Seiring dengan berjalannya waktu, diabetes tipe 1 sering tidak terdiagnosis hingga gejala menjadi parah dan dibutuhkan perawatan di rumah sakit. Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan. Itulah mengapa begitu penting untuk mengetahui tanda-tanda peringatan dan gejala diabetes, dan melakukan konsultasi secara rutin dan teratur kepada penyedia layanan kesehatan.
Langkah-langkah pemahaman terhadap gejala diabetes dan tanda-tandanya sangat diperlukan, hal ini sangat penting untuk dilakukan karena penyakit diabetes sering menjadi pangkal terhadap penyakit kardiovaskular lainnya seperti misalnya penyakit jantung, darah tinggi, stroke dan gagal ginjal.Layanan kesehatan disekitar kita banyak menyediakan layanan untuk masalah ini seperti misalnya layanan test gula darah dan layanan konsultasi dengan biaya murah dan bahkan gratis.

Gejala-gejala diabetes


Dalam kasus prediabetes, tidak ada gejala diabetes yang dapat dilihat atau dirasakan secara fisik. Bisa jadi seseorang mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah terjangkit diabetes tipe 1 atau tipe 2. Penyakit ini tidak memiliki gejala atau jika terdapat gejala maka hanya merupakan gejala diabetes yang ringan, penyakit ini datang dan pergi tanpa diketahui untuk beberapa waktu. Namun demikian, beberapa orang mengalami tanda-tanda peringatan dari penyakit ini, oleh karena itu sangat penting untuk benar-benar memahami gejala-gejala diabetes. Berikur ini beberapa gejala diabetes yang sering ditimbulkan oleh penyakit dibetes:

Pradiabetes


Tanpa gejala

Diabetes Tipe 1 ,



  • Peningkatan rasa haus atau haus yang ekstrim,

  • Meningkatnya nafsu makan,

  • Peningkatan kelelahan,

  • Peningkatan atau sering buang air kecil,

  • Penurunan berat badan yang tidak biasa,

  • Pandangan kabur

  • Bau manis

  • Dalam beberapa kasus  tidak ada gejala bau manis.


Diabetes tipe 2



  • Sering ditandai dengan tanda-tanda rasa haus yang  meningkat

  • Nafsu makan meningkat

  • Peningkatan  kelelahan,

  • Meningkatnya intensitas buang air kecil terutama pada malam hari,

  • Berat badan turun,

  • Pandangan kabur  yang tidak kunjung sembuh.

  • Dalam beberapa kasus, penyakit ini tanpa  gejala


Jika Anda memiliki gejala-gejala diabetes tersebut, maka segeralah menghubungi penyedia layanan kesehatan terdekat. Diabetes hanya dapat didiagnosis dengan menggunakan alat yang yang dimiliki oleh penyedia layanan kesehatan.


Siapa saja yang harus didiagnosa untuk prediabetes dan diabetes?


Beberapa kondisi tubuh menyebabkan beberapa orang harus segera melakukan pengecekan terhadap kadar gula darah. Menurut rekomendasi U.S. Department of Health and Human Services, jika Anda mengalami kondisi seperti dibawah ini maka segeralah melakukan mengetesan terhadap kadar gula darah:

-Kegemukan dan dan berusia di atas usia 45
-Kegemukan, di bawah usia 45 tahun dan memiliki salah satu faktor risiko diabetes seperti:

  • Tekanan darah tinggi

  • Kolesterol tinggi

  • Riwayat keluarga dengan diabetes

  • Keturunan Afrika -Amerika, Asia-Amerika, Latino / Hispanic-Amerika, penduduk asli Amerika atau keturunan Kepulauan Pasifik

  • Riwayat diabetes gestasional (diabetes selama kehamilan) atau melahirkan bayi lebih dari 9 lbs.


Jika kadar glukosa darah Anda dalam rentang kondisi normal, pengujian tetap harus dilakukan setiap tiga tahun sekali. Jika Anda memiliki pradiabetes, Anda harus diperiksa untuk diabetes setiap satu atau dua tahun setelah dilakukan diagnosis awal.

Tes untuk diagnosa Prediabetes dan Diabetes


Ada tiga jenis tes yang dapat membantu penyedia layanan kesehatan dalam melakukan diagnosis prediabetes dan diabetes.
HbA1C (A1C atau tes hemoglobin glikosilasi) A1C dapat digunakan untuk diagnosis prediabetes atau  diabetes. Tes A1C dilakukan dengan cara mengukur kontrol glukosa darah rata-rata dalam waktu 2 sampai 3 bulan terakhir. Tes ini lebih nyaman bagi pasien karena tidak diperlukan puasa. Jika hasil test  A1C 5,7%  hingga 6,4% maka berarti bahwa seseorang berisiko tinggi untuk terserang  diabetes dan berarti juga bahwa orang tersebut telah mengalami pradiabetes. Seseorang didiagnosis menderita Diabetes ketika A1C adalah 6,5% atau lebih tinggi.

Test Puasa Plasma Glucose (FPG)


Sebelum tes ini dijalankan, pasien harus berpuasa (tidak makan atau minum kecuali air) selama delapan jam. Kemudian Dokter akan mengambil sampel darah dari pasien. Kemudian plasma darah (bagian cairan dari darah) dikombinasikan dengan bahan lain untuk menentukan jumlah glukosa dalam plasma darah, yang diukur dalam mg / dL. grafik di bawah ini berisi kisaran glukosa darah tes FPG untuk prediabetes dan diabetes dan menjelaskan arti dari masing-masing diagnosis.
Gejala Penyakit Diabetes Dan Diagnosa Terhadapnya

Test Toleransi Glukosa Oral (OGTT)


Tes ini dilakukan dengan mengukur seberapa baik tubuh mampu mengelola sejumlah standar glukosa. Dokter akan mengambil sampel  darah pasien sebelum dan dua jam setelah pasien meminum premeasured, yaitu minuman yang mengandung glukosa. Kemudian, dokter akan membandingkan sebelum dan setelah kadar glukosa yang terkandung dalam plasma seseorang untuk melihat seberapa baik tubuh dalam memproses gula. Tingkat ini diukur dalam mg / dL. grafik di bawah ini berisi kisaran glukosa darah OGTT untuk prediabetes dan diabetes dan menjelaskan arti dari masing-masing diagnosis.
Gejala Penyakit Diabetes Dan Diagnosa Terhadapnya

Tes untuk Pemantauan Diabetes


Setelah seseorang didiagnosa dengan gejala diabetes, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pasien agar dapat memonitor kadar gula darah mereka, untuk melihat seberapa baik rencana pengobatan yang dilakukan.

Jika test HbA1C (A1C atau tes hemoglobin glikosilasi) seorang pasien didiagnosis dengan diabetes tipe 2, maka penyedia layanan kesehatan mungkin secara teratur akan menjalankan tes yang disebut HbA1c (A1C atau tes hemoglobin glikosilasi). Tes A1C memberikan gambaran tentang kontrol gula darah rata-rata selama dua sampai tiga bulan terakhir. gula darah diukur dengan jumlah hemoglobin glikosilasi (A1C) dalam darah pasien.

Pemantauan diabetes di rumah


Ada berbagai alat monitor gula darah  yang dapat dibeli dipasaran dan dapat digunakan dengan mudah di rumah sehingga  pasien dapat menguji gula darah mereka secara mandiri. Jika Anda melakukan pengetesan  diabetes dengan bantuan monitor mandiri, pastikan untuk mempelajari tentang  hasil yang terlalu tinggi dan terlalu rendah pada kadar gula darah Anda. Konsultasikan pada dokter Anda untuk mengetahui  apa yang harus dilakukan ketika hasil pengetesan berada di luar kisaran sasaran.

 Tes untuk Mengukur Kesehatan Jantung


Orang dengan diabetes memiliki peningkatan risiko terhadap berbagai komplikasi kesehatan, termasuk penyakit jantung. Pelajari lebih lanjut tentang tes non-invasif dan invasive, yang mungkin dokter akan memerintahkan untuk memeriksa kesehatan jantung.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama