya. Pendapat Ilmuwan Muslim bahwa Al-Qur’an telah memberitakan tentang fenomena lubang hitam bukanlah upaya yang dipaksakan apalagi “dicocok-cocokan” untuk mengatakan bahwa sains modern sesuai dengan Al-Qur’an. Penjelasannya didasarkan pada etimologi bahasa yang digunakan oleh Al-Qur’an untuk menjelaskan tentang sesuatu hal. Hal tersebut di jelaskan oleh Ilmuwan yang benar-benar memahami penggunaan kata di dalam Al-Qur’an. Mari kita perhatikan ayat Al-Qur’an tentang fenomena lubang hitam ini, disebutkan dalam Al-Qur’an yaitu pada surah At-Takwir ayat 15-16.
“Aku bersumpah demi bintang tersembunyi. Yang bergerak cepat yang menyapu.”
Dalam ayat ini, Allah berbicara tentang bintang yang memiliki tiga karakter, yaitu:
- 1. Al-khunnas (الْØ®ُÙ†َّسِ), arti kata al-khunnas sendiri adalah yang tersembunyi dan tidak terlihat, kata-kata ini juga digunakan oleh Allah dalam surat An-Nas untuk menggambarkan tentang Syaitan dengan kata khannas (الخناس), Syaithan sendiri adalah makhluk yang tidak bisa dilihat oleh manusia. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa lubang hitam adalah merupakan fenomena yang tidak dapat dilihat.
- 2. Kedua, aljawaar (الْجَÙˆَارِ) kata-kata ini mempunyai arti bergerak sangat cepat. Hal ini merupakan karakter black hole, seperti telah disampaikan diatas bahwa black hole mempunyai gravitasi yang sangat kuat sehingga mampu menyedot benda-benda disekitarnya. Kekuatan black hole menarik benda-benda seukuran planet yang ada disekitarnya menunjukkan bahwa black hole mempunyai gerakan yang kuat dan cepat.
- 3. Ketiga, al kunnas (الْÙƒُÙ†َّسِ), kata-kata ini memiliki arti menyapu. Menyapu adalah membersihkan kotoran untuk dibuang ke dalam suatu tempat. Black hole sendiri menyedot benda-benda disekitarnya yang kemudian ditariknya kedalam lubang pusat lubang hitam itu sendiri. Kunnas berasal dari kanasa artinya menyapu, miknasah alat untuk menyapu. Kunnas bentuk jamak dari kaanis yang menyapu. Kunnas adalah shigat muntaha jumuk (bentuk jamak paling tinggi) dari bentuk tunggal kaanis.
Begitulah penjelasan Al-Qur’an tentang fenomena Black Hole itu sendiri, hanya dengan 3 kata utama namun sudah menggambarkan tentang apa itu black hole dan bagaimana karakteristiknya. Tidak begitu mengherankan jika Al-Qur’an bercerita tentang fenomena black hole karena Al-Qur’an sendiri diturunkan Oleh Sang Pemilik Alam semesta. Yang harus heran adalah mereka yang tidak mengakui kebenaran Islam dan mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah hasil karya seorang manusia bernama Muhammad. Muhammad sendiri adalah seorang yang umi tidak bisa membaca menulis dan membaca, dia tidak akan mengatakan suatu hal yang benar, kecuali informasi tersebut datang dari Pemilik alam semesta Dialah ALLAH dan itulah kebenaran Islam.
Posting Komentar