Untuk membela dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama, kubu Gubernur DKI non aktif ini mendatangkan saksi ahli dari Mesir. Menariknya saksi ahli tersebut berasal dari ulama Al-Azhar, Syekh Amr Wardani.
Menanggapi hal tersebut, Munarman dari Front Pembela Islam (FPI) mempertanyakan kenapa Ulama Mesir ikut-ikutan campur tangan dengan perkara yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, di Indonesia banyak ulama-ulama yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI)
"Ini urusan Indonesia, ulama Mesir tentu tidak paham dengan kondisi di Indonesia. Jadi untuk apa mendatangkan ulama dari luar sementara di Indonesia ada MUI," kata Munarman di Jakarta, Senin, (14/11).
Munarman juga mengungkapkan keheranannya dimana menurutnya selama ini Indonesia selalu menggembar-gemborkan bahwa Islam di Indonesia berbeda dengan Islam di Timur Tengah. Atas dasar hal tersebut dia menuding rezim Jokowi adalah rezim yang munafik.
"Kok sekarang ketika MUI menyatakan bahwa ada penistaan agama, malah mendatangkan ulama Timur Tengah. Ini kan antara pernyataan dengan perbuatan tidak konsisten, inilah kemunafikan yang dilakukan rezim Jokowi," demikian diungkapkan oleh Munarman.
Terkait dengan didatangkannya ulama asal Mesir, Munarman berpendapat bahwa hal tersebut tidak lepas dari peran Dubes RI untuk Mesir, Helmy Fauzy. Sebagaimana diketahui Helmy Fauzy adalah politikus PDIP yang juga pernah tergabung dalam relawan pemenangan Jokowi saat pilpres beberapa waktu yang lalu sebagai Seknas Jokowi.
Munarman menjelaskan "Saya sudah tau jalurnya siapa, Dubes Indonesia di Mesir itu orang PDIP,".
Untuk menghadapi saksi ahli yang didatangkan dari Mesir tersebut, FPI juga telah mempersiapkan saksi tandingan untuk mencounter pendapat yang akan disampaikan oleh saksi Ahli Ahok tersebut.
"Kita juga siapkan ahli untuk mencounter. Ini dibuat menjadi seperti permainan game," demikian dikatakan Munarman.
Sementara itu, menanggapi masalah ini Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan "Itu (permintaan) dari pihak terlapor ya, pihak terlapor kan boleh, seperti Jessica mau ngambil dari Australia, kan silakan, jadi yang dari terlapor ngambil dari Mesir ya silakan, enggak ada masalah,"
Siapapun yang akan didatangkan sebagai saksi ahli dari kubu Ahok semoga tidak semakin membuat masalah dugaan penistaan agama ini semakin menjadi rumit. Pada kenyataannya Umat Islam telah merasa tersakiti atas pernyataan Ahok di kepulauan seribu beberapa waktu yang lalu. Jutaan Umat Islam yang hadir dalam aksi damai 4 November adalah merupakan representasi sebagian kecil umat Islam yang merasa bahwa apa yang diucapkan Ahok adalah merupakan penistaan terhadap agama Islam.
Menanggapi hal tersebut, Munarman dari Front Pembela Islam (FPI) mempertanyakan kenapa Ulama Mesir ikut-ikutan campur tangan dengan perkara yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, di Indonesia banyak ulama-ulama yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI)
"Ini urusan Indonesia, ulama Mesir tentu tidak paham dengan kondisi di Indonesia. Jadi untuk apa mendatangkan ulama dari luar sementara di Indonesia ada MUI," kata Munarman di Jakarta, Senin, (14/11).
Munarman juga mengungkapkan keheranannya dimana menurutnya selama ini Indonesia selalu menggembar-gemborkan bahwa Islam di Indonesia berbeda dengan Islam di Timur Tengah. Atas dasar hal tersebut dia menuding rezim Jokowi adalah rezim yang munafik.
"Kok sekarang ketika MUI menyatakan bahwa ada penistaan agama, malah mendatangkan ulama Timur Tengah. Ini kan antara pernyataan dengan perbuatan tidak konsisten, inilah kemunafikan yang dilakukan rezim Jokowi," demikian diungkapkan oleh Munarman.
Terkait dengan didatangkannya ulama asal Mesir, Munarman berpendapat bahwa hal tersebut tidak lepas dari peran Dubes RI untuk Mesir, Helmy Fauzy. Sebagaimana diketahui Helmy Fauzy adalah politikus PDIP yang juga pernah tergabung dalam relawan pemenangan Jokowi saat pilpres beberapa waktu yang lalu sebagai Seknas Jokowi.
Munarman menjelaskan "Saya sudah tau jalurnya siapa, Dubes Indonesia di Mesir itu orang PDIP,".
Untuk menghadapi saksi ahli yang didatangkan dari Mesir tersebut, FPI juga telah mempersiapkan saksi tandingan untuk mencounter pendapat yang akan disampaikan oleh saksi Ahli Ahok tersebut.
"Kita juga siapkan ahli untuk mencounter. Ini dibuat menjadi seperti permainan game," demikian dikatakan Munarman.
Sementara itu, menanggapi masalah ini Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan "Itu (permintaan) dari pihak terlapor ya, pihak terlapor kan boleh, seperti Jessica mau ngambil dari Australia, kan silakan, jadi yang dari terlapor ngambil dari Mesir ya silakan, enggak ada masalah,"
Siapapun yang akan didatangkan sebagai saksi ahli dari kubu Ahok semoga tidak semakin membuat masalah dugaan penistaan agama ini semakin menjadi rumit. Pada kenyataannya Umat Islam telah merasa tersakiti atas pernyataan Ahok di kepulauan seribu beberapa waktu yang lalu. Jutaan Umat Islam yang hadir dalam aksi damai 4 November adalah merupakan representasi sebagian kecil umat Islam yang merasa bahwa apa yang diucapkan Ahok adalah merupakan penistaan terhadap agama Islam.
Posting Komentar