UniverScience- Saat ini robot banyak mewarnai aktifitas hidup manusia, Mereka bekerja keras di pabrik-pabrik membuat mobil dan barang-barang elektronik, mereka menyelidiki paket mencurigakan untuk tugas-tugas kepolisian, melakukan operasi terhadap manusia selayaknya dokter di rumah sakit, terbang di atas medan perang untuk militer, bahkan saat ini mereka tampil menyerupai manusia.
Fotografer Prancis Yves Gellie telah menjelajahi anthropomorphizing mesin, untuk berburu gambar-gambar menakjubkan tentang robot humanoid yang masuk ke dalam aktifitas hidup manusia, untuk keperluan tersebut Gellie telah mengunjungi laboratoriumdiberbagai Negara untuk mendapatkan informasi tentang robot yang meniru penampilan dan gerakan manusia.Sebuah pekerjaan kronik akibat kemajuan teknologi yang kemudian akan memunculkan pertanyaan penting tentang apakah kita siap untuk hidup doppelgängers mekanik dalam kehidupan sehari-hari.
"Tingkat kompleksitas dan kinerja robot yang kita bangun memberi mereka lebih banyakkeahlian dan lebih otonomis," kata Gellie. "Kita terpesona karena kita takut." Dalam pemotretan untuk bukunya, Gellie menjelajahi Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Akses ke proyek-proyek robot bervariasi. Meskipun Jepang tampaknya siap untuk membuat robot hadir di dalam rumah untuk membantu aktifitas hidup mereka, laboratorium Jepang kurang terbuka dibandingkan di Korea atau China. Ketika Gellie mengunjungi MIT, ia harus menunggu sampai pekerjaan selesai baru kemudian Gellie diberi kesempatan untuk memotret. Padahal Gellie menginginkan saat dia mengambil gambar pekerjaan pembuatan robot sedang dilakukan.
Meskipun ada banyak ilmu yang menarik dan teknologi di belakang kemajuan dalambidang robotika, Gellie mengatakan akhirnya kita akan berbagi tempat jika tekhnologi robot dapat menciptakan robot yang mempunyai karakter mirip manusia baik aktifitas maupun penampilannya. Dia terkejut ketika ia bertemu robot humanoid pertama di Tokyo. Kotaro, adalah prototipe robot anak-anak yang diperkenalkan pada tahun 2005 oleh laboratorium JSK, duduk sendirian di meja, dan Gellie mengatakan ia merasa mempunyai empati yang besar terhadap robot yang kesepian tersebut, dan bertanya-tanya bagaimana mungkin orang lain akan bereaksi dengannya.
Menurut Gellie ada pembagian sikap yang dilakukan oleh manusia tentang kehadiran robot dalam kehidupannya. Ia percaya dasar agama Shinto dan Jepang modern dalam hal produk budaya seperti manga dan Astroboy membuat interaksi manusia-robot lebih bisa diterima oleh orang. Namun di barat, di mana akar Yahudi-Kristen berada, ia melihat kebencian yang lebih besar terhadap mesin otonom(robot). Kegelisahan, kesombongan dan keangkuhan sikap mereka terhadap upaya ilmiah terungkap dalam film seperti Frankenstein, The Terminator dan 2001: A Space Odyssey.
"Kami sekedar mempertanyakan apakah memungkinkan robot humanoid berada dalam kehidupan kita pada suatu hari nanti," katanya. "Dan mereka tidak lagi hanya di ranah fiksi."
Gellie selalu mencoba untuk menggunakan kameranya dalam rangka menambah kompleksitas berita yang disampaikannya, ia merasa terlalu sederhana. Setelah Perang Teluk di Irak, ia mendokumentasikan masyarakat terpinggirkan yang menunjukkan tidak semua orang di negara ini adalah bagian dari kejahatan homogen Saddam Hussein. Ia berharap untuk melakukan sesuatu yang mirip dengan robot karena mereka terus menjadi lebih dari sekedar seperti kita, dia juga berpendapat bahwa sekarang adalah waktunya untuk membahas semuanya karena robot menjadi lebih otonom dari yang ada saat ini, terlepas apakah kita menyetujui atau tidak.
"Apakah masa depan manusia berada dalam mesin?" Tanya Gellie. "Bisa kita bayangkan sebuah evolusi non biologis? Bagaimana dengan kekuatan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh mesin? Akankah robot militer memiliki kata terakhir tentang intervensi, hak untuk menembak seseorang manusia dengan maksud untuk membunuh?. Bagaimana merek membedakan antara tean dan musuh? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu ditangani mulai saat ini. "
Meskipun tidak menyediakan edisi dalam bentuk ebook, Gellie mengekspos robot Versi Manusia ke dunia multimedia untuk pertama kalinya. Dia berkolaborasi dengan filsuf Perancis Jean Michel Besnier untuk menghasilkan beberapa video yang diikutsertakan dalam beberapa pameran dari proyek ini. Sambil menjelajahi satu kemungkinan masa depan, Gellie tampaknya telah menemukan sendiri.
"Robot Versi Manusia membawa saya ke perbatasan yang membuat saya ingin terus mengeksplorasi hal ini," katanya. (RR/tr/14)
Lihat karya foto-foto Gellie dalam koleksi foto dalam artikel berjudul Foto Robot-Robot Humanoid Karya Fotografer Perancis Yves Gellie
Posting Komentar