Pola makan untuk detoksifikasi cukup popular di masyarakat kita, namun demikian hanya ada sedikit bukti bahwa pola makan untuk detoksifikasi dapat benar-benar menghilangkan racun dari dalam tubuh.
Pola makan detoks tertentu bervariasi – akan tetapi biasanya periode berpantang untuk makan diikuti dengan pola makan ketat dengan mengkonsumsi sayuran mentah, buah dan jus buah, dan air. Selain itu, beberapa pola makan detoks menganjurkan penggunaan produk herbal dan suplemen lainnya bersama dengan pembersihan usus (enema) untuk mengosongkan usus.
Beberapa orang meneritakan pengalaman mereka setelah menjalani pola makan untuk detoksifikasi bahwa merasa lebih fokus dan energik selama dan setelah diet detoks. Namun, ada sedikit bukti bahwa diet detoks benar-benar mengeluarkan racun dari tubuh. Memang, ginjal dan hati biasanya menjadi cukup efektif dalam tugasnya menjadi penyaring darah dan menghilangkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan yang dikonsumsi.
Jadi, kenapa begitu banyak orang mengaku merasa lebih baik setelah melakukan detoksifikasi dengan pola makan? Hal ini mungkin disebabkan oleh sebagian fakta bahwa bahwa pola makan detoks mampu menghilangkan lemak padat dan terjadi penambahan gula. Cukup menghindari makanan-nutrisi rendah kalori selama beberapa hari akan dapat membuat seseorang menjadi lebih enerji dan merasa lebih baik.
Jika Anda sedang mempertimbangkan melakukan pola makan untuk detoksifikasi, akan sangat baik jika Anda memperoleh rekomendasi dari dokter Anda terlebih dahulu. Hal ini juga penting untuk dilakukan, karena pertimbangan kemungkinan efek samping. Pola makan untuk detoksifikasi yang sangat membatasi protein atau yang memerlukan puasa 24 jam penuh dalam sehari dapat menyebabkan kelelahan. Cara seperti ini jika dilakukan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kekurangan vitamin dan mineral.
Colon cleansing, yang sering direkomendasikan sebagai bagian dari rencana pola makan untuk detoksifikasi, dapat menyebabkan kram, kembung, mual dan muntah. Dehidrasi yang dapat disebabkan olehnya juga harus diperhatikan.
Akhirnya, perlu diingat bahwa pola makan untuk detoksifikasi dengan tidak mempertimbangkan asupan nutrisi esensial seperti vitamin dan mineral bukanlah solusi jangka panjang yang baik. Untuk mendapatkan hasil hasil yang permanen, yang terbaik adalah menjalani pola makan sehat berdasarkan buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, dan sumber lemak protein lainnya.
Baca juga: Pola Makan Untuk Tekanan Darah Tinggi
Jika Anda memilih untuk melakukan pola makan untuk detoksifikasi, Anda harus tetap memperhatikan asupan nutrisi dalam pola makan Anda. Jangan korbankan kesehatan Anda dengan melakukan diet ketat yang belum tentu dapat membuat Anda menjadi lebih sehat. Semoga bermanfaat
Pola makan detoks tertentu bervariasi – akan tetapi biasanya periode berpantang untuk makan diikuti dengan pola makan ketat dengan mengkonsumsi sayuran mentah, buah dan jus buah, dan air. Selain itu, beberapa pola makan detoks menganjurkan penggunaan produk herbal dan suplemen lainnya bersama dengan pembersihan usus (enema) untuk mengosongkan usus.
Pola makan untuk detoksifikasi
Beberapa orang meneritakan pengalaman mereka setelah menjalani pola makan untuk detoksifikasi bahwa merasa lebih fokus dan energik selama dan setelah diet detoks. Namun, ada sedikit bukti bahwa diet detoks benar-benar mengeluarkan racun dari tubuh. Memang, ginjal dan hati biasanya menjadi cukup efektif dalam tugasnya menjadi penyaring darah dan menghilangkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan yang dikonsumsi.
Jadi, kenapa begitu banyak orang mengaku merasa lebih baik setelah melakukan detoksifikasi dengan pola makan? Hal ini mungkin disebabkan oleh sebagian fakta bahwa bahwa pola makan detoks mampu menghilangkan lemak padat dan terjadi penambahan gula. Cukup menghindari makanan-nutrisi rendah kalori selama beberapa hari akan dapat membuat seseorang menjadi lebih enerji dan merasa lebih baik.
Jika Anda sedang mempertimbangkan melakukan pola makan untuk detoksifikasi, akan sangat baik jika Anda memperoleh rekomendasi dari dokter Anda terlebih dahulu. Hal ini juga penting untuk dilakukan, karena pertimbangan kemungkinan efek samping. Pola makan untuk detoksifikasi yang sangat membatasi protein atau yang memerlukan puasa 24 jam penuh dalam sehari dapat menyebabkan kelelahan. Cara seperti ini jika dilakukan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kekurangan vitamin dan mineral.
Colon cleansing, yang sering direkomendasikan sebagai bagian dari rencana pola makan untuk detoksifikasi, dapat menyebabkan kram, kembung, mual dan muntah. Dehidrasi yang dapat disebabkan olehnya juga harus diperhatikan.
Akhirnya, perlu diingat bahwa pola makan untuk detoksifikasi dengan tidak mempertimbangkan asupan nutrisi esensial seperti vitamin dan mineral bukanlah solusi jangka panjang yang baik. Untuk mendapatkan hasil hasil yang permanen, yang terbaik adalah menjalani pola makan sehat berdasarkan buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, dan sumber lemak protein lainnya.
Baca juga: Pola Makan Untuk Tekanan Darah Tinggi
Jika Anda memilih untuk melakukan pola makan untuk detoksifikasi, Anda harus tetap memperhatikan asupan nutrisi dalam pola makan Anda. Jangan korbankan kesehatan Anda dengan melakukan diet ketat yang belum tentu dapat membuat Anda menjadi lebih sehat. Semoga bermanfaat
Posting Komentar