Serangan jantung silent adalah serangan jantung yang terjadi tanpa memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Jika terdapat gejala hanya berupa gejala kecil yang kadang tersamarkan dan gejala tersebut sering dianggap hanya merupakan gejala kondisi kesehatan lainnya. Kadang kita tidak menyangka bahwa nyeri dada atau sesak nafas sebenarnya merupakan gejala serangan jantung silent. Kadang kita menganggap hal tersebut hanya merupakan masalah kesehatan lain yang ringan dan tidak perlu diwaspadai.

 

Gejala yang kadang merupakan gejala serangan jantung silent dan dianggap sebagai kondisi kesehatan lai antara lain: gangguan pencernaan, mual, nyeri otot atau kasus flu yang buruk. Serangan jantung silent yang parah sering menyebabkan kematian mendadak tanpa gejala sebelumnya. Mungkin teman, saudara, tetangga Anda atau siapapun pernah mengalami kondisi ini, mereka meninggal saat melakukan aktifitas keseharian mereka bahkan saat sedang tidur. Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh serangan jantung silent.

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat dengan mendadak pasokan darah sangat berkurang ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya. Gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark. (Wikipedia)

Faktor resiko serangan jantung silent


Faktor risiko terjadinya serangan jantung silent sama dengan serangan jantung pada umumnya. Faktor-faktor risiko tersebut antara lain meliputi:

  • Merokok

  • Riwayat keluarga penyakit jantung

  • Usia

  • Kolesterol Tinggi

  • Tekanan darah tinggi

  • Diabetes

  • Kurang olahraga

  • Kelebihan berat badan


Jika seseorang mengalami serangan jantung silet dapat membuat dirinya berada pada risiko lebih besar untuk mengalami serangan jantung, yang bisa berakibat fatal. Seseorang yang juga memiliki penyakit jantung silent juga dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti gagal jantung.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang pernah mengalami serangan jantung silent adalah dengan melakukan tes pencitraan, seperti elektrokardiogram, dan ekokardiogram. Tes ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang telah mengalami kondisi tertentu yang menandakan bahwa dirinya pernah mengalami serangan jantung silent.

Baca juga: Gejala Serangan Jantung Dan Prosedur Penanganan Serangan Jantung

Jika Anda pernah mengalami serangan jantung silent, konsultasikanlah kepada dokter tentang langkah apa yang harus diambil agar kondisi ini tidak mengakibatkan resiko yang fatal. Diagnosa dari gejala, riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dapat membantu dokter untuk memutuskan apakah tes lanjutan serta penanganan diperlukan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama