Pare atau paria sering disebut sebagai labu pahit banyak ditemukan dalam berbagai macam menu makanan Indonesia, rasanya yang pahit rupanya memiliki kelas tersendiri bagi pecinta kuliner di Indonesia khususnya bagi mereka yang menyukai kuliner dengan rasa pahit. Di masyarakat kita buah ini dimasak dalam berbagai macam bentuk masakan yang lezat.
Pare adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah telantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk prisma.
Daun tunggal, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tua. Bunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning. Buahnya bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8–30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah.
Buah dengan kulit kasar dan rasa pahit ini ternyata memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan tubuh, manfaat pare bagi kesehatan tubuh antara lain dapat membantu mengatur gula darah bagi penderita diabetes, mencegah dan mengurangi gejala kanker, mengurangi gejala wasir, meningkatkan kesehatan pernapasan, meningkatkan kesehatan kulit, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pare adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah telantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak serta batangnya berusuk prisma.
Daun tunggal, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bulat panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tua. Bunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning. Buahnya bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8–30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah.
Buah dengan kulit kasar dan rasa pahit ini ternyata memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan tubuh, manfaat pare bagi kesehatan tubuh antara lain dapat membantu mengatur gula darah bagi penderita diabetes, mencegah dan mengurangi gejala kanker, mengurangi gejala wasir, meningkatkan kesehatan pernapasan, meningkatkan kesehatan kulit, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Menurut penelitian para ahli nutrisi, pare memiliki zat anti-inflamasi, anti
jamur, antibiotik, anti-alergi, antivirus, antiparasit, dan ekspektoran.
Oleh karena itu pare banyak dikonsumsi bukan hanya di Indonesia.
jamur, antibiotik, anti-alergi, antivirus, antiparasit, dan ekspektoran.
Oleh karena itu pare banyak dikonsumsi bukan hanya di Indonesia.
Kandungan nutrisi buah Pare
Di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina, peria dimanfaatkan untuk pengobatan, antara lain sebagai obat gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah, bahkan telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal/jamu. Buahnya mengandung albuminoid, karbohidrat, dan pigmen. Daunnya mengandung momordisina, momordina, carantina, resin, dan minyak. Sementara itu, akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat, sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.
Peria juga dapat merangsang nafsu makan,menyembuhkan penyakit kuning,memperlancar pencernaan, dan sebagai obat malaria. Selain itu, peria juga mengandung beta-karotena dua kali lebih besar daripada brokoli sehingga berpotensi mampu mencegah timbulnya penyakit kanker dan mengurangi risiko terkena serangan jantung ataupun infeksi virus.Daun peria juga bermanfaat untuk menyembuhkan mencret pada bayi, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, menurunkan demam, mengeluarkan cacing kremi, serta dapat menyembuhkan batuk.
Buahnya yang berasa pahit biasa diolah sebagai sayur, misalnya pada gado-gado, pecel, rendang, atau gulai. Di Cina peria diolah dengan tausi, tauco, daging sapi, dan cabai sehingga rasanya makin enak atau diisi dengan adonan daging dan tofu, sedangkan di Jepang peria jadi primadona makanan sehat karena diolah menjadi sup, tempura, atau asinan sayuran.
Ekstrak biji peria selain digunakan sebagai bahan obat, ternyata juga dapat digunakan sebagai pembasmi larva alami yang merugikan seperti larva Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit demam berdarah dengue atau DBD.
Buah Pare termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae, termasuk di dalamnya squashes, melon, dan labu. Buah ini banyak ditemukan di Afrika, Asia, dan Karibia, dan berasal dari anak benua India dan mulai menyebar ke seluruh dunia sejak lebih dari 600 tahun yang lalu.
Meskipun pahit buah ini mempunyai banyak penggemar, pare biasanya dipetik saat masih muda karena semakin tua buah ini akan semakin pahit. Daging buah pare mirip dengan daging buah mentimun dengan permukaan luar dipenuhi dengan kutil. Bagian dalam buah ini jika telah matang berwarna merah darah yang membungkus biji berwarna coklat, biji buah pare juga mempunyai bentuk yang unik dan khas dibandingkan dengan biji-bijian lainnya.
Manfaat Buah Pare
Buah pare bukan termasuk buah musiman karena dapat ditanam pada setiap musim dan akan menghasilkan buah ketika tanaman ini berumur antara 45 hari hingga 2 bulan. Anda dapat menemukan buah ini sepanjang musim baik di pasar-pasar tradisional maupun super market dengan harga terjangkau, sehingga Anda dapat mengambil manfaatnya sesuai keinginan Anda. Adapun manfaat dari buah ini antara lain:
Mengendalikan gula darah pada penyakit Diabetes.
Pare atau Bitter melon adalah salah satu buah yang paling ampuh untuk perawatan diabetes mellitus karena memiliki beberapa alasan. Buah ini memiliki tingkat charntin yang cukup signifikan, peptida yang menyerupai insulin, dan alkaloid yang terdapat dalam daging buah pare. Semua komponen ini secara aktif akan mempengaruhi kadar gula darah yang juga akan membantu mencegah lonjakan insulin yang tak terduga dengan cara mengatur metabolisme dan penyerapan gula oleh tubuh yang terdapat dalam makanan yang Anda konsumsi. Sebagai agen hipoglikemik kuat, pare tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain yang menurunkan gula darah, karena akan menyebabkan penurunan gula darah dalam tubuh secara drastis.
Mengatasi Wasir.
Bagian lain dari tanaman pare ternyata juga dapat berfungsi sebagai zat anti-inflamasi yang dapat diaplikasikan dalam pengobatan penyakit wasir. Anda dapat membuat pasta dari bagian akar tanaman pare dan mengaplikasikan secara topikal (pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit )untuk mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa sakit dan pendarahan. Jika Anda bisa care dengan rasa pahit, Anda juga dapat mengkonsumsi pare dalam bentuk jus untuk mendapatkan manfaat kesehatan darinya.
Meningkatkan Sistem kekebalan tubuh.
Pare merupakan sumber antioksidan yang berbeda yang dapat membuat mekanisme pertahanan tubuh
menjadi lebih kuat terhadap penyakit di dalam tubuh Anda. Antioksidan mampu menangkal radikal bebas, yang merupakan senyawa berbahaya yang dilepaskan selama proses metabolisme sel yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit yang berbeda pada tubuh. Dengan menambahkan pare dalam menu makanan Anda, akan dapat meningkatkan peluang Anda untuk bertahan melawan penyakit yang sangat serius, termasuk serangan jantung, kerusakan ginjal, dan gagal hati, yang merupakan tiga dari banyak organ tubuh di mana radikal bebas berkonstribusi menyebabkan masalah kesehatan.
Mencegah Kanker:
Antioksidan yang terkandung di dalam pare dapat membantu mencari dan menghancurkan radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit (termasuk berbagai bentuk kanker), tapi itu bukan satu-satunya manfaat buah pare dalam mengatasi kanker. Bitter melon telah banyak diteliti sebagai anti-tumor dan agen anti-karsinogenik. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli nutrisi menunjukkan terdapatnya korelasi positif antara makan pare dan pencegahan atau pengurangan pertumbuhan tumor pasien kanker serviks, prostat, dan kanker payudara. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan buah ini untuk menginduksi apoptosis (kematian sel) pada sel kanker. Penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mengetahui manfaat buah pare terkait dengan penanganan masalah kanker.
Mengatasi masalah pernafasan
Sejumlah studi menunjukkan bahwa pare dapat digunakan sebagai sarana untuk mengatasi masalah pernapasan seperti asma, bronkitis, dan demam (rhinitis). Kandungan anti-hist, anti-inflamasi, ekspektoran, dan sifat antivirus membuatnya berfungsi sebagai booster yang ideal untuk kesehatan pernapasan. Dianjurkan untuk makan buah pare sebelum tidur, karena pare mempunyai efek menenangkan saat Anda sedang tidur.
Mengatasi Infeksi Jamur.
Sifat antijamur dan antibakteri yang dimiliki oleh buah pare membuatnya ideal untuk melawan berbagai macam infeksi jamur, dan juga membantu untuk membersihkan darah dari racun sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Secara khusus, dalam hal infeksi dan kesehatan kulit, pare juga dapat bermanfaat untuk mengobati kurap dan psoriasis. Selanjutnya, zat anti-inflamasi yang terdapat di dalam buah pare juga mampu mengurangi gatal-gatal yang terjadi pada kulit. Anda dapat membuat ekstrak daun pare untuk mengatasi gatal-gatal yang terjadi pada kulit, Anda dapat menggunakannya secara topikal pada daerah kulit yang gatal.
Perhatian.
Pare memiliki beberapa zat kimia alami yang cukup bermanfaat untuk kesehatan tubuh, namun demikian ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum Anda menggunakan buah ini. Ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi pare, karena dapat merangsang terjadinya pendarahan. Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan terkait konsumsi pare oleh ibu yang menyusui. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya ibu yang sedang menyusui tidak mengkonsumsi pare. Selain itu seperti yang telah disebutkan sebelumnya, buah ini sangat efektif untuk mengurangi kadar gula darah, yang tentu akan berbahaya untuk kondisi kesehatan tertentu, terutama di saat menjelang dan setelah prosedur bedah.
Juga perlu diperhatikan bagi orang yang sangat sensitif terhadap defisiensi dehidrogenase, mengkonsumsi buah pare dapat menimbulkan gejala-gejala ini mirip dengan anemia, dan juga termasuk sakit kepala, demam, dan sakit perut. Jika Anda sedang menggunakan obat penurun kadar gula darah sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan Dokter.
Referensi:
-https://www.organicfacts.net/health-benefits/vegetable/health-benefits-of-bitter-melon.html
-http://natureandnutrition.com/product-category/fruits/
Posting Komentar