Afhanistan kembali berkabung, Hari ini minggu 24 Juli warga Afghanistan berkabung setelah serangan bom bunuh diri di Kabul yang menewaskan 80 orang Syi’ah Hazara pada Sabtu kemarin. Peristiwa tersebut terjadi pada saat ribuan anggota Syi’ah Hazara melakukan demonstrasi damai di Kabul. Insiden ini selain menyebabkan 80 orang tewas juga menyebabkan 231 orang lainnya mengalami luka.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri di Kabul ini. “Dua pejuang Islamic State meledakkan sabuk peledak dalam sebuah pertemuan Syiah di kota Kabul di Afghanistan," demikian menurut agen berita ISIS, Amaq.

Kelompok Taliban membantah keterlibatan mereka dalam insiden ini.
Direktorat Keamanan Nasional mengatakan tiga pembom terlibat dalam serangan terroris ini.

[caption id="attachment_5834" align="alignnone" width="700"]Bom bunuh diri di Kabul [Foto: Demonstran minoritas Hazara sebelum ledakan bom bunuh diri, para demonstran protes terhadap rerouting saluran listrik TUTAP, di Kabul, Afghanistan pada 23 Juli 2016. (Fotografer: Haroon Sabawoon / Anadolu Agency)][/caption]Presiden Ashraf Ghani bersumpah untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas serangan teroris tersebut. "Aku akan membalas terhadap pelaku," katanya.

Minoritas Hazara memprotes rencana pemerintah Afghanistan untuk membuat jalur listrik dari Turkmenistan ke Kabul. Proyek ini melintasi wilayah Bamiyan yang merupakan sebuah provinsi yang di dominasi oleh Hazara.

Red- Hazāra (bahasa Persia: هزاره) adalah sebuah grup etnis yang berada di Afganistan dan mayoritas penduduknya pengikut Syi’ah. Populasi Hazara juga dapat ditemui di Iran, Pakistan, Skandinavia, Australia dan Selandia Baru. (Wikipedia)
Pembangunan jalur listrik tersebut merupakan bagian dari proyek TUTAP yang didukung oleh Bank Pembangunan Asia, yang menghubungkan antara negara-negara kaya energi Asia Tengah dengan Afghanistan dan Pakistan.

Serangan bom bunuh diri di Kabul ini paling mematikan sejak 2011 yang terjadi di dua kota Kabul dan Mazar-i Sharif yang menewaskan 60 orang, sebagian besar korban dalam insiden tersebut juga etnissedang Hazara yang berkumpul untuk memperingati hari Asyura.

Minoritas Hazara memang sering mengalami diskriminasi dan penganiayaan.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama