Atherosclerosis adalah jenis arteriosclerosis. Atherosclerosis menyebabkan arteri menyempit, melemah dan menjadi kurang fleksibel. Ini adalah istilah untuk proses penumpukan lemak yang terjadi pada lapisan dalam arteri. Penumpukan yang dihasilkan disebut plak dan mengurangi jumlah darah dan oksigen yang dikirim ke organ vital dalam tubuh. Berikut ini adalah diagram ganbar proses terjadinya atherosclerosis
Keberadaan makrofag pada arterial intima ditelisik memiliki peran yang sangat vital bagi perkembangan aterosklerosis, dengan sekresi beragam sitokina yang mempercepat patogenesis ini. Hasil studi menunjukkan bahwa guratan aterosklerosis adalah senyawa fatty streak yang terdiri dari sel foam, sejenis makrofaga yang kaya akan lipid, yang disebut ateroma. Guratan ateroma akan berkembang menjadi plak fibrous yang terdiri dari lipid yang tertutup oleh sel otot halus dan kolagen. Proses penutupan mula-mula berjalan lambat, namun dengan penumpukan keping darah dan fibrin, proses ini akan berkembang lebih cepat seiring dengan mekanisme fibrotik yang bergantung trombosis.
Dua kata lain yang mirip dan sering membingungkan adalah:
Arteriosklerosis, menurunnya elastisitas pembuluh darah besar (arteri), akibat penebalan hialina pada pembuluh dengan diameter antara 40–150 μm yang menyebabkan stenosis konsentrik pada dinding pembuluh.
Arteriolosklerosis, menurunnya elastisitas pembuluh darah kecil (arteriole)
Para penderita dengan sindrom resistansi insulin dan tahap awal diabetes tipe 2, menunjukkan pola arteriosklerosis yang ekstensif dan difusional, dengan peningkatan rasio peptida C
Ilustrasi dibawah ini dapat dijadikan sebagai sebuah gambaran bagaimana Atherosclerosis terbentuk di dalam pembuluh darah hingga menyumbat rongga pembuluh darah itu sendiri.
Keberadaan makrofag pada arterial intima ditelisik memiliki peran yang sangat vital bagi perkembangan aterosklerosis, dengan sekresi beragam sitokina yang mempercepat patogenesis ini. Hasil studi menunjukkan bahwa guratan aterosklerosis adalah senyawa fatty streak yang terdiri dari sel foam, sejenis makrofaga yang kaya akan lipid, yang disebut ateroma. Guratan ateroma akan berkembang menjadi plak fibrous yang terdiri dari lipid yang tertutup oleh sel otot halus dan kolagen. Proses penutupan mula-mula berjalan lambat, namun dengan penumpukan keping darah dan fibrin, proses ini akan berkembang lebih cepat seiring dengan mekanisme fibrotik yang bergantung trombosis.
Dua kata lain yang mirip dan sering membingungkan adalah:
Arteriosklerosis, menurunnya elastisitas pembuluh darah besar (arteri), akibat penebalan hialina pada pembuluh dengan diameter antara 40–150 μm yang menyebabkan stenosis konsentrik pada dinding pembuluh.
Arteriolosklerosis, menurunnya elastisitas pembuluh darah kecil (arteriole)
Para penderita dengan sindrom resistansi insulin dan tahap awal diabetes tipe 2, menunjukkan pola arteriosklerosis yang ekstensif dan difusional, dengan peningkatan rasio peptida C
Ilustrasi Proses Pembentukan Atherosclerosis
Ilustrasi dibawah ini dapat dijadikan sebagai sebuah gambaran bagaimana Atherosclerosis terbentuk di dalam pembuluh darah hingga menyumbat rongga pembuluh darah itu sendiri.
Pemahaman hingga saat ini mengenai aterogenesis, lintasan pembentukan aterosklerosis, adalah sebuah proses peradangan yang terjadi pada dinding pembuluh darah, yang terjadi dengan beberapa fase dan tahap. Pada fase awal, yang terjadi adalah disfungsi endotelial dengan degradasi ikatan dan struktur mosaik, sehingga memungkinkan senyawa yang terdapat di dalam plasma darah seperti LDL untuk menerobos dan mengendap pada ruang sub-endotelial akibat peningkatan permeabilitas. Endapan tersebut dengan perlahan akan mengecilkan penampang pembuluh darah dalam rentang waktu dekade.
Posting Komentar