Betamethasone merupakan salah satu jenis obat kortikosteroid atau steroid oral, Betamethasone bisa menekan sistem kekebalan tubuh, meredakan gejala peradangan dan alergi. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi beberapa keluhan penyakit seperti misalnya penyakit artritis, lupus, psoriasis, kolitis ulseratif, asma dan mengobati kanker tertentu. Cara kerja Betamethasone adalah menghambat pelepasan unsur senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan.
Obat ini juga sering digunakan sebagai pengganti kortikosteroid ketika seseorang menderita kelainan pada kelenjar adrenal sehingga tubuh tidak mampu memproduksi kortikosteroid dalam jumlah yang cukup.


Sifat fisiokimia Betamethasone


Obat ini memiliki sifat fisiokimia berbentuk serbuk hablur berwarna putih sampai hampir putih. Larut dalam air, tetapi agak sukar larut dalam aseton, etanol, dioksan, dan metanol. Tidak dapat bercampur dengan alkali, logam berat, metabisulfit.


Farmakologi


Betametason dapat diabsorpsi oleh saluran cerna, juga pada pemberian secara lokal. Saat digunakan secara lokal, khususnya pada penggunaan transdermal atau pada kerusakan kulit, sejumlah Betamethasone dapat diabsorbsi dan selanjutnya memberikan efek sistemik.

Bentuk obat


Betamethasone umumnya tersedia di pasar dalam bentuk Salep, krim, injeksi dan tablet. Pada pemberian secara injeksi, betametason dapat diberikan secara IM atau IV, terutama dalam kondisi reaksi distonik akut. Namun, karena onset dan khasiat yang setara antara pemberian IM dan IV, maka pemberian IV biasanya tidak perlu.
Jika pasien mengalami kesulitan menelan, tablet dapat dihancurkan.


Peringatan dan Perhatian


Untuk mendapatkan hasil yang maksimal juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya over dosis, berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat Anda menggunakan Betamethasone:

  • Betametason hendaknya digunakan bersama dengan makan atau makanan ringan untuk menghindari mual.

  • Obat ini harus diberikan sebelum 9 pagi untuk hasil terbaik.

  • Ketika beberapa dosis harus diberikan, hendaknya diberikan dengan dosis terbagi yang merata sepanjang hari.

  • Jika pasien menderita diabetes, perlu memantau adanya peningkatan kadar glukosa darah dan kemungkinan adanya peningkatan pemberian dosis insulin.

  • Jika pasien memerlukan terapi jangka panjang, beritahu pasien untuk melakukan identifikasi terhadap pemberian terapi steroid.

  • Pemberian betametason hendaknya tidak dihentikan secara tiba-tiba.

  • Anjurkan pada pasien sebelum menggunakan Betametason untuk melaporkan bila ada gejala-gejala seperti penurunan berat badan yang tidak biasa, pembengkakan ekstremitas bawah, kelemahan otot, kotoran berwarna hitam, muntah darah, wajah membengkak, sakit tenggorokan berkepanjangan, demam, atau dingin; anoreksia, mual, muntah, diare, kelemahan, pusing.

  • Pembeian dosis tinggi pada ibu hamil dapat menyebabkan depresi adrenal pada janin, tetapi obat ini tidak disekresi melalui air susu.

  • Pemberian pada anak-anak sering menyebabkan terjadinya efek samping.



Dosis, Cara Penggunaan dan Lama Pemberian


Penggunaan Topikal :

Anak - anak :

  • < 12 tahun : penggunaannya tidak direkomendasikan.

  • > 13 tahun : gunakan seminimal mungkin untuk periode yang singkat untuk menghindari supresi aksis HPA.

  • Krim : gunakan sekali atau dua kali sehari,pemakaian jangan melebihi 2 minggu atau 45 mg/minggu.

  • Lotion : gunakan sekali atau dua kali sehari, pemakaian jangan melebihi 50 mL/minggu.


Dewasa :

  • Krim : gunakan sekali atau dua kali sehari,pemakaian jangan melebihi 2 minggu atau 45 mg/minggu.

  • Lotion : gunakan sekali atau dua kali sehari, pemakaian jangan melebihi 50 mL/minggu.



Efek Samping



  • Absorpsi melalui kulit dapat mensupresi adrenal dan sindrom cushing tergantung luas permukaan kulit dan lama pengobatan.

  • Pada kulit dapat terjadi peningkatan lebar dan buruknya infeksi yang tidak diobati, penipisan kulit dan perubahan struktur kulit, dermatitis kontak, dermatitis perioral.

  • Timbul jerawat atau memperparah jerawat, depigmentasi sedang dan hipertrikosis.

  • Tromboemboli atau emboli lemak; tromboflebitis, angiitis nekrosis; aritmia jantung atau ECG perubahan; episode pingsan, hipertensi, ruptur miokard
    Kejang; tekanan intrakranial meningkat dengan papilledema (pseudotumor cerebri), vertigo, sakit kepala, neuritis / parestesia, psikosis, kelelahan, insomnia.

  • Gangguan penyembuhan luka, tipis, kulit rapuh; petekie dan ekimosis; eritema, lupus eritematosus seperti luka; penindasan reaksi tes kulit; SC atrofi lemak; purpura, striae, hirsutisme, letusan acneiform, dermatitis alergi, urtikaria, edema angioneurotic; perineum iritasi, hiperpigmentasi, hipopigmentasi. Aplikasi topikal dapat menyebabkan pembakaran; gatal, iritasi, eritema, kekeringan, folikulitis, hipertrikosis, pruritus, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergi; mati rasa jari; menyengat dan cracking / mengencangkan kulit, maserasi kulit; infeksi sekunder; atrofi kulit, striae, miliaria, telangiectasia.

  • Katarak subkapsular posterior, peningkatan TIO, glaukoma; exophthalmos.
    Pankreatitis, distensi abdomen, esofagitis ulseratif, mual, muntah, nafsu makan meningkat dan berat badan; ulkus peptikum dengan perforasi dan perdarahan; perforasi usus kecil dan besar.

  • Otot (misalnya, kelemahan; miopati, tendon pecah, osteoporosis, nekrosis aseptik femoral dan kepala humerus, patah tulang spontan, termasuk fraktur kompresi vertebral dan fraktur patologis dari tulang panjang); hipersensitif, termasuk reaksi anafilaktik; kejengkelan atau masking infeksi; malaise.

  • Penggunaan topikal dapat menghasilkan reaksi merugikan yang sama terlihat dengan penggunaan sistemik.



Over Dosis


Berikut adalah beberapa gejala overdosis, demam, mialgia, artralgia, malaise, anoreksia, mual, kulit deskuamasi, hipotensi ortostatik, pusing, pingsan, dyspnea, hipoglikemia (overdosis akut), perubahan cushingoid, moonface, obesitas sentral, striae, hirsutisme, jerawat, ekimosis, hipertensi, osteoporosis, miopati, disfungsi seksual, diabetes, hiperlipidemia, ulkus peptikum, infark, ketidakseimbangan elektrolit dan cairan (overdosis kronis)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama