Jika Anda pernah mengalami stroke atau mengalami salah satu dari tanda-tanda peringatan stroke, sangat penting bagi Anda untuk berkonsultasi kepada Dokter terkait dengan masalah tersebut. Hal ini sangat penting untuk dilakukan proses penanganan lebih lanjut agar tidak berkembang pada kondisi yang lebih parah. Konsultasi yang Anda lakukan akan membuat Dokter mendapatkan kesimpulan yang akurat tentang masalah Anda untuk memperoleh perawatan terbaik dan langkah tepat untuk penyakit Anda.
Kondisi medis tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan stroke pada diri seseorang. Kondisi medis tersebut dapat mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya serangan stroke. Jika Anda memiliki salah satu atau lebih dari beberapa penyakit dibawah ini, sebaiknya Anda berhati-hati dan jadwalkan secara rutin untuk berkunjung ke Dokter untuk mendapatkan pemeriksaan. Kondisi medis yang meningkatkan risiko stroke adalah:
Stroke ringan yang terjadi sebelumnya atau “stroke ringan” (transient ischemic attack, TIA).
Dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu atau mempertimbangkan operasi untuk menghilangkan timbunan lemak yang terjadi pada arteri karotis, tergantung pada penyebab penyakit stroke yang dialami oleh pasien
Hipertensi merupakan salah satu risiko yang paling berpotensi menjadi penyebab serangan stroke dan terjadinya penyakit. Dokter mungkin akan menyarankan pola makan sehat atau perubahan gaya hidup, atau obat-obatan tertentu untuk menurunkan tekanan darah Anda.
Gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko dan menjadi penyebab serangan stroke bagi Anda, sangat penting bagi Anda untuk melakukan cek gula darah secara rutin dan mengendalikannya dengan menjalani pola hidup sehat. Diabetes juga sering menjadi penyebab terjadinya serangan stroke.
Penyakit jantung juga dapat menjadi penyebab serangan stroke ketika detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), penyakit katup jantung, gagal jantung kongestif. Untuk mengatasi masalah ini, agar penyakit-penyakit tersebut tidak menyebabkan komplikasi stroke biasanya dokter akan meresepkan obat untuk mengencerkan darah dan / atau mengurangi kadar kolesterol.
Selain beberapa jenis penyakit seperti yang disebutkan diatas ada penyebab serangan stroke lain yang berhubungan dengan faktor alam, dimana faktor ini merupakan faktor bawaan yang tidak bias dihindari. Meskipun demikian bukan berarti faktor-faktor ini tidak dapat dikendalikan, pola makan sehat dan gaya hidup sehat akan mampu mengendalikan faktor-faktor ini. Apa saja faktor-faktor tersebut?
Stroke lebih sering terjadi pada orang di atas usia 60 tahun, hal ini merupakan penyebab serangan stroke yang terjadi secara alami dan tidak dapat terelakkan. Namun demikian bukan berarti setiap orang yang berusia diatas 60 tahun pasti terserang penyakit stroke. Serangan peningkatan stroke banyak dilatarbelakangi oleh berbagai macam sebab seperti misalnya gaya hidup dan pola makan.
Pria dan wanita keduanya memiliki potensi untuk terserang stroke, namun stroke lebih umum terjadi pada pria usia muda dan wanita pada usia tua.
Stroke sering terjadi pada orang-orang yang memiliki kerabat dekat yang memiliki riwayat medis stroke, baik itu orang tua, paman, kakak, adik dan lain sebagainya. Orang Asia, Afrika-Amerika dan Hispanik Amerika juga memiliki risiko yang lebih tinggi daripada orang kulit putih. Hal ini mungkin disebabkan sebagian besar tekanan darah tinggi disebabkan oleh pola makanan dan gaya hidup.
Kita semua dapat terserang penyakit yang mematikan ini, lebih-lebih bagi orang yang memiliki faktor resiko penyakit stroke seperti yang telah disebutkan diatas. Namun demikian, itu semua bukanlah akhir dari pilihan yang terpaksa harus diterima. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian dan terbukti dapat menyelamatkan jutaan orang, bahkan banyak orang yang memiliki faktor resiko tinggi tidak berakhir dengan serangan stroke. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan stroke bagi Anda yang tidak memiliki faktor resiko, dan mengendalikan faktor resiko bagi Anda yang sudah terlanjur memiliki beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan terjadinya serangan stroke.
Merokok memiliki dampak yang sangat buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun bagi orang lain yang secara tidak sengaja menghisap asap rokok dari seorang perokok. Bagaimana rokok dapat mempengaruhi pembuluh darah telah disampaikan pada pembahasan beberapa topic sebelumnya. Berhenti merokok akan dapat mencegah terjadinya serangan stroke dan penyakit jantung. Bahkan jika Anda telah merokok selama bertahun-tahun, Anda masih dapat mengurangi risiko dengan berhenti sekarang.
Melakukan aktifitas fisik baik berupa aktifitas rutin pekerjaan maupun olah raga dapat mengurangi resiko serangan stroke. Bagi Anda yang banyak menghabiskan waktu di belakang meja kerja luangkan waktu 30 menit hingga 1 jam untuk berolah raga.
Secara umum, tubuh manusia hanya dapat memetabolisme satu unit alkohol per jam. Jadi minum sejumlah besar alkohol dalam waktu singkat dapat menyebabkan peningkatan pesat dalam konsentrasi alkohol darah. Ini dapat terus bahkan ketika minum telah berhenti, karena alkohol dalam perut Anda terus diserap ke dalam Aliran darah.
Narkoba dapat menyebabkan pembuluh darah pecah yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya serangan stroke.
Penyebab Serangan stroke
Kondisi medis tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan stroke pada diri seseorang. Kondisi medis tersebut dapat mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya serangan stroke. Jika Anda memiliki salah satu atau lebih dari beberapa penyakit dibawah ini, sebaiknya Anda berhati-hati dan jadwalkan secara rutin untuk berkunjung ke Dokter untuk mendapatkan pemeriksaan. Kondisi medis yang meningkatkan risiko stroke adalah:
Stroke ringan
Stroke ringan yang terjadi sebelumnya atau “stroke ringan” (transient ischemic attack, TIA).
Dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu atau mempertimbangkan operasi untuk menghilangkan timbunan lemak yang terjadi pada arteri karotis, tergantung pada penyebab penyakit stroke yang dialami oleh pasien
Tekanan darah tinggi.
Hipertensi merupakan salah satu risiko yang paling berpotensi menjadi penyebab serangan stroke dan terjadinya penyakit. Dokter mungkin akan menyarankan pola makan sehat atau perubahan gaya hidup, atau obat-obatan tertentu untuk menurunkan tekanan darah Anda.
Diabetes.
Gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko dan menjadi penyebab serangan stroke bagi Anda, sangat penting bagi Anda untuk melakukan cek gula darah secara rutin dan mengendalikannya dengan menjalani pola hidup sehat. Diabetes juga sering menjadi penyebab terjadinya serangan stroke.
Penyakit jantung.
Penyakit jantung juga dapat menjadi penyebab serangan stroke ketika detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), penyakit katup jantung, gagal jantung kongestif. Untuk mengatasi masalah ini, agar penyakit-penyakit tersebut tidak menyebabkan komplikasi stroke biasanya dokter akan meresepkan obat untuk mengencerkan darah dan / atau mengurangi kadar kolesterol.
Penyebab stroke yang tidak dapat dihindari
Selain beberapa jenis penyakit seperti yang disebutkan diatas ada penyebab serangan stroke lain yang berhubungan dengan faktor alam, dimana faktor ini merupakan faktor bawaan yang tidak bias dihindari. Meskipun demikian bukan berarti faktor-faktor ini tidak dapat dikendalikan, pola makan sehat dan gaya hidup sehat akan mampu mengendalikan faktor-faktor ini. Apa saja faktor-faktor tersebut?
Bertambahnya usia.
Stroke lebih sering terjadi pada orang di atas usia 60 tahun, hal ini merupakan penyebab serangan stroke yang terjadi secara alami dan tidak dapat terelakkan. Namun demikian bukan berarti setiap orang yang berusia diatas 60 tahun pasti terserang penyakit stroke. Serangan peningkatan stroke banyak dilatarbelakangi oleh berbagai macam sebab seperti misalnya gaya hidup dan pola makan.
Jenis kelamin.
Pria dan wanita keduanya memiliki potensi untuk terserang stroke, namun stroke lebih umum terjadi pada pria usia muda dan wanita pada usia tua.
Keturunan dan etnis.
Stroke sering terjadi pada orang-orang yang memiliki kerabat dekat yang memiliki riwayat medis stroke, baik itu orang tua, paman, kakak, adik dan lain sebagainya. Orang Asia, Afrika-Amerika dan Hispanik Amerika juga memiliki risiko yang lebih tinggi daripada orang kulit putih. Hal ini mungkin disebabkan sebagian besar tekanan darah tinggi disebabkan oleh pola makanan dan gaya hidup.
Pengendalian serangan stroke.
Kita semua dapat terserang penyakit yang mematikan ini, lebih-lebih bagi orang yang memiliki faktor resiko penyakit stroke seperti yang telah disebutkan diatas. Namun demikian, itu semua bukanlah akhir dari pilihan yang terpaksa harus diterima. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian dan terbukti dapat menyelamatkan jutaan orang, bahkan banyak orang yang memiliki faktor resiko tinggi tidak berakhir dengan serangan stroke. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan stroke bagi Anda yang tidak memiliki faktor resiko, dan mengendalikan faktor resiko bagi Anda yang sudah terlanjur memiliki beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan terjadinya serangan stroke.
Berhenti Merokok.
Merokok memiliki dampak yang sangat buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun bagi orang lain yang secara tidak sengaja menghisap asap rokok dari seorang perokok. Bagaimana rokok dapat mempengaruhi pembuluh darah telah disampaikan pada pembahasan beberapa topic sebelumnya. Berhenti merokok akan dapat mencegah terjadinya serangan stroke dan penyakit jantung. Bahkan jika Anda telah merokok selama bertahun-tahun, Anda masih dapat mengurangi risiko dengan berhenti sekarang.
Kurangi makanan yang dapat menyebabkan Obesitas, kolesterol tinggi, dan lipid yang tinggi.
Mengurangi asupan makanan lemak jenuh dan kolesterol dapat membantu mengurangi risiko stroke.
Aktivitas fisik.
Melakukan aktifitas fisik baik berupa aktifitas rutin pekerjaan maupun olah raga dapat mengurangi resiko serangan stroke. Bagi Anda yang banyak menghabiskan waktu di belakang meja kerja luangkan waktu 30 menit hingga 1 jam untuk berolah raga.
Berhenti minum minuman beralkohol.
Secara umum, tubuh manusia hanya dapat memetabolisme satu unit alkohol per jam. Jadi minum sejumlah besar alkohol dalam waktu singkat dapat menyebabkan peningkatan pesat dalam konsentrasi alkohol darah. Ini dapat terus bahkan ketika minum telah berhenti, karena alkohol dalam perut Anda terus diserap ke dalam Aliran darah.
Berhenti menggunakan narkoba
Narkoba dapat menyebabkan pembuluh darah pecah yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya serangan stroke.
إرسال تعليق