Sel-sel otak membutuhkan pasokan oksigen dan glukosa segar secara konstan agar otak dapat berfungsi dengan baik. Stroke atau CVA ( kecelakaan serebrovaskular) disebabkan oleh bekuan darah yang kemudian menyumbat pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah arteri hingga menyebabkan darah tidak dapat mengalir secara normal pada area tertentu di dalam otak. Ketika ini terjadi, kekurangan oksigen dan glukosa akan menyebabkan sel-sel otak mati dan mengakibatkan kerusakan otak yang dapat mempengaruhi mekanisme seperti gerakan, ucapan, dan memori. Dalam pembahasan kali ini akan disampaikan 6 poin penting yang terkait dengan masalah stroke yaitu:

Jenis-jenis Penyakit Stroke
Gejala Stroke
Penyebab Stroke
Obat untuk Stroke
Pola makan untuk penderita Stroke
Saran bagi penderita Stroke
Kami berharap Anda dapat membacanya secara keseluruhan untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang penyakit ini.

Jenis-jenis Penyakit Stroke

Ada dua jenis utama dari penyakit stroke yang dapat terjadi, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi hampir 75% dari semua serangan stroke, stroke iskemik disebabkan ketika bekuan darah menyumbat aliran darah ke otak. Gumpalan darah ini dapat terjadi di mana saja di tubuh dan kemudian menjadi embolus dan mengambang bebas yang kemudian dapat mencapai otak melalui aliran darah dan menyebabkan stroke iskemik. Penyakit stroke hemoragik disebabkan karena pecahnya pembuluh darah atau arteri. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan seperti trauma dan cedera pada kepala atau tekanan darah tinggi.

Gejala Stroke
stroke

Gejala penyakit stroke bervariasi berdasarkan kasus yang melatarbelakanginya. Dalam beberapa kasus, gejala dapat berkembang secara bertahap dan muncul dan dapat menyebabkan kematian selama beberapa hari. Dalam beberapa kasus yang lain kadang seseorang yang terkena stroke tidak tahu jika dirinya telah mengalami stroke. Sementara itu dalam kasus lainnya, gejala dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan. Ketika ini terjadi penyakit stroke umumnya lebih parah.

Gejala penyakit stroke meliputi:

Sakit kepala parah yang terjadi secara tiba-tiba dan semakin memburuk ketika berbaring datar atau bergerak dan mengubah posisi
Sakit kepala yang cukup parah dan dapat membangunkan seseorang dari tidurnya.
Kehilangan kewaspadaan
Kantuk
Hilang kesadaran
Perubahan pendengaran, rasa, dan visi
Perubahan kemampuan untuk merasakan suhu, tekanan, atau sakit
Kehilangan memori
Disorientasi dan kebingungan
Kecanggungan
Kesulitan menelan
Kesulitan menulis atau membaca
Kehilangan keseimbangan, pusing, vertigo
Tidak ada kontrol atas kandung kemih atau usus
Kurangnya koordinasi dan gerakan
Merasa kelemahan pada otot lengan atau kaki (biasanya hanya pada satu sisi)
Merasa kelemahan pada otot-otot wajah (dapat menyebabkan air liur)
Merasa mati rasa atau kesemutan pada satu sisi tubuh
Perubahan kepribadian, perubahan suasana hati
Gangguan pada visi (penglihatan ganda atau penglihatan kabur)
Ketidakmampuan untuk berbicara dengan jelas atau mengerti orang lain berbicara
Dampak dan gejala stroke akan tergantung pada bagian otak mana yang terserang dan berapa banyak kerusakan yang terjadi pada jaringan dalam sel-sel otak. Namun demikian ada juga stroke yang tidak menimbulkan gejala apapun dan terjadi secara tiba-tiba, stroke semacam ini disebut sebagai silent stroke.

Penyebab Stroke
jenis penyakit stroke

Ada dua jenis utama stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik disebabkan oleh: bekuan darah yang terbentuk pada arteri yang menyempit (stroke trombotik) atau bekuan darah yang terbentuk di tempat lain dan berjalan melalui aliran darah yang kemudian menyumbat pembuluh darah yang menuju kearah otak (stroke emboli). Penyumbatan arteri juga dapat disebabkan oleh plak dan dapat mengakibatkan stroke iskemik.

Penyebab stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah atau arteri di otak. Ketika ini terjadi, darah bocor ke dalam otak dan mempengaruhi jaringan dan sel-sel otak di daerah sekitarnya. Aneurisma juga dapat menyebabkan stroke hemoragik. Ada faktor-faktor risiko tertentu yang juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita stroke.

Obat untuk Stroke
Penyakit stroke

Jika keluarga, teman dekat atau siapapun mengalami gejala seperti diatas segeralah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan cepat. Semakin cepat seseorang menerima penanganan medis dan pengobatan, semakin besar kemungkinan untuk pemulihannya. Dokter harus menentukan penyebab stroke sesegera mungkin dan memutuskan bentuk pengobatan apa yang terbaik. Ada beberapa langkah pertolongan pertama penting sebelum seseorang yang mengalami stroke mendapatkan penanganan Dokter lebih lanjut yang dapat dilakukan segera setelah seseorang mengalaminya. Sambil menunggu ambulan datang langkah-langkah berikut ini akan sangat membantu bagi pasien agar tidak mengalami kondisi yang lebih parah:

Menjaga pasien berbaring datar untuk meningkatkan aliran darah ke otak.
Jika pasien mengalami gerakan tidak terkoordinasi atau mengantuk, pastikan ada orang yang terus berada di sisinya untuk mencegah tercekik jika muntah terjadi.
Jangan memberikan pasien obat apa pun terutama aspirin, karena aspirin yang diberikan pada pasien stroke hemoragik dapat menyebabkan pendarahan yang lebih parah.
Setelah di rumah sakit atau ruang gawat darurat, perawatan stroke akan tergantung pada seberapa parah stroke dan apa yang menyebabkannya:

Terapi trombolitik biasanya dilakukan dengan menggunakan obat penghilang bekua darah jika stroke disebabkan oleh gumpalan darah. Namun, obat ini akan bekerja secara optimal, ketika pengobatan diberikan maksimal dalam waktu tiga jam setelah pasien mengalami gejala. Jenis pengobatan tidak akan bekerja jika stroke terjadi akibat terjadinya pecahnya pembuluh darah, karena obat tersebut dapat menyebabkan lebih banyak pendarahan.
Untuk stroke yang disebabkan oleh gumpalan darah, pengencer darah seperti heparin, warfarin, atau bahkan aspirin dapat digunakan.
Obat untuk mengontrol tekanan darah tinggi juga dapat diresepkan untuk pasien stroke.
Untuk stroke hemoragik, operasi untuk memperbaiki pembuluh darah yang rusak dan menguras darah dari otak mungkin diperlukan.
Dalam beberapa kasus, operasi dapat membuka pembuluh darah yang tersumbat pembuluh pada pembuluh darah arteri.
Jika pasien memiliki masalah menelan, cairan dan obat-obatan dapat diberikan secara intravena atau melalui slang.
Obat untuk stroke juga termasuk terapi fisik, terapi wicara, dan terapi okupasi saat pasien mulai pulih.
Pemulihan setelah stroke dapat memakan waktu yang lama. Mungkin ada komplikasi dan masalah yang berkaitan dengan fungsi fisik harian seperti berbicara, bergerak, dan bahkan berpikir, terapi tergantung pada tingkat keparahan stroke.

Pola makan untuk penderita Stroke
healthy-eating

Menu makanan bagi penderita stroke ditekankan pada asupan buah segar, sayuran, daging tanpa lemak, dan biji-bijian. Asupan makanan seimbang dan perencanaan makanan yang sehat sangat penting bagi pembuluh darah agar tetap sehat dan pasokan vitamin dan mineral dapat berlangsung secara konstan. Vitamin, mineral, dan nutrisi akan mampu melawan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh dan meningkatkan oksigenasi jaringan dan sel yang diperlukan untuk penyembuhan dan pemulihan. Beberapa jenis makanan ini sangat bermanfaat untuk menghindari serangan stroke:

Sertakan sayuran yang berwarna biru atau ungu dalam menu masakan Anda seperti terong, anggur, dan kubis merah. Bahan-bahan makanan ini mengandung anthocyanidins yang dapat membantu menurunkan risiko stroke.
Mengkonsumsi buah dalam jumlah yang cukup juga akan meningkatkan tingkat antioksidan dalam tubuh dan membantu mencegah stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Studi menunjukkan bahwa makan wortel sedikitnya lima kali seminggu dapat menurunkan risiko stroke secara signifikan.
Hindari makanan tinggi lemak terhidrogenasi dan jenuh seperti daging merah, telur, makanan yang digoreng dan minyak kelapa. Bahan makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan meningkatkan plak di dalam pembuluh darah arteri.
Makanan seperti kacang kenari, bayam, biji bunga matahari, ayam, ikan, dan kacang polong banyak mengandung vitamin B6 dan dapat mencegah stroke.
Asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan seperti ikan salmon dan mackerel merupakan pilihan sehat bagi orang-orang yang telah menderita stroke. Demikian pula makanan yang mengandung Alpha-Linolenic Acid dapat mencegah penggumpalan darah. Minyak kedelai, kacang kenari dan minyak canola banyak mengandung Rish Alpha-Linolenic Acid.
Makanan tinggi kalium dapat mengurangi tekanan dan mengurangi risiko stroke.
Saran bagi penderita Stroke
Penyakit stroke

Stroke adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, tapi ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda ambil untuk mencegah stroke:

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terbesar karena kebanyakan stroke disebabkan oleh penyakit ini. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan segeralah mengambil langkah yang diperlukan untuk mengobati tekanan darah tinggi Anda jika Anda memiliki tekanan darah tinggi. Buatlah perubahan yang diperlukan untuk gaya hidup dan pola makan yang akan dapat membawa tingkat tekanan darah Anda kembali normal.
Lakukan pemeriksaan gula darah secara teratur dan kontrol diabetes Anda.
Kurangi berat badan Anda melalui kebiasaan makan yang sehat dan olahraga.
Berhenti merokok segera.
Tetap memeriksa kadar kolesterol Anda.
Mengontrol garam dan asupan natrium.
Kurangi konsumsi alkohol.
Periksakan pada Dokter apakah Anda memiliki atrial fibrilasi
Kelola stres melalui pendekatan diri pada Tuhan, Anda juga dapat melakukan yoga dan meditasi
Minum obat pencegahan stroke seperti obat anti-koagulan dan obat anti-platelet seperti yang ditentukan oleh dokter Anda.

Demikian beberapa hal yang terkait dengan masalah stroke, kami berharap informasi ini dapat memberikan gambaran tentang penyakit stroke.

Post a Comment

أحدث أقدم