Mantan ketua MK Mahfud MD berpendapat makna awliya yang berada di surat Al-Maidah 51 bermakna pemimpin. Adapun dalam ayat-ayat lain auliya bisa diartikan para wali atau kawan setia.
"Kata auliya bisa berarti pmimpin, para wali, kawan setia. Sama dengan kata 'bisa'" dalam bahasa kita yang brarti 'racun' atau 'dapat'. Trgntung konteks," ujarnya lewat kicauan di Twitter, semalam.
Ada ayat, Alaa inna auliyaallah falaa khawfun.... Artinya, "Ingatlah, para wali Allah itu tak pernah takut..". Namun awliya yang di Almaidah artinya pemimpin
"Maksud saya, 1 kata dapat berarti banyak, tergntung konteks. Auliya bisa berarti pemimpin, bisa brarti Wali. Wali bisa Wali kota, Wali murid, Wali kukun," tuturnya.
"Silakan. Orang mau jadikan rujukan atau tidak, saya tak soal. Saya bicara ilmiah saja demi integritas keilmuan. Urusan ribut-ribut politiknya saya tak ikutan."
(Baca Juga:Fahira: Alquran di Masjidil Haram Arti Awliya Adalah Pemimpin)
Menurutnya, dalam ilmu tafsir, baik agama maupun hukum (ilmu penafsiran hukum), selalu ada tafsir berdasar teks dan berdasar konteks.
"Tak usah berpolemik, apalagi kalau dikait-kaitkan dengan politik terkini. Kembali ke pendapat dan sikap yang diyakini masing-masing saja."
"Kata auliya bisa berarti pmimpin, para wali, kawan setia. Sama dengan kata 'bisa'" dalam bahasa kita yang brarti 'racun' atau 'dapat'. Trgntung konteks," ujarnya lewat kicauan di Twitter, semalam.
Ada ayat, Alaa inna auliyaallah falaa khawfun.... Artinya, "Ingatlah, para wali Allah itu tak pernah takut..". Namun awliya yang di Almaidah artinya pemimpin
"Maksud saya, 1 kata dapat berarti banyak, tergntung konteks. Auliya bisa berarti pemimpin, bisa brarti Wali. Wali bisa Wali kota, Wali murid, Wali kukun," tuturnya.
"Silakan. Orang mau jadikan rujukan atau tidak, saya tak soal. Saya bicara ilmiah saja demi integritas keilmuan. Urusan ribut-ribut politiknya saya tak ikutan."
(Baca Juga:Fahira: Alquran di Masjidil Haram Arti Awliya Adalah Pemimpin)
Menurutnya, dalam ilmu tafsir, baik agama maupun hukum (ilmu penafsiran hukum), selalu ada tafsir berdasar teks dan berdasar konteks.
"Tak usah berpolemik, apalagi kalau dikait-kaitkan dengan politik terkini. Kembali ke pendapat dan sikap yang diyakini masing-masing saja."
Posting Komentar