Banyak Al-Qur’an kuno yang dibuat pada permulaan Hijrah diklaim sebagai Mushaf yang dibaca oleh khalifah Uthman bin Affan saat beliau dibunuh oleh pengkhianat Munafik. Salah satu diantaranya adalah Al-Qur’an kuno yang tersimpan di Masjid Al-Hussein Mesir ini, sejauh mana kebenaran klaim tersebut? Berikut ini pembahasannya.
Al-Qur’an ini diperkirakan dibuat pada akhir abad ke-1 / awal abad ke-2 hijrah. Edisi faksimili naskah ini disusun oleh Dr. Tayyar Altikulaç pada tahun 2009. Muhammad Bakhit menganggap bahwa Al-Qur’an ini merupakan salah satu dari Mushaf 'Uthmāni. Sementara itu Labib al-Sa'id berpendapat bahwa mungkin mushaf Mushaf ini dikirim ke Madinah atau Suriah.
Al-Qur’an ini diperkirakan dibuat pada akhir abad ke-1 / awal abad ke-2 hijrah. Edisi faksimili naskah ini disusun oleh Dr. Tayyar Altikulaç pada tahun 2009. Muhammad Bakhit menganggap bahwa Al-Qur’an ini merupakan salah satu dari Mushaf 'Uthmāni. Sementara itu Labib al-Sa'id berpendapat bahwa mungkin mushaf Mushaf ini dikirim ke Madinah atau Suriah.
Muhammad Abd al-'Aẓīm al-Zurqānī, penulis Manahil al-'Irfan, menganggap bahwa Mushaf ini merupakan salah satu salinan Mushaf'Uthmāni. Disisi lain, paleog Salah al-Din al-Munajjid tidak menganggap naskah berasal dari zaman khalifah'Uthmān, dia mengatakan bahwa, kemungkinan besar, itu adalah salinan yang dibuat atas perintah Gubernur Mesir Abd al-Aziz ibn Marwan, saudara Umayyah khalifah Abd al-Malik ibn Marwan.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ini adalah salah satu salinan tertua Al-Qur'an yang ditulis di Mesir pada paruh kedua abad ke-1 hijrah. Pendapat ini juga didukung oleh Dr. Altikulaç, editor edisi faksimili, serta yang lain.
Akhirnya, Dr. Su'ād Maher, yang meneliti Qur'an ini, percaya bahwa itu bukan salah satu dari Qur'an yang dikirim oleh khalifah ketiga'Uthmān ke berbagai daerah Kekaisaran Islam. Selain itu, ada alasan untuk percaya bahwa palaeographic Qur'an
ini bukan berasal dari zaman khalifah ketiga'Uthmān.
Akhirnya, Dr. Su'ād Maher, yang meneliti Qur'an ini, percaya bahwa itu bukan salah satu dari Qur'an yang dikirim oleh khalifah ketiga'Uthmān ke berbagai daerah Kekaisaran Islam. Selain itu, ada alasan untuk percaya bahwa palaeographic Qur'an
ini bukan berasal dari zaman khalifah ketiga'Uthmān.
Ada beberapa Qur'an sejenis lainnya seperti yang di St Petersburg, Kairo, Samarqand dan dua di Istanbul Topkapi Perpustakaan dan TIEM juga di berbagai belahan dunia Islam lainnya, hampir semua mengaku menunjukkan jejak darah khalifah ketiga'Uthmān pada halaman tertentu pada saat wafatnya khalifah ke tiga tersebut. Secara jelas, naskah menunjukkan model tulisan , tanda baca dan tanda vokal yang dari zaman Umayyah, yaitu, akhir abad ke-1 / awal abad ke-2 hijrah.
Ukuran Dan Folio
Total jumlah lembar Mushaf ini sebanyak 1087 lembar. 4 lembar folio yang hilang (folio nomor 100, 637, 883, 1051.) Sebanyak 9 lembar folio telah diperbaiki yaitu folio nomor 43, 63, 64, 65, 500, 1051. , 1053, 1086, 1087. Ukuran Mushaf ini secara keseluruhan adalah 57 cm x 68 cm, dengan area tulisan: 48 cm x 51 cm. Mushaf ini memiliki ketebalan 40 cm dan berat 80 kg, dan Mushaf ini mengandung lebih dari 99% dari teks Al-Qur'an.
Perjalanan Naskah
Naskah disimpan dalam koleksi khusus Qadhi Abd al-Rahim al-Bisānī al-Asqalani di Madrasah Al-Faḍiliyah pada periode Ayyubiyah [596 H / 1200 M], kemudian disimpan di kubah, hingga madrasah ini dibangun oleh Sultan Mamluk Al-Guri [922 H / 1516 M], Mushaf tetap disimpan di tempat tersebut hingga tahun 1275 H / 1858-1859M. Dari kubah tersebut kemudian dipindah ke Masjid al-Zainabī, kemudian dipindah ke istana Muhammad 'Ali, kemudian diserahkan ke diwan al-wakaf pada tahun 1304 H / 1886-1887 M, lalu diserahkan ke Qasr Abidin tahun berikutnya, hingga akhirnya diserahkan pada al-Mashad al -Husseini pada tahun 1305 H / 1887-1888M. Hingga tahun 2006 Masehi masih terssimpan di tempat tersebut hingga akhirnya dipindahkan ke Pusat Perpustakaan untuk Naskah Islam, di Masjid al-Sayyida Zainab.
[caption id="" align="aligncenter" width="640"] Folios 23a dan 24a menunjukkan bagian surat Al-Baqarah ayat 139 sampai awal ayat 143.[/caption] |
[caption id="" align="aligncenter" width="640"] Folios 541b dan 542a menunjukkan Surah Maryam ayat 85 sampai akhir, dan awal surah Taha.[/caption] |
[caption id="" align="aligncenter" width="600"] Seif el-Shazli dan putranya Ahmad, sedang merekonstruksi halaman kulit dari Mushaf Utsman, salah satu Al Quran tertua di dunia[/caption] |
Model Tulisan dan Ornamen Kufi.
Naskah Alquran ini termasuk salah satu yang paling monumental, ditulis pada perkamen yang menampilkan naskah yang ditulis dalam gaya Kufi, ditulis dengan tinta berwarna coklat gelap dengan tanda diakritik yang sangat minim dan tanpa ornamen. Setiap folio terdiri dari 12 baris, meskipun beberapa folio hanya terdiri dari 8-10 garis. Pada ujung ayat ditandai dengan serangkaian strip diagonal; setiap 10 ayat ditandai dengan lukisan medali persegi yang dibingkai dengan warna biru, hijau, dan merah dengan desain bintang.
Setiap dua surah diberi hiasan pita berbentuk persegi panjang. Ujung ayat dan penanda ayat kesepuluh dalam naskah mirip dengan naskah Samarqand yang juga dikaitkan dengan khalifah 'Uthmān. Hal ini menunjukkan bahwa dua manuskrip ini mungkin kontemporer. Ada beberapa halaman kosong dalam naskah karena hilang atau usang. Terdapat penambahan beberapa lembar tambahan atau Reinking teks, yang ditulis tangan. Hal tersebut kemudian mengakibatkan terjadinya kesalahan penyalinan, 7 dari 22 kesalahan disebabkan karena restorasi. Perkamen dari Al-Qur'an ini terus dipelihara dari zaman Sultan al-Guri, dan yang terakhir dilakukan oleh para sultan Mamluk, dan selalu diperbaiki dari waktu ke waktu sejak saat itu karena keausan.
Posting Komentar