Ramses II ini bisa dibilang salah satu firaun terbesar Mesir kuno, dan juga salah satu yang paling terkenal. Ramses II seperti dikutip dari Ancient Orgins, Firaun ketiga dari 19 Dinasti, naik tahta Mesir sejak remaja di 1279 SM setelah kematian ayahandanya, Seti I. Ia diketahui telah memerintah Mesir kuno selama 66 tahun, hidup lebih lama dan mempunyai banyak anak selama hidupnya, diyakini dia memiliki lebih dari 100 anak. Sebagai hasil dari pemerintahan yang lama dan mampu membuat rakyatnya sejahtera, Ramses II mampu melakukan berbagai invasi militer terhadap negara tetangga, serta membangun monumen untuk para dewa, dan tentu saja, untuk dirinya sendiri.
Salah satu kemenangan dari pemerintahan Ramses II adalah Pertempuran
Kades. Ini adalah pertempuran yan terjadi antara Mesir, yang dipimpin
oleh Ramses II bangsa Het di bawah pipinan Muwatalli yang memimpin
Suriah. Pertempuran berlangsung pada musim semi tahun ke-5 masa
pemerintahan Ramses II, dan disebabkan oleh pembelotan Amurru dari Het
ke Mesir.
Pembelotan ini mengakibatkan upaya Het untuk membawa Amurru kembali ke
lingkup pengaruh mereka. Ramses II berkeinginan menguasai Amuru dan
memutuskan untuk melindungi pengikut barunya. Penyerangan firaun
terhadap orang Het itu juga bertujuan untuk melawan bangsa Het, yang
telah menyebabkan masalah bagi orang-orang Mesir sejak zaman Firaun
Thutmose III, di luar perbatasan mereka.
Menurut laporan bangsa Het dapat dikalahkan oleh mereka, dan dalam
pertepuran itu Ramses II telah mendapatkan kemenangan besar. Kisah
kemenangan ini paling terkenal dan sangat monumental yang diabadikan
pada bagian dalam kuil Abu Simbel. Dalam ukiran ini, firaun digambarkan
naik kereta dan menjatuhkan musuhnya, bangsa Het. Memang, gambar ini
berhasil menggambarkan kekuasaan dan kemenangan yang diraih oleh Ramses
II seperti cita-cita yang ingin dicapainya.
Namun demikian, menurut kabar dari bangsa Het, kemenangan Mesir tidak begitu besar seperti yang diberitakan, dan bahwa hal tersebut hanya dibesar-besarkan oleh Ramses II untuk tujuan propaganda. Namun, bagaimanapun juga peristiwa ini telah membuat peta politik di Timur kuno berubah secara signifikan setelah pertempuran ini. Perjanjian perdamaian pertama yang diketahui telah ditandatangani antara Mesir dan bangsa Het, menyebutkan bahwa bangsa Het diakui sebagai salah satu negara adidaya di kawasan itu. Perjanjian ini juga mengatur hubungan antara Het dan Mesir hingga kurang selama 70 tahun berikutnya.
Mumi Ramses II, Raja Paling Berkuasa Sepanjang Sejarah Mesir Kuno
Meskipun menjadi salah satu orang paling kuat di bumi selama hidupnya, Ramses II tidak memiliki banyak kontrol atas sisa-sisa tubuhnya setelah dia meninggal. Pada awalnya Ramses II dimakamkan di makam KV7 di Lembah Para Raja, penjarahan oleh pencuri kuburan membuat pendeta Mesir memindahkan sisa tubuhnya ke tempat peristirahatan yang lebih aman. Tindakan imam ini telah menyelamatkan mumi Ramses II dari penjarah, dan kemudian diserahkan kepada para arkeolog. Pada tahun 1881, mumi Ramses II, bersama dengan lebih dari 50 mumi penguasa Mesir dan bangsawan lainnya ditemuka di Dier el-Bahri.
Mumi Ramses II diidentifikasi berdasarkan hieroglif, berdasarkan rincian relokasi mumi oleh para imam, pada kain yang menutupi tubuh firaun. Sekitar seratus tahun setelah mumi ditemukan, para arkeolog melihat kondisi mumi Ramses II menjadi semakin rusak dan mereka memutuskan untuk membawanya ke Paris untuk dirawat agar tidak terserang jamur. Uniknya, mumi firaun ini dibuatkan paspor Mesir, dengan pekerjaan sebagai 'Raja (almarhum)'. saat ini , mumi Firaun besar ini terletak di Museum Kairo, Mesir.
Perlakuan manusia dan apapun yang terjadi terhadap mumi-mumi mesir kuno hingga hari ini memang merupakan cara Allah untuk menunjukkan kebenaran firmanNya, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an dimana jasad Fir'aun memang diabadikan olehNya untuk membuat manusia saat ini belajar terhadap apa yang terjadi di Mesir pada masa lalu terkait dengan berita tentang kejayaan Mesir dan pembangkangan raja Mesir terhadap Nabi Musa. (RR/tr/14)
Salah satu kemenangan dari pemerintahan Ramses II adalah Pertempuran
Kades. Ini adalah pertempuran yan terjadi antara Mesir, yang dipimpin
oleh Ramses II bangsa Het di bawah pipinan Muwatalli yang memimpin
Suriah. Pertempuran berlangsung pada musim semi tahun ke-5 masa
pemerintahan Ramses II, dan disebabkan oleh pembelotan Amurru dari Het
ke Mesir.
Pembelotan ini mengakibatkan upaya Het untuk membawa Amurru kembali ke
lingkup pengaruh mereka. Ramses II berkeinginan menguasai Amuru dan
memutuskan untuk melindungi pengikut barunya. Penyerangan firaun
terhadap orang Het itu juga bertujuan untuk melawan bangsa Het, yang
telah menyebabkan masalah bagi orang-orang Mesir sejak zaman Firaun
Thutmose III, di luar perbatasan mereka.
Patung kuno dari Ramses II. Sumber: BigStockPhotos |
Menurut laporan bangsa Het dapat dikalahkan oleh mereka, dan dalam
pertepuran itu Ramses II telah mendapatkan kemenangan besar. Kisah
kemenangan ini paling terkenal dan sangat monumental yang diabadikan
pada bagian dalam kuil Abu Simbel. Dalam ukiran ini, firaun digambarkan
naik kereta dan menjatuhkan musuhnya, bangsa Het. Memang, gambar ini
berhasil menggambarkan kekuasaan dan kemenangan yang diraih oleh Ramses
II seperti cita-cita yang ingin dicapainya.
Firaun Ramses II dengan busur dan anak panah. Sumber: BigStockPhoto |
Namun demikian, menurut kabar dari bangsa Het, kemenangan Mesir tidak begitu besar seperti yang diberitakan, dan bahwa hal tersebut hanya dibesar-besarkan oleh Ramses II untuk tujuan propaganda. Namun, bagaimanapun juga peristiwa ini telah membuat peta politik di Timur kuno berubah secara signifikan setelah pertempuran ini. Perjanjian perdamaian pertama yang diketahui telah ditandatangani antara Mesir dan bangsa Het, menyebutkan bahwa bangsa Het diakui sebagai salah satu negara adidaya di kawasan itu. Perjanjian ini juga mengatur hubungan antara Het dan Mesir hingga kurang selama 70 tahun berikutnya.
Mumi Ramses II, Raja Paling Berkuasa Sepanjang Sejarah Mesir Kuno
Abu Simbel Temple Raja Ramses II, sebuah karya seni fir'aun dan bangunan di Old Mesir. Sumber: BigStockPhoto |
Meskipun menjadi salah satu orang paling kuat di bumi selama hidupnya, Ramses II tidak memiliki banyak kontrol atas sisa-sisa tubuhnya setelah dia meninggal. Pada awalnya Ramses II dimakamkan di makam KV7 di Lembah Para Raja, penjarahan oleh pencuri kuburan membuat pendeta Mesir memindahkan sisa tubuhnya ke tempat peristirahatan yang lebih aman. Tindakan imam ini telah menyelamatkan mumi Ramses II dari penjarah, dan kemudian diserahkan kepada para arkeolog. Pada tahun 1881, mumi Ramses II, bersama dengan lebih dari 50 mumi penguasa Mesir dan bangsawan lainnya ditemuka di Dier el-Bahri.
Mumi Ramses II diidentifikasi berdasarkan hieroglif, berdasarkan rincian relokasi mumi oleh para imam, pada kain yang menutupi tubuh firaun. Sekitar seratus tahun setelah mumi ditemukan, para arkeolog melihat kondisi mumi Ramses II menjadi semakin rusak dan mereka memutuskan untuk membawanya ke Paris untuk dirawat agar tidak terserang jamur. Uniknya, mumi firaun ini dibuatkan paspor Mesir, dengan pekerjaan sebagai 'Raja (almarhum)'. saat ini , mumi Firaun besar ini terletak di Museum Kairo, Mesir.
Perlakuan manusia dan apapun yang terjadi terhadap mumi-mumi mesir kuno hingga hari ini memang merupakan cara Allah untuk menunjukkan kebenaran firmanNya, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an dimana jasad Fir'aun memang diabadikan olehNya untuk membuat manusia saat ini belajar terhadap apa yang terjadi di Mesir pada masa lalu terkait dengan berita tentang kejayaan Mesir dan pembangkangan raja Mesir terhadap Nabi Musa. (RR/tr/14)
Posting Komentar