Lembaga Survei Indonesia Denny JA mengungkapkan, mereka yang menyatakan pernyataan Ahok soal Al Maidah sebuah kesalahan merata di semua segmen masyarakat. Baik mereka yang laki-laki maupun perempuan, berpendidikan tinggi maupun rendah, ekonomi mapan maupun “wong cilik”.
Di pemilih Muslim, mereka yang menyatakan Ahok bersalah sebesar 77,9 persen. Sementara di pemilih non-Muslim yang menyatakan Ahok bersalah sebesar 21,20 persen.
"Ada 33,30 persen mereka yang non-Muslim yang menyatakan Ahok tidak bersalah. Sementara sebesar 45,0 persen dari pemilih non-Muslim tidak bersikap," tulis laporan survei itu, seperti dijabarkan peneliti Adjie Al Faraby, Kamis (10/11).
Khusus di pemilih Islam, jika dijabarkan lagi, maka mereka yang Muslim dan menjadi anggota organisasi Islam, cenderung lebih besar persentasenya menyalahkan Ahok soal pernyataan mengutip surah al-Maidah 51, dibanding mereka yang tidak berafiliasi sama sekali.
Baik anggota NU, Muhammadiyah, FPI, rata-rata di atas 80 persen menyalahkan Ahok. Sementara yang tidak berafiliasi dengan ormas Islam mana pun sebesar 64,80 persen menyatakan Ahok Salah.
Baca juga, Ini Empat Alasan Mengapa Suara Ahok Semakin Merosot.
Muslim yang taat (salah satu indikator yang digunakan adalah sering sholat lima waktu di masjid), juga lebih besar menyalahkan Ahok dibanding mereka yang kurang taat (80,5 persen vs 72,40 persen)
Selain menilai pernyataan Ahok sebagai sebuah kesalahan, mayoritas publik pun menyatakan bahwa pernyataan Ahok soal Al Maidah Ayat 51 adalah sebuah bentuk penistaan agama.
Ini adalah persepsi publik, terlepas dari proses hukum yang berjalan. Sebesar 65,7 persen menyatakan bahwa pernyataan Ahok yang menyentil surah al-Maidah ayat 51 adalah bentuk penistaan agama.
"Dan hanya 13.5% yang menyatakan pernyataan Ahok bukan penistaan agama. Mayoritas publik pun mendukung adanya proses hukum terhadap Ahok meskipun Ahok telah meminta maaf. Sebesar 63,7 persen menyatakan mendukung proses hukum terhadap Ahok," ujarnya.
Sumber: Republika
Di pemilih Muslim, mereka yang menyatakan Ahok bersalah sebesar 77,9 persen. Sementara di pemilih non-Muslim yang menyatakan Ahok bersalah sebesar 21,20 persen.
"Ada 33,30 persen mereka yang non-Muslim yang menyatakan Ahok tidak bersalah. Sementara sebesar 45,0 persen dari pemilih non-Muslim tidak bersikap," tulis laporan survei itu, seperti dijabarkan peneliti Adjie Al Faraby, Kamis (10/11).
Khusus di pemilih Islam, jika dijabarkan lagi, maka mereka yang Muslim dan menjadi anggota organisasi Islam, cenderung lebih besar persentasenya menyalahkan Ahok soal pernyataan mengutip surah al-Maidah 51, dibanding mereka yang tidak berafiliasi sama sekali.
Baik anggota NU, Muhammadiyah, FPI, rata-rata di atas 80 persen menyalahkan Ahok. Sementara yang tidak berafiliasi dengan ormas Islam mana pun sebesar 64,80 persen menyatakan Ahok Salah.
Baca juga, Ini Empat Alasan Mengapa Suara Ahok Semakin Merosot.
Muslim yang taat (salah satu indikator yang digunakan adalah sering sholat lima waktu di masjid), juga lebih besar menyalahkan Ahok dibanding mereka yang kurang taat (80,5 persen vs 72,40 persen)
Selain menilai pernyataan Ahok sebagai sebuah kesalahan, mayoritas publik pun menyatakan bahwa pernyataan Ahok soal Al Maidah Ayat 51 adalah sebuah bentuk penistaan agama.
Ini adalah persepsi publik, terlepas dari proses hukum yang berjalan. Sebesar 65,7 persen menyatakan bahwa pernyataan Ahok yang menyentil surah al-Maidah ayat 51 adalah bentuk penistaan agama.
"Dan hanya 13.5% yang menyatakan pernyataan Ahok bukan penistaan agama. Mayoritas publik pun mendukung adanya proses hukum terhadap Ahok meskipun Ahok telah meminta maaf. Sebesar 63,7 persen menyatakan mendukung proses hukum terhadap Ahok," ujarnya.
Sumber: Republika
Posting Komentar