Eucheuma Spinossum adalah salah satu komoditas rumput laut yang dibudidayakan di perairan Indonesia, meskipun belum dibudidayakan secara luas seperti jenis Eucheuma Cottonii rumput laut jenis ini juga mempunyai nilai ekonomis yang cukup bagus, untuk saat ini level harganya berada dibawah rumput laut Eucheuma Cottonii. Rumput laut Eucheuma Spinossum digunakan sebagai bahan baku pembuat Carrageenan jenis Iota yang mempunyai sifat kimiawi sedikit berbeda dengan Kappa Carrageenan, disamping itu rumput laut jenis ini juga digunakan sebagai bahan makanan yang dikonsumsi langsung sebagai salad walaupun belum begitu popular di Indonesia. Di beberapa daerah di Indonesia rumput laut jenis ini digunakan sebagai campuran pembuat es rumput laut, teksturnya yang renyak dan legit membuat rumput laut Spinossum banyak digemari oleh penggemar kuliner rumput laut.Daerah penghasil rumput laut E. Spinossum adalah wilayah Sulawesi, Bali dan NTB. Untuk wilayah Sulawesi, rumput laut E. Spinossum dapat di temui di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Kapasitas produksi rumput laut jenis ini belum begitu besar karena masih jarang dibudidayakan, hal ini disebabkan oleh factor harga yang tidak begitu bagus apa lagi saat permintaan pasar menurun harganya dapat jatuh pada level terendah sekitar empat ribuan per-kilo gram kering. Petani yang membudidayakan rumput laut E.Spinossum juga hanya berasal daerah-daerah tertentu saja.
Secara fisik rumput laut jenis E. Spinossum mempunyai ciri-ciri thallus berduri lembut, seperti pada jenis Eucheuma Cottonii, rumput laut Eucheuma Spinossum juga tumbuh dengan berbagai macam warna yang berbeda seperti warna hijau muda, kuning keemasan, ungu dan coklat tergantung tempat tumbuhnya
Berdasarkan penggunaannya rumput laut Eucheuma Spinossum dibedakan dalam dua kelompok yaitu
1. Eucheuma Spinossum Batang Besar
Mempunyai thallus
dengan ukuran yang hampir sama dengan Eucheuma Cottonii dengan batang
thallus bergerigi. Tempat tumbuhnya adalah batu-batu karang dan masih
jarang dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomis yang rendah.
Eucheuma Spinossum sejauh ini masih dipanen dari alam pada musim-musim
tertentu. Daerah penyebarannya meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara, Bali dan NTB.
Penggunaan rumput laut
Eucheuma Spinossum batang besar adalah sebagai bahan baku pembuat
Carrageenan dari jenis Iota Carrageenan.
2. Eucheuma Spinossum Batang Halus
Jenis Eucheuma Spinossum ini mempunyai ciri fisik thallus dengan batang yang kecil dan panjang, berwarna kuning keemasan dan merah muda. Tidak seperti Eucheuma Spinossum dengan batang besar, rumput laut jenis ini diperoleh dengan cara budidaya seperti halnya budi daya rumput laut Eucheuma Spinossum. Penggunaan rumput laut jenis ini bukan sebagai bahan baku pembuat Carrageenan namun dikonsumsi langsung setelah melalui proses sanitasi hingga mencapai standar konsumsi yang memadai. Warna dan tampilannya yang menarik membuatnya sangat cocok dijdikan sebagai bahan makanan yang dapat dikonsumsi langsung tanpa harus melalui proses ekstraksi. Negara yang paling banyak menggunakan Eucheuma Spinossum halus adalah China, biasanya digunakan sebagai salad dan berbagai macam olahan berbahan rumput laut lainnya.
Daerah penghasil rumput laut ini juga masih belum banyak, oleh karena itu jumlah produksinya masih sangat terbatas. Hingga kini baru ada tiga daerah yang menghasilkan rumput laut jenis ini yaitu Sulawesi Selatan, Bali dan Sulawesi Tenggara. Dari ketiga daerah tersebut, Sulawesi Selatan adalah merupakan daerah terbaik dalam menghasilkan rumput laut Eucheuma Spinossum halus. Di Sulawesi Selatan banyak dibudidayakan di pulau Dewakang.
Rata-rata Exportir Indonesia menjual Eucheuma Spinossum halus ke Negara China karena memang Negara ini paling banyak menggunakan rumput laut jenis ini untuk berbagai macam keperluan konsumsi mereka. Bukan hanya itu saja rumput laut jenis Gracilaria dan Eucheuma Cottonii juga sebagian besar di export ke China.
Secara fisik rumput laut jenis E. Spinossum mempunyai ciri-ciri thallus berduri lembut, seperti pada jenis Eucheuma Cottonii, rumput laut Eucheuma Spinossum juga tumbuh dengan berbagai macam warna yang berbeda seperti warna hijau muda, kuning keemasan, ungu dan coklat tergantung tempat tumbuhnya
Berdasarkan penggunaannya rumput laut Eucheuma Spinossum dibedakan dalam dua kelompok yaitu
Eucheuma Spinossum batang Besar |
1. Eucheuma Spinossum Batang Besar
Mempunyai thallus
dengan ukuran yang hampir sama dengan Eucheuma Cottonii dengan batang
thallus bergerigi. Tempat tumbuhnya adalah batu-batu karang dan masih
jarang dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomis yang rendah.
Eucheuma Spinossum sejauh ini masih dipanen dari alam pada musim-musim
tertentu. Daerah penyebarannya meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara, Bali dan NTB.
Penggunaan rumput laut
Eucheuma Spinossum batang besar adalah sebagai bahan baku pembuat
Carrageenan dari jenis Iota Carrageenan.
2. Eucheuma Spinossum Batang Halus
Jenis Eucheuma Spinossum ini mempunyai ciri fisik thallus dengan batang yang kecil dan panjang, berwarna kuning keemasan dan merah muda. Tidak seperti Eucheuma Spinossum dengan batang besar, rumput laut jenis ini diperoleh dengan cara budidaya seperti halnya budi daya rumput laut Eucheuma Spinossum. Penggunaan rumput laut jenis ini bukan sebagai bahan baku pembuat Carrageenan namun dikonsumsi langsung setelah melalui proses sanitasi hingga mencapai standar konsumsi yang memadai. Warna dan tampilannya yang menarik membuatnya sangat cocok dijdikan sebagai bahan makanan yang dapat dikonsumsi langsung tanpa harus melalui proses ekstraksi. Negara yang paling banyak menggunakan Eucheuma Spinossum halus adalah China, biasanya digunakan sebagai salad dan berbagai macam olahan berbahan rumput laut lainnya.
Eucheuma Spinossum dengan batang halus berwarna putih |
Eucheuma Spinossum batang halus berwarna merah muda |
Daerah penghasil rumput laut ini juga masih belum banyak, oleh karena itu jumlah produksinya masih sangat terbatas. Hingga kini baru ada tiga daerah yang menghasilkan rumput laut jenis ini yaitu Sulawesi Selatan, Bali dan Sulawesi Tenggara. Dari ketiga daerah tersebut, Sulawesi Selatan adalah merupakan daerah terbaik dalam menghasilkan rumput laut Eucheuma Spinossum halus. Di Sulawesi Selatan banyak dibudidayakan di pulau Dewakang.
Rata-rata Exportir Indonesia menjual Eucheuma Spinossum halus ke Negara China karena memang Negara ini paling banyak menggunakan rumput laut jenis ini untuk berbagai macam keperluan konsumsi mereka. Bukan hanya itu saja rumput laut jenis Gracilaria dan Eucheuma Cottonii juga sebagian besar di export ke China.
Posting Komentar