Terkait dengan pemboman yang terjadi di Gaziantep, Turki yang menewaskan 54 orang beberapa waktu yang lalu PM Turki Bilali Yildrim beda pendapat dengan Presiden Erdogan. Pelaku bom Turki yang sebelumnya disebutkan adalah seorang anak berusia 12-14 tahun akhirnya dicabut oleh pemerintah Turki pada Senin (22/8/2016). Pelaku bom Turki tersebut hingga kini masih misterius sejak pemerintah Turki mencabut pernyataan tersebut.

Lebih lanjut PM Turki Binali Yildirim menyebutkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan tentang pelaku bom Turki dalam pesta pernikahan yang menyebabkan 50 orang lebih tewas dan puluhan lainnya menderita luka tersebut.

Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebutkan bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut adalah anak berusia 12-14 tahun, pernyataan ini berbeda dengan pernyataan PM Turki Binali Yildrim.

"Kami belum mendapat petunjuk apapun terkait pelaku bom bunuh diri. Semua informasi awal terkait pelaku dan organisasi di belakangnya, sayang sekali tidak benar," kata Yildirim.

Tentang siapa pelaku bom Turki, sebelumnya Presiden Erdogan juga menyebutkan bahwa ISIS berada dibalik aksi pemboman tersebut dan pernyataan ini juga dimentahkan oleh Yildrim.

Yildrim menyebutkan bahwa berita yang mengatakan pelaku bom bunuh diri adalah anak-anak masih hanya sebatas rumor. Atas dasar hal tersebut Yildrim meminta fihak keamanan Turki untuk terus bekerja keras dalam mengungkap pelaku dan siapa dibalik serangan bom Turki tersebut.

Yildrim menegaskan "Semua yang ada di belakang serangan itu akan diungkap, tak ada keraguan soal ini,"

Dikabarkan oleh harian Hurriyet, fihak berwenang masih melakukan tes DNA untuk mendapatkan informasi identitas pelaku penyerangan baik umur, kebangsaan maupun jenis kelaminnya.

Sementara itu media massa Turki menyebutkan bahwa korban tewas dalam insiden ini sebagian besar adalah anak-anak dan remaja. Hingga kini 29 korban dari 44 korban diidentifikasi berusia dibawah usia 18 tahun.

Baca juga: Erdogan Sebut ISIS Berada Di Balik Serangan Bom Di Turki

Korban tewas hingga hari ini bertambah menjadi 54 orang, demikian seperti disebutkan oleh Kantor berita Dogan. Penambahan korban tersebut terjadi karena beberapa korban mengalami luka yang sangat kritis dan akhirnya tidak bisa diselamatkan.

Korban yang masih dirawat di rumah sakit hingga kini berjumlah 66 orang dan 14 diantaranya masih dalam kondisi kritis.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama