Petugas pemadam kebakaran Israel masih terus berusaha memadamkan kobaran api yang telah menyebar di seluruh Haifa, kota ketiga terbesar di negara itu. Kebakaran dahsyat yang melanda Israel ini telah memaksa puluhan ribu warga meninggalkan rumah mereka. Lebih dari selusin kebakaran lain di seluruh negeri terus terjadi secara berturut-turut dalam 6 hari terakhir.
Puluhan ribu warga telah dievakuasi dari rumah mereka, sementara itu polisi dan unit pemadam kebakaran terus dikerahkan di daerah Haifa karena dikhawatirkan akan terus meluas karena cuaca kering yang terjadi di negeri Yahudi tersebut. Cuaca yang terjadi adalah cuaca berangin langka dan jarang terjadi.
Dinas Meteorologi Israel memprediksi kebakaran akan terus meluas karena kondisi kering yang terjadi di dalam negeri.
Meskipun tidak ada cedera serius yang disebabkan kebakaran ini, lusinan orang dirawat di rumah sakit karena menghirup asap. Ratusan rumah rusak, Israel juga mengerahkan cadangan militer pada hari Kamis yang lalu untuk bergabung dengan polisi dan pemadam kebakaran yang kewalahan untuk memadamkan api. Israel juga meminta bantuan internasional untuk mengirimkan pesawat pemadam kebakaran.
Pihak kepolisian Israel mengatakan, sebanyak 12 orang telah ditangkap di Israel atas tuduhan pembakaran. The Jerusalem Post melaporkan bahwa Badan Keamanan Israel, atau Shin Bet, sedang menyelidiki penyebab kebakaran untuk menemukan siapa yang terlibat dalam peristiwa kebakaran ini.
Beberapa pemimpin Israel juga telah menengarai kemungkinan keterlibatan orang-orang Arab yang menjadi pelaku pembakaran tersebut.
Kebakaran besar ini telah terjadi sejak enam hari yang lalu dimulai dari Neve Shalom dekat Yerusalem di mana di wilayah tersebut orang-orang Israel dan Arab hidup bersama. Kemudian, kebakaran juga terjadi di wilayah Israel utara Zichron Yaakov dan di tempat lain di dekat Yerusalem sebelum yang terbesar di Haifa.
Musibah kebakaran ini adalah yang terburuk sejak 2010 yang lalu dimana kebakaran juga terjadi dan menewaskan sedikitnya 42 orang.
Sejumlah negara, termasuk Siprus, Yunani, Kroasia, Italia dan Turki telah berjanji untuk mengirim peralatan pemadam kebakaran, termasuk pesawat dan mobil pemadam kebakaran.
Puluhan ribu warga telah dievakuasi dari rumah mereka, sementara itu polisi dan unit pemadam kebakaran terus dikerahkan di daerah Haifa karena dikhawatirkan akan terus meluas karena cuaca kering yang terjadi di negeri Yahudi tersebut. Cuaca yang terjadi adalah cuaca berangin langka dan jarang terjadi.
Dinas Meteorologi Israel memprediksi kebakaran akan terus meluas karena kondisi kering yang terjadi di dalam negeri.
Meskipun tidak ada cedera serius yang disebabkan kebakaran ini, lusinan orang dirawat di rumah sakit karena menghirup asap. Ratusan rumah rusak, Israel juga mengerahkan cadangan militer pada hari Kamis yang lalu untuk bergabung dengan polisi dan pemadam kebakaran yang kewalahan untuk memadamkan api. Israel juga meminta bantuan internasional untuk mengirimkan pesawat pemadam kebakaran.
Pihak kepolisian Israel mengatakan, sebanyak 12 orang telah ditangkap di Israel atas tuduhan pembakaran. The Jerusalem Post melaporkan bahwa Badan Keamanan Israel, atau Shin Bet, sedang menyelidiki penyebab kebakaran untuk menemukan siapa yang terlibat dalam peristiwa kebakaran ini.
Beberapa pemimpin Israel juga telah menengarai kemungkinan keterlibatan orang-orang Arab yang menjadi pelaku pembakaran tersebut.
Kebakaran besar ini telah terjadi sejak enam hari yang lalu dimulai dari Neve Shalom dekat Yerusalem di mana di wilayah tersebut orang-orang Israel dan Arab hidup bersama. Kemudian, kebakaran juga terjadi di wilayah Israel utara Zichron Yaakov dan di tempat lain di dekat Yerusalem sebelum yang terbesar di Haifa.
Musibah kebakaran ini adalah yang terburuk sejak 2010 yang lalu dimana kebakaran juga terjadi dan menewaskan sedikitnya 42 orang.
Sejumlah negara, termasuk Siprus, Yunani, Kroasia, Italia dan Turki telah berjanji untuk mengirim peralatan pemadam kebakaran, termasuk pesawat dan mobil pemadam kebakaran.
Posting Komentar