Kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok akhirnya bersentuhan juga dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Lengkap sudah, organisasi yang memiliki anggota sekitar 121 juta ini pucuk pimpinannya KH. Ma’ruf Amin telah dihina oleh Ahok dan Penasehat hukumnya dalam persidangan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. KH. Ma’ruf Amin yang merupakan Rais Am PBNU yang sekaligus merupakan Ketua Umum MUI pada Selasa (31/1/17) datang sebagai saksi dalam persidangan kedelapan kasus penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian Jakarta Selatan.

Atas kejadian tersebut membuat seluruh elemen NU meradang, setelah sebelumnya Prof. Moh Mahmud MD menyatakannya kekecewaannya atas sikap Ahok dan Kuasa Hukumnya, giliran Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) juga ikut bersuara keras atas hal tersebut. Adik kandung Gus Dur yang biasanya berbicara lembut ini terpaksa harus bersuara lantang menyikapi kejadian tersebut.

Kyai Kharismatik yang juga merupakan putera pendiri Nahdlatul Ulama ini juga menyerukan agar warga NU berfikir ulang jika hendak memilih Ahok sebagai pemimpin mereka.

Seperti dilansir oleh republika (2/2/17) "Mungkin warga NU yang milih Ahok harus mikir," tegas Gus Sholah dalam menyikapi masalah ini, khususnya terkait dengan warga NU.

Selain itu Gus Sholah juga meragukan karakter Basuki Tjahaja Purnama, terutama setelah terjadinya penghinaan yang dilakukan oleh Ahok dan Kuasa Hukumnya pada proses persidangan penistaan agama kedelapan ini. Menurut Gus Sholah Ahok juga memiliki sifat curiga dan tidak bisa menghargai orang lain.

Gus Sholah juga menilai jika Ahok juga sering kehilangan kontrol dalam berkata. Menurutnya sifat seperti ini menunjukkan bahwa dirinya tidak layak untuk menjadi seorang pemimpin.

"Apa orang kayak gini bisa dipercaya, bisa diandalkan?" pungkas Gus Sholah.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama