Terkait dengan isu akan digelarnya aksi tandingan 4 November, sejumlah artis yang disebut-sebut akan hadir dalam demo yang bertajuk “Parade Bihineka Tunggal Ika” mulai angkat bicara. Mereka mengaku tidak tahu menahu soal rencana yang akan digelar pada tanggal 19 Nonember tersebut, mereka juga menyatakan tidak pernah dihubungi oleh Penyelanggara.

Bantahan tersebut juga disampaikan oleh sejumlah Manager yang tercantum dalam daftar rencana aksi yang sempat ramai tersebar lewat Whatsapp beberapa hari ini.

Ketua Umum Ikatan Manajer Artis Indonesia (IMARINDO), Nanda Persada menyatakan sejumlah manajer artis yang disebutkan dalam daftar rencana aksi tersebut membantah klien mereka terlibat, demikian disampaikan oleh Nanda Persada, dalam pernyataan persnya (Sabtu, 12/11).

Nanda juga menjelaskan "Beberapa artis yang dicantumkan tersebut manajemen/manajer artisnya adalah anggota IMARINDO (Ikatan Manajer Artis Indonesia). Setelah dilakukan cek ulang kepada yang bersangkutan, dan menyatakan tidak tahu menahu akan "Gerakan 19 November" dan tidak pernah dihubungi oleh panitia penyelenggara gerakan tersebut,".

"Dengan ini IMARINDO selaku organisasi profesi manajer artis di Republik Indonesia menyangkut nama artis yang tercantum dalam selebaran tersebut dimana manajemen/manajer dari artis tersebut adalah anggota dari IMARINDO menyatakan: tidak ikut serta dalam 'Gerakan 19 November 2016' dalam hal/bentuk apapun," demikian ditegaskan oleh Nanda Persada.

Beberapa orang Manejer artis yang tergabung dalam IMARINDO yang dicantumkan dalam daftar Parade Bhineka Tunggal Ika tersebut adalah Bedi Gunawan (Kahitna), Teguh Sanjaya (Cherry Belle), Esa Octa Fanani (Maia Estianty), Tinny (Sarah Sechan), Jeffry Hutagalung (Project Pop), Dipa Andika (Ernest).

Sementara itu saat dihubungi sebelumnya, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni membenarkan pihaknya bersama sejumlah organisasi berencana menggelar Parade Bhinneka Tunggal Ika yang akan digelar pada Sabtu (19/11) mendatang di Jakarta.

Namun demikian, mantan Direktur Eksekutif Maarif Institute ini menambahkan, akan mengklarifikasi secara lebih detailnya hari ini.

"Besok kami klarifikasi ya. Benar ada ide menggelar parade kebhinnekaaan dari civil society. Format dan detailnya belum dikonfirmasi seperti di atas," demikian dijelaskan olehnya kepada Kantor Berita Politik RMOL (Sabtu, 12/11).

Sebelumnya, LBH Jakarta dan Banser, dua dari sejumlah lembaga yang direncanakan terlibat dalam parade tersebut sudah menjelaskan bahwa keduanya tidak tahu menahu dan tidak terlibat dalam aksi yang akan melibatkan lebih dari dari 100 orang itu.

Post a Comment

أحدث أقدم