Kreatinin adalah produk dari pemecahan kreatin fosfat yang merupakan bagian penting dari jaringan otot. Kreatin ini kemudian diteruskan ke dalam darah setelah disaring oleh ginjal. Karena tubuh menghasilkan kreatinin pada tingkat yang konstan, maka setiap perubahan yang terjadi pada kadar darah dapat menunjukkan masalah fungsi ginjal. Biasanya, tes kreatin membandingkan kadar kreatinin dalam urin dengan kreatinin pada darah. Tes kreatin juga membantu untuk menentukan tingkat kemampuan ginjal dalam laju menyaring darah. Laju aliran cairan disaring melalui ginjal diukur dengan menggunakan laju filtrasi glomerulus (GFR). Ada hubungan kuat antara creatine clearance dan eGFR (perkiraan GFR). Hal ini karena tingkat clearance kreatinin memungkinkan dokter untuk mengukur eGFR dengan menggunakan rumus standar yang mencakup faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan, ras, dan tinggi.

Tujuan dilakukannya tes kreatin


Tes kreatin dapat digunakan sebagai alat diagnostik yang sangat berguna dalam memantau fungsi ginjal pada pasien yang diketahui memiliki penyakit ginjal kronis atau kondisi kardiovaskular lainnya. Metode ini dapat membantu dokter untuk memutuskan kapan dialisis ginjal diperlukan untuk perawatan jangka panjang. Hal ini juga dapat membantu dalam mengukur eGFR untuk menentukan apakah ginjal berfungsi dengan baik juga untuk menentukan apakah telah terjadi gagal ginjal pada pasien.

Apa saja yang dilakukan pengetesan?


Tidak ada persyaratan khusus, meskipun beberapa dokter mungkin meminta kepada pasien untuk melakukan puasa enam jam sebelum sampel darah diambil. Untuk keperluan ini, pasien juga harus menyerahkan sampel urin 24 jam, yang terdiri dari semua urin yang diproduksi di siang dan malam hari menjelang dilakukannya tes.

Cara melakukan tes kreatin dan hasil yang diharapkan


Sampel darah diambil dengan menggunakan prosedur normal, sama dengan yang digunakan dalam donor darah. Sampel kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diukur kadar kreatinin baik yang terdapat di dalam darah maupun urin. Setelah itu kadar kreatinin akan dihitung, laki-laki sehat biasanya menunjukkan nilai 100 sampai 140 ml / menit, sementara itu perempuan sehat akan menunjukkan 90-130 ml / menit, hasil perhitungan ini kemudian akan digunakan untuk menghitung eGFR, yang merupakan indikator fungsi ginjal, analisa juga didasarkan pada faktor lain seperti usia dan ras.

Baca juga; Penyakit Gagal Ginjal Kronis Dan Gejala – Gejalanya

Menurut National Kidney Foundation (NKF), nilai-nilai eGFR yang normal berada di antara 90 sampai 120 ml / menit. Hasil tes yang menunjukkan hasil bawah 60 ml / L menandakan terjadinya beberapa tingkat kerusakan pada ginjal, sementara hasil tes yang menunjukkan hasil di bawah 20 ml / menit biasanya menunjukkan gagal ginjal. Namun, kondisi tertentu seperti kehamilan dapat juga menyebabkan sedikit peningkatan nilai eGFR. Jika hasil perhitungan menunjukkan hasil tidak normal, mungkin dokter akan dilakukan tes ulang hingga didapatkan hasil yang lebih akurat hingga diperoleh GFR yang sebenarnya.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama