Banyak orang menganggap bahwa Al-Qur’an kuno yang tersimpan di Museum Topkapi, Turki, adalah merupakan Alqur’an yang dibaca oleh Shahabat Usman Bin Affan saat beliau dibunuh oleh pengkhianat Munafikin. Anggapan tersebut sebenarnya bukanlah anggapan yang benar, seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa Al-Qur’an yang dibaca oleh Shahabat Usman Bin Affan saat beliau dibunuh terdapat bercak darah sebagai akibat dari luka yang di alaminya yang dilakukan oleh seorang pengkhianat
Al-Qur'an Kuno Abad Pertama Hijriah Di Museum Topkapi, Turki |
Sejarah Manuskrip Al-Qur'an Kuno di Museum Topkapi
Pada tahun 1226 H / 18811 M Manuskrip ini di kirim ke Ottaman pada saat
Sultan Mahmud II berkuasa sebagai hadiah dari Gubernur Mesir Mehmed Ali Pasha. Dari sebuah catatan yang diperoleh disebutkan bahwa Al-Qur'an kuno ini kemudian dibawa ke Museum Topkapi yang kemudian disimpan di Holy Relics Department yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Selim I.
Naskah edisi faksimili diterbitkan pada tahun 2007 Apakah Al Qur'an kuno ini milik khalifah ketiga Usman Bin Affan? Jawabannya adalah tidak. Ada banyak Al-Qur'an kuno sejenis yang terdapat ditempat lainnya seperti yang terdapat di St Petersburg, Samarqand, Istanbul dan dua di Kairo, yaitu, di Masjid al-Hussein dan Dār al-Kutub al-Misriyya.
Naskah sejenis juga terdapat di belahan dunia Islam lainnya. Semua
Al-Qur’an kuno tersebut bukanlah Al-Qur’an yang dibaca saat wafatnya khalifah ke-3, karena jika Al-Qur’an yang dibaca saat Khalifah Utsman Bin Affan wafat tentu terdapat bercak darah pada lembaran tertentu. Selain itu,
naskah jelas menunjukkan script, pencahayaan dan penandaan vokal yang berasal dari zaman Umayyah (yaitu, akhir abad ke-1. Selanjutnya, naskah ini juga dibahas secara singkat oleh Salahudin al-Munajjid yang tidak menganggap bahwa Naskah ini tidak berasal dari zaman khalifah Usman Bin Affan
Lembaran Al-Qur'an dalan view dekat |
Manuskrip Al-Qur'an kuno yang dianggap sebagai 'naskah Al-Qur'an Usman di Museum Topkapi, Istanbul, Turki, pada bagian Folio 4b dan 5a |
Script dan Ornamen Al-Qur'an Kuno ini
Menurut para ahli Al-Qur’an kuno ini dihiasi dengan hiasan yang dibuat dengan tulisan tangan, hal ini didasarkan pada tulisan yang bervariasi baik dalam ketebalan maupun ukuran. Misalnya, bagian antara folio 1b-6b dan 11a-11b terdapat tanda-tanda tulisan tangan yang berbeda dibandingkan dengan script di sisa naskah kuno ini. Hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentangnya. Bisa jadi beberapa folio yang hilang dan rusak disebabkan karena beberapa alasan dan ditulis ulang dan ditambahkan ke dalam kodeks. Jika demikian, maka penambahan ini harus dibuat dalam interval waktu yang singkat.
Folio 42b menunjukkan vokal dengan menggunakan tanda titik berwarna merah |
Surat-surat dalam Al-Qur’an ini telah dilengkapi dengan tanda vokal dalam bentuk titik-titik merah sesuai dengan metode Abu Al-Aswad Ad-Du'ali (d. 69 H / 688 M). Titik tunggal ditempatkan di atas, di samping atau di bawah huruf. Dua titik ditempatkan untuk menunjukkan nunation dikenal sebagai tanwīn. Terdapat juga tanda diakritik yang diwakili oleh tanda hubung.
Lembaran Al Quran dipisahkan oleh band horisontal yang luas dalam bentuk persegi panjang. Pada halaman tertentu juga terdapat hiasan-hiasan yang dibuat dengan tangan. Urutan surahnya sama persis seperti apa yang dilihat dalam salinan Al-Qur’an modern yang kita lihat saat ini.
Folio 333a folio tidak menunjukkan tanda vokal |
Folio 253b menunjukkan akhir surah al-Qashash dan awal surah al-Ankabut. |
Al-Qur’an ini memiliki ukuran 41cm x 46cm dengan ukuran teks di dalamnya 32cm x 40cm dan dibuat dari kulit dengan ketebalan 11cm. Jumlah lembaran Al-Qur’an ini adalah 408. Isi dari Al-Qur’an kuno ini masih 99% karena telah hilang 2 lembar
Setiap 5 dan 10 ayat dalam codex ini terdapat lukisan mawar dalam lingkan dan terdapat juga gambar persegi panjang dalam setiap 100 ayat dan 200 ayat, hal ini dapat dilihat pada surah al-Baqarah, Al-Imran dan al-Syu'araa. Lukisan bunga mawar dibuat dalam warna yang berbeda dengan hiasan yang berbeda juga.
Posting Komentar