Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, K.H. Didin Hafidhuddin, menanggapi tulisan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif.

Menurut dia, tulisan Buya sangat tendensius dan menyakiti perasaan para pengurus MUI termasuk dirinya pribadi.

Tulisan Buya yang dimaksudnya adalah yang isinya membela pidato dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), di Kepulauan Seribu pada akhir September lalu. Pidato itu dianggap banyak orang berisi penistaan terhadap ajaran Islam. (Baca: Buya Syafii Maarif: Ahok Tidak Menghina Al Quran).

Didin mengatakan, sudah mendengar dan membaca langsung pernyataan Ahok. MUI pun sudah mendiskusikan secara mendalam perkara pidato yang kontroversial itu.

"Pengurus MUI tidak ada yang penjilat apalagi mengeluarkan fatwa murahan," tegasnya.

Dia melanjutkan, Buya khawatir MUI tidak berlaku adil kepada Ahok. Sementara, Buya sendiri tidak adil kepada MUI.

"Jadi jangan asal menuduh," ucap Didin.

Ia pun menegaskan, demonstran yang meminta penegakan hukum atas Ahok telah melaksanakan aksi damai dan ikut serta dalam demonstrasi itu dengan biaya sendiri.

"Tidak ada yang merekayasa selain panggilan aqidah Islamiyyah. Keyakinan pada kesucian Al Quran-lah yang menggerakkan mereka. Mohon maaf Buya," tutupnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama