Angina pektoris atau yang secara tradisional disebut sebagai Angin Duduk adalah penyakit jantung iskemia, penyakit ini terjadi ketika suplay darah yang kaya oksigen ke dalam miokardium berkurang. Gangguan ini bisa terjadi ketika suplay oksigen berkurang karena adanya aterosklerosis koroner atau spasme arteria koroner) atau kebutuhan oksigen yang meningkat. Sebagai manifestasi keadaan tersebut akan timbul Angina pektoris yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi infark miokard. Anda dapat membaca secara detail tentang jenis-jenis angina dalam artikel sebelumnya dengan judul pembahasan Angina dan jenis-jenis angina yang penting untuk diketahui, kali ini kita akan membahas tentang penyebab dan gejala angina.

gejala angina

Penyebab Terjadinya Angina






Angina terjadi ketika terjadi penurunan aliran darah ke otot-otot jantung sehingga suplai oksigen berkurang. Jantung membutuhkan oksigen untuk berfungsi dengan baik dan oksigen ini disediakan melalui aliran darah. Penyakit jantung koroner adalah penyebab paling umum dari angina. Penyakit ini terjadi ketika trjadi akumulasi plak atau deposit lemak di dalam arteri. Kebutuhan oksigen jantung meningkat ketika jantung memompa lebih keras oleh karena itu angina terjadi pada saat tersebut.

  • Angina stabil terjadi ketika seseorang mengeluarkan tenaga fisik seperti saat mendaki tangga atau berjalan. Merokok, suhu dingin, mengkonsumsi makanan berat dan stres emosional juga dapat menyebabkan angina stabil dengan gejala angina tertentu.

  • Angina tidak stabil dapat terjadi ketika arteri pecah yang disebabkan oleh deposit plak pada arteri atau ketika ada gumpalan darah ada di dalamnya. Kondisi ini akan sangat mengurangi aliran darah ke jantung. Anemia berat juga dapat memicu terjadinya angina tidak stabil. Istirahat dan obat-obatan tidak bisa menyembuhkan angina tidak stabil dan jika aliran darah tidak diperbaiki segera, serangan jantung bisa terjadi. Perawatan darurat diperlukan untuk angina tidak stabil, gejala angina tidak stabil berbeda dengan gejala angina stabil.

  • Angina varian terjadi ketika ada penyempitan arteri akibat kejang.


Ada beberapa faktor yang dapat menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi untuk terkena angina. Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada dinding arteri dan mendorong terbentuknya deposit kolesterol. Oleh karena itu perokok sering menghadapi masalah dalam aliran darah ke jantung. Penderita diabetes juga lebih berisiko untuk terkena angina dan penyakit jantung.

Tekanan darah tinggi juga dapat mempercepat menumpuknya deposit plak pada arteri, oleh karenanya tekanan darah tinggi juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya angina. Tekanan darah tinggi dapat terjadi karena buruknya pola makan, stres, obesitas dan gaya hidup. Orang dengan masalah kolesterol jahat yang tinggi atau LDL juga dapat mengalami penyempitan pembuluh darah. Faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko angina termasuk riwayat keluarga dengan penyakit koroner, usia tua, obesitas, stres dan kurang olahraga.

Gejala Angina






Gejala angina yang paling utama adalah rasa nyeri atau ketidaknyamanan di daerah dada. Rasa nyeri juga dapat menjalar ke bahu, punggung, leher, lengan atau rahang. Kadang rasa nyeri juga disertai dengan gejala angina lainnya seperti mual, berkeringat, pusing, kelelahan, sesak napas dan kecemasan. Seseorang dengan masalah angina juga kadang mengalami sensasi tekanan atau sesak pada bagian tengah dada. Gejala-gejala angina yang muncul dapat bervariasi dalam intensitas dan durasi.

Jika Anda mengalami gejala-gejala angina seperti diatas segeralah menghubungi tenaga medis atau layanan kesehatan lainnya. Jenis yang paling umum dari angina adalah angina stabil, hal ini biasanya terjadi ketika jantung memompa darah lebih keras seperti misalnya saat berolahraga atau aktifitas keras lainnya. Kondisi ini cenderung terjadi dalam jangka waktu yang singkat dan akan mereda bahkan lebih cepat mereda ketika pasien menggunakan obat yang sesuai. Kadang-kadang angina terjadi mirip dengan gangguan pencernaan. Stress mental dan emosional juga dapat menyebabkan terjadinya angina.

Gejala angina yang terjadi pada wanita kadang berbeda dengan yang terjadi pada pria. Nyeri yang terjadi pada wanita cenderung lebih tajam dan berdenyut. Gejala angina seperti mual, ketidaknyamanan yang terjadi pada perut dan sesak napas juga lebih mungkin terjadi pada wanita. Nyeri dada kadang terjadi terus-menerus selama lebih dari beberapa menit atau bahkan berlanjut setelah minum obat dan istirahat, kondisi ini sangat memerlukan perhatian medis dengan segera. Angina tidak stabil bisa saja merupakan tanda serangan jantung pada masa yang akan datang. Beberapa gejala umum lainnya dari serangan jantung meliputi rasa sakit yang menyebar ke lengan, bahu, rahang dan gigi, berkeringat dingin dan pingsan.

Penyebab dan gejala angina ini bisa terjadi pada siapapun baik laki-laki maupun perempuan, tua ataupun muda. Pemahaman terhadap penyebab dan gejala angina sangat penting untuk diketahui untuk mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk dari penyakit ini.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama