Tim Arkeolog internasional telah melakukan penggalian terhadap  tiga mozaik kaca yang diperkirakan telah berusia 2.200 tahun, mosaik kaca tersebut masih dalam keadaan baik yang ditemukan pad lokasi kota kuno Zeugma di Turki.


Kota kuno Zeugma, juga dikenal sebagai Seleukia-on-the-Efrat, terletak di provinsi Gaziantep modern, di mana aliran sungai Efratmelintasi kota ini ke arah ke barat hingga ke selatan ke gurun pasir di Suriah.Kerajaan ini didirikan pada 300 SM oleh Seleukos I Nikator - salah satu jenderal Alexander Agung.Pada tahun 64 SM kota ini ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi dan dengan
kekalahan ini kemudian nama kota itu diubah menjadi Zeugma.

Di Pegunungan Taurus dari Anatolia dan di Efrat dari Mesopotamia, kota itu
telah mempunyai  budaya yang sangat tinggi, tetapi tidak pernah
bersatu. Populasi kota mencapai puncaknya hingga sekitar 80.000 jiwa.









Sembilan Muses. Gambar kredit: Ankara University.
Sembilan Muses. Gambar: Ankara University, Turki

 









Sembilan Muses. Gambar kredit: Ankara University.
Sembilan Muses. Gambar: Ankara University, Turki

 

Kota ini terkenal dengan arsitektur yang sangat indah selama berabad-abad dan memberikan gambaran tentang peradaban Helenistik dan Romawi di perbatasan Efrat.

Mozaik Zeugma telah lama dikenal sebagai mozaik kuno yang sangat indah dan dibuat dengan detail yang tinggi. Salah satu mozaik yang paling terkenal adalah Gypsy Girl.

Tahun ini, tim yang dipimpin oleh Prof Kutalmis Görkay dari Universitas Ankara, Turki telah melakukan penggalian terhadap tiga mozaik kaca yang ditemukan masih dalam keadaan sangat utuh di lokasi tersbut.









Dewa Samudra dan adiknya Tethys. Gambar kredit: Ankara University.
Dewa Samudra dan adiknya Tethys. Gambar kredit: Ankara University, Turki

 

Temuan ini diperkirakan telah  berusia 2.200 tahun. Yang pertama menggambarkan sembilan Muses - dewi inspirasi sastra, ilmu pengetahuan dan seni. Pada bagian tengah terdapat lukisan Muse Calliope.

Mosaik kedua menggambarkan Dewa Samudra dan adiknya Tethys yang menguasai laut. Dan yang ketiga, adalah mozaik dengan ukuran yang lebih kecil, yang menggambarkan seorang pemuda.

Menurut tim, semua mozaik terseebut terbuat dari kaca berwarna dan digunakan sebagai lantai bangunan. Para arkeolog menyebutnya sebagai House of Muses.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama